Dukung author dengan vote 🥺 terimakasih
Author Point of view
#Weekend (Sabtu)
"Ayo bangun, katanya mau joging ke taman kota," Bian datang ke apartemen langsung menubruk tubuh Alden yang masih tertidur lelap.
Merasakan badan pacarnya di atas tubuh, Alden berbalik malah menjadikan pemuda itu guling. "Eh kok malah tidur lagi, bangun cepetan udah jam setengah tujuh ini," kata Bian membalikkan tubuh berhadapan dengan Alden
Kadang heran, kenapa saat tidur saja Alden masih ganteng. Bian menepuk-nepuk pipi Alden,"Iih ileran,"
Tidak ada pergerakan, beberapa detik kemudian Bian mengerang kesal mencoba melepaskan diri dari lilitan kaki Alden di pinggangnya. " Ugh lepaaas, kalo kamu gak jadi joging, aku sendirian aja. Aku mau kenalan sama Instruktur Senam,"
Alden langsung duduk di kasur dengan mata terbuka lebar dia lalu melotot pada Bian.
🦴
Alden dengan wajah masam melakukan peregangan di samping Bian. Terpaksa beranjak dari kasur, tidak mau pacarnya selingkuh dengan Instruktur Senam laki-laki yang hot.
Bian nyengir melihat wajah bantal Alden.
Setelah peregangan sepuluh menit mereka berlari mengelilingi taman kota. Situasi ramai banyak juga orang yang berolahraga. Joging, yoga, dan senam akan mulai sebentar lagi pukul delapan pagi.
Sepanjang putaran lari banyak pengunjung taman melirik Alden dan Bian. Dua pemuda ini menjadi objek cuci mata di pagi hari yang segar. Tubuh tinggi tegap proporsional ditunjang wajah tampan sukses menarik perhatian.
''Sebentar aku mau ke toilet, jangan kemana-mana,''kata Alden pada Bian lalu pergi. Namun beberapa langkah dia berbalik lagi,''Jangan ladenin kalau ada yang ajak kenalan.''
''Apalagi cowok,'' tambahnya.
Bian melongo.
''Bian?''tekan Alden menunggu jawaban. Bian tersenyum lembut, ''Iyaaaa Alden udah, pipis sana,'' Bian mendorong tubuh bongsor itu menjauh darinya.
Sepeninggal Alden 4 remaja cewek usia belasan melintas. Mereka tersenyum-senyum berusaha menarik perhatian Bian. Pemuda yang disenyumi, senyum balik. Mereka cantik sekali.
Jangan salah paham senyum kan ibadah, tanda kita juga ramah.
Tidak melanjutkan lari, seromongan gadis itu malah peregangan badan di depan Bian. I mean benar-benar di depan Bian yang sedang duduk di bangku jalan.
Lihat, mereka sekarang memeragakan gerakan side stracht miring ke kanan dan ke kiri dengan tangan di atas membuat dada mereka membusung. Jiwa stright Bian bergejolak.
Ini peregangan kayak gak ada tempat lain aja dah. Taman sebegini luasnya loh.
Kali ini ke-empat gadis itu sedang lari di tempat. Bagian dada dan bokong yang kencang memantul-mantul. Bian memalingkan wajah berusaha menahan jakun yang hendak naik-turun.
Beberapa pengunjung yang sedang joging terkikik geli melihat Bian.
''Maaf Dek, bisa peregangan di tempat lain?'' akhirnya Bian bersuara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Posesif: Alden x Sabian [END]
Teen FictionI told you, he is mine. Pacarku gila. Dia memiliki aku hanya untuk dirinya sendiri. Tidak boleh ada orang lain. Selalu curiga, egois, cemas, dan abusive. Tapi kenapa aku tetap mencintaimu? "Hidupku adalah kamu," Alden berbisik di depan bibirku suatu...