25. The Beautiful Mind Of Love

5.3K 201 0
                                    

Melihat kakak ku berjalan dengan gaunnya yang sangat cantik itu, aku tidak bisa menahan air mata ku. Dia sangat cantik, rambut pirang panjang dan berombaknya yang biasa ia biarkan tergerai sekarang dibentuk menjadi gaya rambut yang sangat rumit tapi di saat yang sama terlihat sangat luar biasa indah dan sempurna. Senyum di wajah Avelysa sangat tidak ternilai, sangat cantik, kadang aku merasa itu dengan kakak ku yang di ciptakan dengan segala kesempurnaan dan detail kecil lainnya yang tak kalah sempurna. Saat aku beralih pada Scott, aku bisa melihat senyum yang sama terpasang di wajahnya, semua cinta yang ia rasakan untuk kakak ku terlihat jelas di matanya. Aku belum pernah melihat seorang pria menatap seperti itu sampai aku melihat Scott saat ini, dan aku sudah sering menghadiri pernikahan..

Saat Avelysa sampai di ujung altar tempat Scott berdiri, air mata ku sudah seperti air terjun. Aku sedih karena sesempurna pernikahan kakak ku direncanakan dan berjalan, di akhirnya, pernikahan kakak ku tidak sempurna, dan lagi, semua itu gara-gara ayah ku

Aku mendengar Scott mengucapkan janji setianya lalu memasang cincin di jari manis Avelysa yang diikuti oleh hal yang sama oleh kakak ku. Setelah diresmikan sebagai pasangan suami-istri, mereka berciuman dan menutup acara matrimony. Kakak ku mencoba menyembunyikan kesedihannya, yang aku yakin sama seperti ku alasannya, dengan senyum, jadi orang-orang akan menganggapnya menangis karena ia bahagia dengan pernikahan yang akhirnya terjadi. Tapi aku tahu dia tidak menangis bahagia

Saat tamu undangan mulai bubar untuk melanjutkan acara ke pesta perayaan, aku melihat seorang wanita yang terlihat sangat.. judes, seperti ia tidak setuju dengan sesuatu dari pernikahan ini. Dari pakaian yang ia pakai, aku memiliki perasaan kuat kalau wanita itu adalah ibu dari Scott. Aku belum pernah bertemu dengan wanita itu sebelumnya, yang membuat ku curiga kalau "sesuatu" yang tadi ku katakan bukanlah sebuah sesuatu, tapi seseorang, lebih tepatnya kakak ku. Wanita itu tidak setuju dengan kakak ku, dan aku tidak tahu kenapa, kakak ku adalah calon menantu yang layak, ibu ku memastikan hal itu dengan sendirinya

"Dimana kakak ku?" Tanya ku pada Scott yang baru selesai bicara dengan seseorang yang sepertinya seorang teman kantor

"Di suatu tempat di ruangan ini" balasnya pelan

"Sungguh kau suami yang buruk" ucap ku pura-pura menyindirnya

"Ini pernikahan pertama ku.." balasnya tersenyum santai "jadi maafkan aku jika aku adalah suami yang buruk"

"Hey, omong-omong, apa ibu mu tidak menyukai kakak ku?" Tanya ku sekedar memastikan

"Yeah.." Ia mengangguk

"Okay, aku akan mencari kakak ku sekarang" lalu aku pun pergi

Aku menghabiskan 2 hari lagi sebelum aku kembali ke kehidupan normal ku yang hanya berisi kuliah, kuliah, dan kuliah, tidak lebih, karena itu aku menambahkan 2 hari lagi dalam liburan ku

Aku menghabiskan 2 hari lagi sebelum aku kembali ke kehidupan normal ku yang hanya berisi kuliah, kuliah, dan kuliah, tidak lebih, karena itu aku menambahkan 2 hari lagi dalam liburan ku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketukan lantang di pintu ku membangunkan ku dari tidur ku. Semalam aku benar-benar berpesta liar dan benar-benar sepenuhnya mabuk, aku bahkan tidak tahu bagaimana aku bisa sampai kembali di kasur ku. Dan ketukan itu, aku yakin sebenarnya tidak selantang itu.. Dimana Emily? Kenapa ia tidak membukan pintunya?

The Secret Life of The Perfect Daughter (The Secret Life Series #1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang