PROLOG

4.6K 109 13
                                    

Waktu belajar telah tiba. Namun di kelas Jessi ada yang berbeda.

"Selamat pagi anak-anak,"

"Pagi bu,"

"Sebelum memulai perlajaran ibu akan memperkenalkan murid baru. Dia pindahan dari SMA Matahari,"

"Mari silakan masuk," perintah sang guru.

Sesosok gadis dengan potongan rambut pendek pun masuk. Tatapannya begitu tajam, seakan menantang siapa saja yang berada disana.

"Perkenalkan diri kamu," ucap sang gura.

"Flora. Flora Shafiqa Riyadi," ucapnya singkat.

Guru itu pun lantas menunjuk salah satu kursi kosong. Di mana letaknya tepat di belakang Jessi.

Jessi hanya terus memperhatikan gadis itu sambil menaruh tangannya di dagu dengan tatapan tak peduli miliknya.

Pelajaran pun akhirnya dimulai. Dan seluruh siswa pun kembali fokus pada guru yang ada di depannya.

Bel yang menandakan waktu istirahat kini sudah berbunyi, guru yang mengajarpun mengakhiri materi mereka dan segera keluar dari kelas.

Freya yang sedang bersama Muthe dan Christy tersebut baru saja keluar dari kelas berniat menuju kantin, namun saat di perjalanan menuju kantin, Freya melihat Jessi yang tengah berjalan sendiri menuju kantin yang sama dengan ketiganya.

"Ada Jessi, panggil gak ya, tapi kalo manggil takutnya dia risih, tapi pengen ngajakin Jessi ke kantin bareng," ucap Freya pelan.

"Kamu kenapa, Fre?" tanya Christy.

"Eh, ngga ada apa apa kok, engga..." ucap Freya.

"Kirain kenapa, soalnya aku denger kamu kaya ngomong sendiri gitu," ucap Christy.

Freya menggeleng, ketika dirinya kembali menatap kearah tempat Jessi tadi, Jessi sudah hilang dari pandangannya.

Saat berada di kantin, Freya tak sengaja kembali bertatapan dengan Jessi, mata keduanya bertemu saat Freya ingin mengambil minuman dan Jessi yang baru saja membayar minuman miliknya.

"Lo duduk dimana sih?" tanya Jessi mengajak Freya untuk mengobrol.

"Eee... Itu disitu,"

"Oh oke. Lo mau beli? Gw tungguin deh,"

"G-gausah..."

"Udah cepet, gw tungguin.."

Freya jadi makin berdebar dengan tingkah Jessi yang selalu membuatnya overthinking. Ia bingung apa sebenarnya Jessi tak tahu kalo perbuatannya ini dapat mengacaukan hati seseorang seperti Freya?

"Y-yuk," ajak Freya lagi. Keduanya pun berjalan bersama dan duduk di meja yang sama dengan Christy dan juga Muthe.

"Eh itu tuh yang tadi," ujar Muthe sambil menunjuk seseorang yang baru saja masuk ke kantin.

Jessi menoleh ke arah yang ditunjuk oleh Muthe, "Dia anak baru di kelas gw,"

"Gimana anaknya?"

"Gatau, ngapain juga gw perhatiin dia?"

"Kebiasaan ya lo Jes," cibir Muthe kemudian kembali melihat ke arah gadis yang ditarik tarik oleh gadis lainnya.

"Dia temennya Adel ya?" maklum saja orang yang menarik Flora adalah Adel.

"Kayaknya si gitu,"

Setelah menjawab, pandangan Muthe kembali menatap Freya. Sedari tadi Freya hanya menunduk sambil mengaduk minumannya tanpa meminunnya sedikit pun.

Kehidupan Asrama Kiku 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang