Dukung author dengan vote 🥺 terimakasih
Author Point of view
Sudah seminggu berlalu sejak ponsel Bian disita Alden. Dia sangat kesulitan karena terlambat mengetahui informasi perkuliahan. Karena informasi kelas biasanya di share di grup kelas aplikasi Wa. Sementara Alden masa bodoh dengan itu.
Di sinilah Bian sekarang, apartment Alden. Pemiliknya sedang kuliah siang dan akan kembali satu jam lagi. Pemuda itu sibuk mencari dimana kira-kira ponselnya berada.
"Dimana, dimana, dimana, ayoo, duh dimana sih?" Bian kesal sendiri jadinya.
"Di laci gak ada, di tas gak ada, jangan-jangan hp aku di bawa-bawa," Bian menggusak rambut terduduk di ranjang kelelahan.
Dia kembali bangkit memeriksa lemari pakaian. Tangannya terhenti mendapati satu foto di bawah tumpukan baju.
Fotonya dan Alden saat kelulusan SMA. Di foto itu Alden mencium pipinya sedangkan dia tersenyum lebar.
Jika diingat-ingat lagi dia malu sekali. Karena Alden menciumnya di depan teman-temannya. Langsung disoraki pajak jadian. Padahal mereka sudah jadian lama wkwk.
Bian membalik foto itu ada tulisan di sana
Happy 2th anniversary AxB
Forever with this boyBian jadi ingat dulu saat awal-awal pacaran, Alden bucin sekali. Sekarang juga masih bucin tapi Bian sudah terbiasa.
Kriett
Shit! Shit! Shit!!
Kenapa Alden sudah pulang sekarang? Bukannya dia masih ada kelas?
"Nyari hp kamu?" tanya Alden biasa, dia melewati Bian meletakkan tas di meja lalu meminum air botol dari freezer.
"Enggak kok, barusan aku mau nyapu apart kamu kayak berdebu gitu. Tapi kamu keburu dateng, gak jadi deh. Biar kamu aja aku males soalnya," kata Bian ngeles.
Alden menatapnya datar.
"Kamu kok udah pulang, bukannya sejam lagi?" tanya Bian lalu duduk di kursi sebelah Alden.
"Dosennya gak masuk," kata Alden cuek. Bian mengangguk mengerti. Karena lelaki itu sudah ada di sini maka kesempatan mencari hp nya hangus. Lain kali mungkin.
Sementara untuk meminta langsung hp nya kepada Alden, Bian tidak berani.
"Ini,"
Bian melongo. Alden mengeluarkan hp nya dari saku celana dan menaruh di meja. Ternyata selama ini ponselnya selalu dibawa pemuda itu. Rada phsyco menurut Bian.
Bian segera mengutak-atik dan bersyukur persentase daya masih 95% tetapi menyernyit lagi ketika melihat bagian kontak dan aplikasi Wa.
Bian menatap Alden meminta penjelasan.
"Aku ganti nomornya. Kamu cuma bisa hubungi teman kampus di grup rombel kamu aja," kata Alden enteng.
Bian tahu hal seperti ini sudah biasa baginya, tapi tetap saja dia kesal. Tanpa kata pemuda itu mengambil tas dan keluar dari apartemen Alden. Tidak peduli pacarnya akan marah karena pergi tanpa pamit.
Dukung author dengan vote 🥺 terimakasih
8 Januari 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
Posesif: Alden x Sabian [END]
Novela JuvenilI told you, he is mine. Pacarku gila. Dia memiliki aku hanya untuk dirinya sendiri. Tidak boleh ada orang lain. Selalu curiga, egois, cemas, dan abusive. Tapi kenapa aku tetap mencintaimu? "Hidupku adalah kamu," Alden berbisik di depan bibirku suatu...