Hay HayJangan lupa spam komentar nya ya!
Happy Reading!
Stella memasuki rumah nya sambil menarik koper kecil berwarna biru tua. Wanita itu menatap rumah nya yang sudah lama dia tinggalkan. Setahun hanya beberapa kali.Stella main kerumah nya. Tak terasa air mata nya menetes, dia rindu rumah nya, dia rindu kebersamaannya dengan kedua orang tua dan adik adik nya. Stella anak pertama, dia mempunyai 2 adik. Adik yang kedua berjenis kelamin laki laki, dan terakhir nya juga berjenis kelamin laki laki. Mereka berdua masih sma. Adik keduanya kelas 3 sma, dan adik ketiga nya kelas 2 sma. Hanya beda setahun.
"Stella? Kamu datang? Bunda rindu" Pekik Ratu memeluk Stella.
Stella membalas pelukan ibu nya, dia mengeratkan pelukannya. Sangat Nyaman.
"Stella juga rindu bunda" Jawabnya terisak.
Ratu tersenyum manis dan mengecup kening Stella berkali kali. Wajah anak nya ini sudah berubah, aura nya lebih terasa.
"Kamu kenapa baru datang? Apa kamu gak ingat punya orang tua? Punya adik juga?!" Tanya Ratu menarik Stella duduk disofa.
"Maafin Stella nda, stella baru punya waktu sekarang. Bunda tahu sendiri kan, kerjaan Stella banyak banget" Jawab Stella memegang tangan Ratu.
"Kamu jangan capek-capek sayang. Bunda takut kamu jatuh sakit, kalo sakit gimana?" Ucap Ratu beruntun.
Stella terunyuh gimana dia gak sayang sama Bunda nya? Orang bunda nya ini sangat perhatian pada nya.
"Tapi sampai sekarang Stella gak sakit" Kekeh Stella. "Oh iya, ayah sama adik mana? Kok gak ada?" Tambah Stella lagi.
Ratu berdecak kemudian menjawab. "Ayah lagi dirumah sakit, kalo kedua adik kamu lagi jalan, cari buku kata nya" Jawab Ratu.
"Kamu istirahat gih, kamu kan baru sampai"
Stella mengangguk ada benar nya juga ucapan Bunda nya. Dengan tangan menarik koper dia meninggalkan Ratu, dia berjalan menuju kamar nya yang ada dilantai 3. Dia menggunakan lift. Ratu memekik kegirangan dan berjalan menuju dapur. Dia akan memasak banyak untuk Stella. Dia akan membuatkan makanan kesukaan Stella.
***
Dikediaman keluarga Atmaja.
Akbar tidak menyangka Stella ternyata beneran pulang kerumah nya, padahal dia tadi hanya menggertak istri nya itu. Amarah Akbar membara dia tidak menyangka Stella tidak mendengarkannya. Dengan wajah mengeras Akbar keluar rumah nya dan membanting pintu rumah kemudian mengeluarkan mobil nya yang berada di bagasi. Dia akan ke bandung malam ini, dia akan menjemput Stella.
Beberapa jam berkendara Akhir nya Akbar sampai dirumah nya Stella. Setelah memarkirkan mobil Akbar keluar.
"Kak Akbar?" Pekik El. El adalah adik nya Stella. Dia sempat terkejut dengan kedatangan suami dari kakak nya itu.
"Stella ada didalam?" Tanya Akbar.
El mengangguk dan mempersilahkan Akbar masuk ke dalam rumah. "Kak Akbar langsung ke kamar aja" Ucap El.
Akbar mengangguk dan tersenyum tipis. Akbar membuka pintu kamar Stella dengan pelan. Dia dapat melihat Stella terkejut dengan kehadirannya.
"Mau jadi istri pembangkang kamu hm" Ucap Akbar dengan suara berat nya.
Stella merasakan aura yang mencekam. Dia memegang erat bantal nya. Merapalkan doa agar tidak di marahi oleh Akbar.
