5. Action

9.7K 547 0
                                    

Dukung author dengan vote 🥺 terimakasih

Author Point of view

''Jawab dia,'' titah Alden menyodorkan polselnya namun kekasihnya itu menggeleng kuat, ia takut Barli berbicara macam-macam dan menyulut kemarahan pria di depannya..

Bian seketika meremang dengan jantung berpacu ketika tubuh itu berada diatasnya, mengukung tubuh yang lebih kecil.

''Al.. pakai baju dulu, hmm nanti ranjangnya basah..'' sebisa mungkin Bian mengatur suaranya dengan tenang tetapi tetap saja ujung-ujungnya bergetar.

Dering ponsel yang menggema terdengar mengganggu di telinga Alden.

''Kalau kamu gak selingkuh, jawab dia sayang,'' Bian meneguk ludah. Alden menggeser tanda hijau. Suara seorang pria kemudian terdengar.

Haii Bian

Sorry ya aku ganggu haha aku ga nyangka kamu bakal jawab telepon ini

Hm.. Presentasi kamu tadi di kelas tentang Mikrosomonas keren banget

Heii Haloo? Bian?

Alden memberi instruksi agar menjawab tetapi pemuda itu tetap tutup mulut. Baru ketika tangan Alden menelusup masuk ke dalam bajunya Bian bergerak menjawab.

''Oh Hai Bar... makasih ya. By the way Kamu dapet nomor aku darimana?'' tanya Bian to the poin jangan sampai ia terlihat tertarik dengan pembicaraan Barli.

Ooh maaf yah

Aku dapet nomor kamu dari temen kamu itu, namanya Sergi ya?

Sergi sialan. Btw Sergi adalah lelaki kesekian yang sudah diperingati Alden untuk tidak mendekati kekasihnya tetapi tidak mempan berakhir ditonjok dan dendam. Sampai sekarang.

Gapapa kan Bi?

Posesif: Alden x Sabian [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang