kau pasti bisa.

1.7K 161 1
                                    


Setelah melakukan pendekatan dengan Queen selama sebulan lebih akhirnya renjun memutuskan untuk kembali menyatakan perasaannya.

" Ayolah hyung bantu aku " Renjun terlihat memelas kepada xiumin.

" No " Jawab xiumin dingin.

" Tapi kenapa? " Xiumin menghela nafas kasar dan meletakkan buku yang ia baca di atas meja.

" Duduk " Perintah xiumin dengan menepuk sofa di sampingnya.

" Apa kau yakin dengan perasaanmu itu renjun, karena jujur saja aku dan para saudara ku yang lainnya masih belum bisa melepaskan Queen begitu saja pada orang lain, apa lagi jungkook dia yang paling keras kepala di antara kami, aku yakin saat jungkook tau nanti dia akan melakukan apapun agar kau tidak bisa menjadi kekasih adikku" Xiumin meminum teh hangat nya.

" Tapi hyung aku sudah memikirkannya matang - matang, orang bilang jika kita menyukai seseorang lebih dari 4 minggu itu artinya kita mencintainya, aku sudah menyukai Queen sejak pertama kali bergabung dengan phoenix " Renjun menunduk lebih memilih melihat karpet lembut dari pada menatap xiumin.

Xiumin mengambil ponselnya dan menelfon seseorang.

" Katakan pada yang lain untuk berkumpul di ruang tamu ini tentang baby ku tunggu 5 menit lagi " Sambungan terputus oleh xiumin.

Xiumin menatap renjun yang masih enggan menatap nya, dilihat dari segi pandang manapun selama 1 bulan ini renjun selalu terlihat berada di samping Queen.

" Katakan apa yang ingin kau katakan pada yang lainnya setelah ini jika kau memang serius dengan adikku maka aku yakin kau tidak akan takut untuk mengatakannya " Renjun mendongak menatap xiumin lalu mengangguk semangat.

Belum ada lima menit semua sudah berkumpul di ruang tamu dengan renjun yang duduk di antara xiumin dan suho. Sedangkan jungkook duduk tepat di sebuah sofa di depannya dengan taehyung dan jimin.

" Jadi ada apa? " Tanya kris.

" Ada seseorang yang ingin mengatakan sesuatu pada kalian " Xiumin menepuk pundak renjun mengisyaratkan ia bisa mulai.

" Perlahan saja " Ucap xiumin, renjun mengangguk lalu mengambil nafas dan menghembuskan nya secara perlahan agar lebih tenang.

" Aku berniat untuk menyatakan perasaan ku pada Queen "

BRAKK!

Jungkook memukul meja yang ada di hadapannya dengan sangat keras, ia menatap nyalang pada renjun yang tampak sangat terkejut dengan suara barusan.

Jimin dan taehyung yang ada di samping jungkook sudah mengelus dada karena terkejut, sungguh suara pukulan jungkook pada meja tadi sangat menggema di ruang tamu.

" Berani sekali kau " Ucap jungkook menahan amarahnya yang ingin lepas kendali.

" Jungkook kendalikan dirimu biarkan renjun menyelesaikan ucapannya " Perintah suho.

" Jungkook aku sangat menyayangi Queen, awalnya aku merasa ini hanyalah perasaan sementara tanpa arti, tapi setelah sekian lama aku mencari tau ternyata aku sangat mencintai Queen adikmu, setiap hari aku selalu bahagia saat melihat senyumannya aku tidak bisa jauh darinya " Renjun membalas tatapan jungkook. Berbeda dengan jungkook yang menatapnya nyalang renjun menatap jungkook dengan lembut penuh arti.

Renjun ingin membuktikannya tanpa ada kekerasan ataupun amarah dan emosi, ia memperlihatkan kepada semua orang jika ia bisa menghadapinya tanpa harus menyakiti orang lain.

" Kumohon ijinkan aku " Renjun bangkit dari duduk nya dan berdiri tepat di tengah putra de Albert.

Perlahan renjun duduk bersujud akan ia lakukan apapun untuk bisa mendapat kepercayaan dari para kakak Queen.

Masih dengan posisi yang sama jungkook bangkit dan pergi begitu saja meninggalkan renjun yang masih bersujud. Setelah kepergian jungkook satu persatu dari mereka mulai meninggalkan ruang tamu dan hanya tersisa renjun dengan jimin.

