ASTA SHENAZAR

7. KURUSHIMI NO HAJIMARI

7. KURUSHIMI NO HAJIMARI

"Aku sudah lelah, aku ingin berubah. Jika aku tetap menjadi diriku sendiri... Apakah aku memang ditakdirkan untuk gagal dalam meraih sesuatu? Apakah aku tak akan bisa mengubah apapun hanya karena menjadi diri sendiri?"
—Lauri Shinobu

--••🍙••--

Lauri adalah anak pertama keluarga Shinobu. Itulah yang semua orang ketahui, tapi sebenarnya dia adalah anak kedua di keluarga tersebut.

Kakak Lauri alias anak pertama keluarga Shinobu terlahir prematur dan meninggal dunia 3 hari setelah kelahirannya. Sedari awal kedua orang tua Lauri yakni Daisuke Shinobu dan Naumi Shinobu memang sulit memiliki keturunan. Karena itu kelahiran Lauri merupakan sebuah anugerah dan kebahagiaan yang sangat mereka syukuri.

Gadis cantik yang lembut, penyayang, cerdas, baik hati, dan penurut. Di mata orang tua manapun Lauri adalah anak yang sangat diidam-idamkan. Sejak kecil dia memiliki kepribadian dan kemampuan bersosialisasi yang baik. Sehingga ketika keluarganya pindah dan menjadi warga negara Indonesia pun banyak orang yang menyukai Lauri. Kedua orang tuanya yakni Daisuke dan Naumi juga menghujani gadis itu dengan penuh cinta dan kasih sayang. Namun hal tersebut hanya bertahan sementara dan hilang begitu saja setelah adik perempuan Lauri terlahir ke dunia.

Naina Shinobu. Putri bungsu keluarga Shinobu yang terlahir prematur dan memiliki tubuh yang lemah. Daisuke dan Naumi khawatir kalau mereka akan kehilangan anak untuk yang kedua kalinya, sehingga mereka melakukan cara apapun untuk melindungi nyawa putri bungsu mereka. Dan usaha kedua orang itu pun membuahkan hasil. Naina tetap bisa bertahan hidup meskipun dengan kondisi tubuh yang lemah sampai dia beranjak dewasa.

Selama itu pula Daisuke dan Naumi memberikan perhatian khusus terhadap putri bungsu mereka yang tersayang. Tanpa sadar keberadaan Lauri pun hilang dari daftar sesuatu yang mereka prioritaskan. Perhatian Daisuke dan Naumi terhadap Lauri semakin lama semakin meredup, bahkan nyaris hilang.

Mereka melakukannya bukan tanpa sadar. Meski begitu baik Daisuke maupun Naumi tetap tak mau merubah sikapnya. Tak pernah sekalipun terlintas di otak mereka untuk melakukan hal itu. Lauri adalah anak yang nyaris sempurna, memiliki tubuh yang sehat, kemampuan bersosial yang bagus, otak yang cerdas, serta kepribadian yang baik. Selain harta dan materi, tidak ada lagi yang Lauri butuhkan dalam hidupnya. Itulah yang Daisuke dan Naumi pikirkan tentang putri kedua mereka.

Padahal sesempurna apapun seorang anak dan secukup apapun materi yang orang tua sediakan untuk anak mereka. Hal yang paling seorang anak butuhkan adalah perhatian dari orangtuanya sendiri. Namun itu tak berarti apa-apa bagi Daisuke dan Naumi terhadap putrinya— Lauri. Mereka selalu menggunakan kata lemah sebagai alasan untuk lebih mementingkan Naina daripada Lauri.

Entah itu kasih sayang, cinta, maupun perhatian. Segalanya dilimpahkan hanya kepada Naina. Beda halnya jika Lauri menuruti dan mengikuti mereka yang hidup dengan memprioritaskan Naina di atas segala hal. Termasuk mengorbankan perasaan dan keinginan sendiri.

Semua itu dimulai dari sebuah peristiwa. Saat Lauri berusia 6 tahun, dia dan keluarganya pergi berlibur ke sebuah taman yang ramai dikunjungi. Pada awalnya mereka bersenang-senang hingga tiba-tiba pandangan Lauri tertuju ke arah penjual ice cream di pinggir jalan. Lauri menarik ujung baju Daisuke sehingga membuat sang empunya menoleh.

"Kenapa Lauri?" tanya Daisuke seraya tersenyum ramah.

"Papa, aku mau ice cream yang di sana. Beliin Lauri ice cream dong! Boleh gak, Pah?" pinta Lauri kecil dengan nada penuh antusias seraya menunjuk gerobak tukang ice cream yang tadi dia lihat. Daisuke tersenyum gemas lantas menganggukkan kepalanya. "Iya, boleh"