Hay HayJangan lupa spam komentar nya yaa!!
Happy Reading
Akbar menatap Salsa menyelidik sedangkan Salsa dia menundukan kepala nya dan memeluk Boy yang menangis di dekapannya.
"Lo gak bohong kan?!" Ucap Akbar.
Salsa menggeleng kan kepala nya. "Aku gak bohong, aku gak nampar dia, dia yang nampar aku. Kamu yang lihat sendiri, palingan dia cemburu" Jawab Salsa dengan cepat.
"Tapi Stella gak pernah marah, atau nampar orang sembarangan. Gue jadi gak yakin" Ucap Akbar dengan datar.
"Demi tuhan, bahkan dia ngatain aku HIV padahal aku sakit kanker bukan HIV. Istri kamu fitnah aku, bahkan dia rendahin aku. Ngatain aku ratu jalang. Dia ngatain anak aku juga Boy anak haram, siapa yang gak sakit hati!" Teriak Salsa bohong. Dia bahkan mengeluarkan air mata palsu nya.
Akbar melotot segitu nya Stella sama Salsa.
"Gak mungkin Stella ngomong gitu. Lo jangan fitnah istri Gue!" Seru Akbar.
"Aku udah bawa nama Tuhan, tapi kamu gak lagi percaya?" Kekeh Salsa tersenyum miris.
Semoga berhasil.
"Dia boleh ngatain aku jalang, aku terima. Tapi yang aku gak terima dia ngatain Boy anak haram"
Boy menangis terisak isak.
"Mom ja jangan nangis" Isak Boy.
"Boy anak mom bukan anak haram" Tambah Nya lagi.
"Boy bukan anak haram kok" Ucap Akbar mengelus kepala Boy.
"Gue balik duluan, untuk Stella gue minta maaf" Setelah mengatakan itu Akbar keluar ruangan Salsa. Dia akan pulang dan memberi Stella pelajaran. Dia tidak pernah mengajari Stella begitu.
***
Akbar membuka kamar nya dan menghampiri Stella yang tengah duduk sambil membaca novel.
"Udah pulang? Kirain gak bakalan pulang" Ketus Stella.
Akbar menatap Stella dengan datar. "Kamu ngatain Boy apa?" Tanya Akbar sambil duduk didepan Stella.
"Maksudnya ngatain anak itu?"
"Kamu gak usah pura pura, kamu ngatain Boy anak haram kan? Kalo kamu ngatain Salsa gak apa apa. Tapi ini kamu ngatain anak itu anak haram, memang nya kamu mau anak kita di katain orang anak haram? Enggak kan?!" Sentak Akbar. "Mas gak pernah ngajarin kamu, ngomong kasar kayak gitu. Coba kalo Boy dengar, dia masih kecil. Kalo kamu cemburu bukan kayak gini cara nya! Mas gak membenarkan tindakan kamu. Kamu keterlaluan Stella" Tambah Akbar.
Stella menatap dalam Akbar, ternyata benar Salsa memfitnah nya saat dia keluar dari ruangan Salsa .
"Aku gak pernah ngatain Boy anak haram. Dia fitnah aku, kalo kamu bilang aku ngatain Salsa jalang itu benar. Tapi ini kamu bilang aku ngatain Boy anak haram? Memang nya kamu ada diruangan itu? Dengar aku ngatain Boy anak haram? Sekali lagi aku tekankan aku gak pernah ngatain Boy anak haram!" Jawab Stella datar menatap Akbar yang tengah menatap nya lagi.
"Kamu fikir Mas akan percaya? Salsa nangis setelah kepergian kamu tadi, terus dia sakit hati karena ucapan kamu yang ngatain Boy anak haram!"
Stella tertawa renyah ternyata suami nya itu membela perempuan jalang dan anak nya yang gak tahu diri itu.
"AKU TEKANKAN SEKALI LAGI MAS! AKU GAK PERNAH NGATAIN BOY ANAK HARAM! AKU DI FITNAH! KAMU KENAPA SIH BELA PEREMPUAN ITU! KAMU GAK LUPA KAN DIA ITU SIAPA? DIA ITU JALANG! DIA ITU PEREMPUAN GAK TAU DIRI! AKU NANYA SAMA KAMU, YANG ISTRI KAMU DISINI ITU DIA ATAU AKU!" Teriak Stella dengan wajah merah. Dia sangat marah sekaligus kecewa. Suami nya membela perempuan jalang itu.
"Kamu gak cuma kenal aku 1 2 tahun Mas. Kamu jelas tahu kelakuan aku kayak gimana. Terus kenapa sama perempuan itu kamu langsung percaya? Kamu kenal dia belum sampai sebulan Mas" Kekeh Stella.
"Miris ya, suami aku percaya sama orang lain" Tambah Stella sambil menghampus kasar air mata nya.
"Keluar Mas, keluar aku gak mau liat wajah brengsek kamu! KELUAR KAMU!" Teriak Stella.
"Stella" Panik Akbar dia memegang tangan Stella dan ditepis cepat oleh Stella.
"KELUAR AKU BILANG! KAMU NGERTI KAN BAHASA MANUSIA?!" Teriak Stella sambil menunjuk pintu.
"Stella?!" Bentak Akbar.
"KELUAR! JANGAN PANGGIL NAMA AKU! KELUAR!" Teriak Stella.
Akbar mengalah
Dia meninggalkan Stella, dari pada dia dapat amukan dari Ibu hamil yang sedang sensitif itu.
"Oke Mas keluar, tapi kamu jangan teriak lagi. Kasihan nanti tenggorokan kamu dan dede bayi"
Setelah Akbar keluar air mata yang sedari di tahannya jatuh juga. Dia menangis, dia kecewa sama suami nya.
"Yang buat aku teriak gini siapa sih Mas" Lirih Stella.
***
Pagi hari nya.
Stella hanya memakai daster rumahan, rambut nya di ikat asal asal. Dia menuruni anak tangga satu persatu kemudian dia menuju dapur.
"Pagi mah, pah" Ucap Stella dan duduk didepan Sofia dan Farhan.
"Pagi Nak" Jawab mertua nya itu.
Dimeja makan dia tidak melihat Akbar. Entah dimana suami nya berada.
"Mas Akbar mana? Kok gak ada?" Tanya Stella. Walaupun dia marah sama suami nya tetapi dia tetap menanyakan dimana suami nya itu berada.
"Dia tadi buru buru" Jawab Farhan, padahal hari ini adalah hari minggu.
"Oh buru buru" Kekeh Stella.
Dia tahu suami nya itu kerumah sakit jengukin jalang sama anak nya. Yang gak tau diri itu.
Stella jadi tidak berselera untuk makan. Dia meninggalkan Sofia dan Farhan yang menatap nya dengan binggung.
Sesampai nya di kamar Stella membersihkan diri kemudian berganti pakaian yang sangat bagus. Dia akan kerumah sakit membuktikan sendiri. Suami nya ke rumah sakit atau enggak.
TBC
HALO GUYSS MAAF LAMA UPDATE JARINGAN KADANG GAK BAGUS. MUMPUNG INI JARINGAN BAGUS JADI AKU UPDATE.
SATU KATA BUAT STELLA
SATU MATA BUAT AKBAR
SATU KATA BUAT JALANG
SPAM KOMENTAR DISINI👉
325 VOTE DISINI👉
KAMU SEDANG MEMBACA
PAIN [TAMAT]
General Fiction[FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA] "Kasih aku waktu, setahun lagi, jika setahun aku tidak bisa memberikan mu anak. Maka ceraikanlah aku" •Stella Aruan Wibowo. "Bertahan atau tinggalkan" •Akbar Atmaja. ••• Stella tertekan dengan pertanyaan kapa...