"Stella gak pembangkang, stella kemari atas izin Mas. Bukannya Mas sendiri yang bilang, stella boleh pulang. Bahkan kata Mas gak pulang juga terserah" Balas Stella dengan tenang. Dia tidak mau emosi menguasi diri nya.
"Kamu bahkan berani balas ucapan Mas sekarang!" Ucap Akbar sedikit keras.
"Mas nanya ya Stella jawab!"
Stella memberanikan menatap Akbar yang sedang menatap nya dengan tatapan tajam.
Akbar berjalan menghampiri Stella dan menarik tangan Stella dengab kuat membuat Stella meringis.
"Kita pulang sekarang!" Ucap Akbar datar.
Stella menggelengkan kepala nya "Aku baru sampai kemarin, aku belum mau pulang! Aku masih mau disini Mas!" Teriak Stella.
Air muka Akbar berubah dia menjambak rambut Stella yang digerai. "Aku suami kamu Stella! Kamu harusnya dengerin aku! Kalo aku bilang pulang sekarang harus mau!" Bentak Akbar.
Untung saja kamar Stella kedap suara jadi tidak ada yang mendengar pertengkaran mereka berdua.
"Aku gak mau pulang Mas! Kalo kedatangan Mas disini menyuruhku pulang, lebih baik Mas yang pulang!" Jawab Stella melepaskan tangan suami nya yang menjambak rambut nya.
"Kamu harus ikut aku! Aku kepala keluarga! Kamu harus nya dengerin aku Stella!" Bentak Akbar mendorong Stella.
"Mas apa apan sih, kok mas jadi kasar sama Stella? Stella salah apa hah? Bukannya mas sendiri yang kasih Stella izin? MAS GAK INGAT ATAU PURA PURA LUPA DENGAN UCAPAN MAS KEMARIN!" Teriak Stella dengan kedua mata yang sudah berkaca kaca. "ATAU MAU STELLA ULANGI UCAPAN MAS KEMARIN?!"
"Stella" Bisik Akbar meremas bahu Stella yang sudah naik turun karena istri nya itu menangis.
"AKU CAPEK MAS AKU CAPEK! AKU DATANG KESINI MAU NENANGIN DIRI! AKU BAKALAN PULANG KALO PUNYA KEKUATAN UNTUK DI HINA LAGI!"
"AKU CAPEK MAS, izinin aku disini beberapa hari. Aku bakalan pulang Mas, ta tapi izini aku disini dulu" Lirih Nya.
"Stella sayang" Bisik Akbar memeluk Stella.
"Kamu jahat Mas, kamu fikir aku gak sakit hati sama ucapan kamu kemarin? Kamu gak pernah mikirin perasaan aku Mas, aku capek ngalah terus, aku capek diem terus" Bisik Stella dengan lirih.
Malam itu Stella menumpahkan semua yang ada di hati nya. Dia terus menangis didalam dekapan suami nya.
TBC
HALO GUYS MASIH ADAKAH YANG NUNGGU CERITA INI UPDATE?
JANGAN LUPA SPAM KOMENTAR "NEXT/UP" SPAM SEBANYAK BANYAK NYA.
260 VOTE SEMOGA GAK SAMPAI AKU MAU LANJUT REBAHAN SAMA NONTON DRAKOR😂
SELAMAT BERMALAM MINGGU KAUM REBAHAN KALIAN SAMA KOK DENGANKU MALAM MINGGU DIHOME WKWK.
MALAM MINGGU NUNGGUIN SONGKANG SAMA NA-BI😂😂😂😂😂
KAMU SEDANG MEMBACA
PAIN [TAMAT]
General Fiction[FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA] "Kasih aku waktu, setahun lagi, jika setahun aku tidak bisa memberikan mu anak. Maka ceraikanlah aku" •Stella Aruan Wibowo. "Bertahan atau tinggalkan" •Akbar Atmaja. ••• Stella tertekan dengan pertanyaan kapa...