Hay HayJangan lupa vote sama spam komentar nya ya!
Stella Aruan Wibowo
Akbar Atmaja
(Aku ganti cast nya Akbar, kalo ada yg tau nama nya siapa, komen ya!)
Happy Reading
Sofia tersenyum manis menghampiri Akbar yang tengah berkutat dengan kertas kertas yang ada di atas meja.
"Akbar" Panggil Sofia duduk di sofa yang ada diruangan.
"Mama? Mama ngapain datang disini?" Tanya Akbar menghampiri Sofia.
"Memang nya mama gak boleh, datang di kantor anak nya sendiri?!" Ketus Sofia.
Akbar menghela nafas dan menggeleng gelengkan kepala nya. "Bukan begitu maksud Akbar Ma"
Sofia tersenyum lebar memperlihatkan gigi nya yang rata. "Itu sekretaris kamu?" Tanya Sofia.
"Iya, kenapa ma?" Jawab Akbar.
"Dia cantik, baik dan sopan. Kamu gak ada niatan untuk dekatin dia? Sapa tau dia bisa memberikan mu anak" Ucap Sofia antusias.
Akbar melotot mendengar ucapan sang ibu. "Bella sudah punya tunangan ma, lagi pula Akbar gak mungkin deketin dia, orang Akbar sudah punya istri"
Sofia berdecak kesal. "Baru tunangannya kan? Belum jadi suami nya! Ya jadi kamu harus deketin dia lah, sudah dua tahun pernikahanmu. Tapi istri kamu belum hamil! Mama udah tua, waktu nya nimang cucu! Mama gak mau meninggal sebelum gendong cucu!" Sentak Sofia marah.
"Mama apa apan sih?! Akbar sudah punya Stella! Gak mau lah Akbar sama Bella, orang Akbar cinta dan sayang sama Stella istri Akbar! Lagi pula mama ngadi ngadi!" Jawab Akbar sambil memijit pelipis nya.
"Tapi dia gak bisa berikanmu Anak Akbar! Umur kamu juga udah 26 tahun, udah waktu nya punya anak!" Teriak Sofia.
"Mama gak habis fikir sama kamu! Mama mau punya cucu! Mama mau gendong cucu! Mama mau main sama cucu mama! Mama gak minta apa apa kok,mama cuma minta cucu, kalo Stella gak bisa berikan mu anak dan mama cucu, kamu harus menikah dengan Bella!" Tambah Sofia lagi.
"Ma kasih Akbar dan Stella waktu, satu tahun lagi. Kalo dalam satu tahun Stella juga belum hamil, Akbar akan menikahi Bella" Putus Akbar.
"Masih lama! Mama gak mau! Pokok nya waktu kalian memberikan mama cucu, 3 bulan! Kalo dalam 3 bulan Stella belum hamil juga. Kamu harus menikah dengan Bella atau perempuan lain, yang bisa berikan mu anak dan mama cucu"
Setelah mengatakan itu Sofia keluar dari ruangan Akbar dan menutup pintu dengan sangat keras. Sedangkan Akbar dia menghela nafas nya dan memijit pelipis nya.
SKIP
Akbar memasuki rumah nya dengan langkah pelan, tangannya sibuk membuka dasi yang melilit dileher nya.
Stella berjalan menghampri Akbar kemudian mencium tangan suami nya. "Baru pulang Mas?"
Akbar mengangguk dan tersenyum "Iya sayang, btw mama sama papa mana udah tidur?
"Iya dari tadi, tumben pulang malem?" Ucap Stella.
"Banyak banget kerjaan di kantor, sayang tolong siapin air anget aku mau mandi" Ucap Akbar dan dibalas anggukan kepala oleh Stella.
Mereka berdua berjalan berdampingan menuju kamar mereka di lantai dua. Beberapa menit kemudian Akbar keluar dari toilet kemudian menghampiri Stella yang tengah duduk di ranjang.
"Kamu ngapain" Tanya Akbar duduk disamping Stella.
Stella terkejut kedatangan Akbar dengan cepat dia menghapus air mata nya.
Mata Akbar menyipit "Kamu nangis?"
Stella menggeleng gelengkan kepala nya. "Aku gak nangis, ngaco kamu mas" Kekeh Stella.
Akbar tidak langsung percaya dia melihat dengan mata kepala nya sendiri Stella istri nya menangis.
"Aku benci banget dengan kebohongan,.kamu tahu kan itu?"
Stella mendesah pelan, bagaimana pun juga dia harus jujur.
"Aku tadi gak sengaja dengar, omongan kamu dan mamah di kantor" Ucap Stella pelan.
"Kamu kapan ke kantor? Kamu jangan salah faham dulu sayang" Panik Akbar. Dia meraih tangan Stella kemudian menggengam nya.
"Maaf Mas kalo aku belum bisa berikanmu Anak" Lirih Stella.
"Kasih aku waktu. Setahun lagi, jika setahun aku tidak bisa memberikan mas anak, maka ceraikanlah aku" Ucap Stella menundukan kepala nya.
Akbar yang mendengar ucapan Stella menegang, dia tidak akan pernah menceraikan Stella. Stella adalah istri nya. Jika Stella tidak bisa memberikannya anak, maka mereka bisa mengadopsi di panti asuhan. Urusan orang tua nya nanti.
"Mas gak akan menceraikanmu sayang, kita lebih berusaha lagi. Dan berikhtiar kepada Allah, kamu jangan patah semangat. Lagi pula kita menikah baru 2 tahun, diluaran sana 5 sampai 10 tahun baru di karuniai anak" Jelas Akbar dan memeluk Stella.
Cup
Cup
Cup
Akbar mengecup kening Stella berkali kali. "Aku cinta kamu, aku menerima kamu apaadanya. Jangan dengerin omongan mamah, karna sampai kapan pun, hanya kamu yang aku mau. Hanya kamu tidak dengan yang lain"
"I love u my Wife" Bisik Akbar dan menjatuhkan ciuman di leher Stella. Stella yang mendengar bisikan Akbar merona.
TBC
HALO GUYSSS ADA YANG KANGEN CERITA INI?
JANGAN LUPA SPAM KOMENTAR "NEXT/UP" SPAM SEBANYAK BANYAK NYA.
DAN JANGAN LUPAKAN 70 VOTE.
AUTO UPDATE BESOK PAGI!
KAMU SEDANG MEMBACA
PAIN [TAMAT]
General Fiction[FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA] "Kasih aku waktu, setahun lagi, jika setahun aku tidak bisa memberikan mu anak. Maka ceraikanlah aku" •Stella Aruan Wibowo. "Bertahan atau tinggalkan" •Akbar Atmaja. ••• Stella tertekan dengan pertanyaan kapa...