" Bangun dan duduk disini " Perintah jimin pada renjun.

Renjun mematuhi perintah jimin dan segera duduk di sebuah sofa singgle, jimin bangkit dan menuju sebuah meja yang terdapat beberapa pigura foto di atasnya.

" Maaf atas kejadian tadi " Ucap jimin dengan mengambil sebuah pigura dan di usapnya dengan lembut.

" Tidak hyung aku tau ini akan terjadi, kau tidak perlu meminta maaf "

Jimin berjalan kembali kearah sofa dengan satu pigura. Jimin memberikan pigura itu pada renjun dan di Terima baik olehnya.

Renjun melihat seorang anak laki-laki dengan seorang bayi di foto anak laki-laki sangat bahagia terlihat dari senyumannya.

" Jungkook adalah orang yang emosian, dia juga seseorang yang memiliki kepribadian cukup keras sama seperti yoongi hyung " Jimin tersenyum sendu.

" Padahal saat masih kecil jungkook adalah seorang anak yang sangat manis, ia periang dan nakal namun semua itu berubah saat seseorang yang membuat ia bahagia hilang.

Itu adalah Queen, kehadiran Queen di keluarga de Albert adalah sebuah keajaiban yang di tunggu semua orang termasuk jungkook sendiri. Saat mommy hamil jungkook selalu menemaninya didalam kamar sepulang sekolah, biasanya ia akan langsung bermain dengan teman seumurannya itu hingga sore hari " Senyuman jimin kembali merekah mengingat bagaimana jungkook yang dulu sangat nakal.

" Hyung aku- "

" Aku tau renjun cinta memang sangat menyenangkan bagi yang merasakannya namun cinta juga akan menyedihkan saat seseorang itu pergi, cinta memang tidak bisa di halangi oleh apapun dan aku tau itu jadi akan ku katakan secara langsung padamu buatlah kami percaya padamu termasuk jungkook perlihatkan padanya bahwa kau mampu " Jimin bangkit dari duduknya dan ingin meninggalkan renjun.

" Jimin hyung "

" Aku tau kau bisa " Jimin memberikan senyum terbaiknya dan pergi meninggalkan renjun.

.

.

.

Keesokan paginya Queen ingin pergi ke taman bermain di dekat pusat kota namun semua kakaknya tidak bisa menemani karena ada meeting penting yang harus di hadiri.

" Sayang pergi dengan oppa mu ya " Jungkook mengelus surai sang adik lembut.

" Iya koo tidak apa " Queen tersenyum dan langsung menghampiri yuta dan yang lainnya.

" Queen pergi ya dadah " Queen melambaikan tangan nya dengan semangat, ia menarik tangan yuta agar segera bisa pergi ke taman bermain.

Selama di perjalanan renjun merasakan ada sesuatu yang tidak beres, perasaan campur aduk antara cemas, khawatir dan takut akan sesuatu.

" Renjun kau pucat " Taeyong yang duduk di samping renjun terlihat sangat khawatir.

" Kau sakit? " Tanya taeyong dengan menempelkan punggung tangannya pada dahi renjun.

" tidak hyung aku baik hanya kurang tidur " Jawab renjun dengan tersenyum.

" Jangan bilang kau kurang tidur karena memikirkan Queen? " Tanya mark yang sedang menyetir mobil.

Di dalam mobil hanya ada renjun, taeyong, mark, haechan dan jaemin. Sedangkan Queen berada di mobil depan bersama yuta, jaehyun, winwin dan lucas.

" Namanya juga sedang jatuh cinta kau ini bagaimana " Ucap taeyong dengan tertawa.

" Aku kagum padamu ren kau tidak punya nyawa 9 tapi berani mencintai putri seorang mafia " Ucap jaemin.

" Kalaupun kau mati sebelum menikah dengan Queen aku siap lahir batin menggantikan posisi mu jadi kau bisa istirahat dengan tenang " Ucap haechan.

" Ya, dan selama itu pula aku akan bangkit dari kubur untuk menghantui mu " Sambung renjun.

.

.

.

TBC.

BROTHER MAFIA 2 ( BTS & EXO ot12 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang