Hay HayJangan lupa spam komentar nya!
Happy Reading
"Dan izinkan aku memeluk dirimu kali ini saja, tuk ucap kan slamat tinggal untuk slama nya"
Boy menangis dia menutup wajah nya dengan kedua tangannya, dia sudah kehilangan kedua orang tua nya. Lantas untuk apalagi dia hidup.
Saat ini Boy berada dirumah orang tua Salsa atau dia berada dirumah Opa dan Oma nya. Dia berlari ke arah dapur dan mengambil pisau yang sangat tajam. Dia memperhatikan pisau itu dengan lama. Entah apa yang sedang dia fikirkan.
"Astaga Boy" Teriak Sarah histeris.
Dia langsung mengambil pisau yang dipegang oleh cucu satu satu nya itu.
"Boy kamu mau ninggalin Oma sama Opa?" Tanya Sarah histeris. Dia menangis menatap cucu nya yang hampir bunuh diri.
"Boy kangen mom sama dad hiks" Isak nya membuat Sarah menangis.
Kalau saja dia tidak mengusir Salsa begini Salsa masih hidup. Masih berada di antara mereka. Tapi nasi sudah menjadi bubur.
Dan sekarang hanya ada Boy penguat Sarah dan sang suami. Boy cucu mereka satu satu nya.
Sarah memeluk tubuh Boy dengan erat.
"Boy kalo kangen sama Mommy dan Daddy, boy harus sholat kirim do'a semoga Daddy dan Mommy baik baik disana, di surga nya Allah" Jelas Sarah sambil mengelus kepala Boy dengan sayang.
"Kalo Boy pergi, opa sama oma gimana? Opa dan Oma sayang sama Boy. Boy adalah anugerah yang ditinggalkan Mommy Salsa, boy penguat Oma dan Opa. Boy segala nya" Tambah Sarah lagi.
Boy menangis didalam dekapan sang Oma. Dia memeluk erat tubuh Sarah.
"Boy kangen mom" Isak nya memukul punggung Sarah.
"Gimana kalo kita berdua ke makam Mom Salsa dan Dad Alex?" Celetuk Sarah.
Boy menganggukan kepala nya dan menghapus air mata nya.
"Yaudah, kita siap siap yuk" Jawab Sarah.
Setelah bersiap siap Sarah dan Boy bergandengan tangan, mereka keluar dirumah besar itu menuju makam Salsa dan Alex orang tua Boy atau Anak sama menantu nya Sarah.
Sesampai nya di makam Sarah dan Boy berjongkok. Boy memeluk erat nisan Salsa dia menangis lagi.
"Boy rindu dipeluk Mom" Isak nya membuat Sarah sedih.
"Ta tadi Oma yang buatin Boy susu, biasa nya Mom yang buatin Boy susu. Ayo Mom bangun buatin susu untuk Boy" Isak nya lagi.
"Kalo Boy tahu mobil itu akan meledak, dan membuat mom meninggal, boy gak akan keluar dari mobil itu. Boy lebih baik dimarah sama Mom hiks" Ucap Boy menangis sesegukan. "Boy lebih baik ikut Dad sama Boy hiks"
Sarah memeluk Boy dengan erat. "Sayang" Lirih Sarah.
"Oma Boy rindu Mommy" Adu Boy menatap Sarah dengan wajah yang sudah di banjiri air mata.
"Kenapa mom tinggalin Boy sendirian" Adu nya lagi.
Sarah menangis kemudian mengusap punggung Boy yang sudah naik turun.
"Boy gak sendirian sayang, ada Opa dan Oma, yang sayang sama Boy. Mom sama Dad sudah bahagia di surga Allah" Sahut Sarah.
"Yaudah kita pulang yuk, udah mau hujan"
Boy mengangguk, tapi sebelum mereka pulang Boy mengecup nisan Salsa dan Alex.
********
"Mas sini deh ada yang mau aku omongin" Ucap Stella sambil menyuruh Akbar untuk duduk dekat dengannya.
Akbar duduk disebelah Stella kemudian memeluk nya dari samping "Kenapa hm"
"Aku mau makan Abcd uncle muthu" Ucap Stella manja.
"APA?" Teriak Akbar.
Dia tidak salah dengar kan.
"Aku mau minum Abcd Uncle Muthu"
"Dimana yang jual begitu?" Tanya Akbar.
"Malaysia lah" Jawab Stella ketus.
"Pokok nya aku mau abcd uncle muthu" Setelah mengatakan itu Stella meninggalkan Akbar yang melongo ditempat.
"Kalo gak ada?" Teriak Akbar membuat langkah Stella terhenti.
"Yaudah bubur marsha aja"
"Ya Allah, istri siapa sih itu" Gumam Akbar sambil menepuk jidat nya.
TBC
HALO GUYSS MASIH ADAKAH YANG NUNGGUIN CERITA INI UPDATE?
JANGAN LUPA SPAM KOMENTAR "NEXT/UP" SPAM SEBANYAK BANYAK NYA.
SPAM KOMENTAR DISINI👉
500 VOTE DISINI👉
JANGAN JADI SIDERS YA, AKU UDAH UP LOH WALAU BELUM PAS VOTE NYA😁
SATU KATA BUAT AKBAR?
SATU KATA BUAT STELLA?
SATU KATA BUAT BOY?
KASIHAN KAN BOY😢😢
KAMU SEDANG MEMBACA
PAIN [TAMAT]
Ficción General[FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA] "Kasih aku waktu, setahun lagi, jika setahun aku tidak bisa memberikan mu anak. Maka ceraikanlah aku" •Stella Aruan Wibowo. "Bertahan atau tinggalkan" •Akbar Atmaja. ••• Stella tertekan dengan pertanyaan kapa...