5. Rasa

797 92 6
                                    

"Ya tapi rasa sayang mereka lebih hebat, buktinya malah jadian kan?"

"Iya juga sih," jawabnya menanggapi.

Keduanya pun diam, sambil terus menyantap makan siangnya.

"Muthe sama Christy juga sama aja," buka Chika lagi.

"Maksudnya,"

"Mereka kayaknya jadian deh,"

"Masa sih? Sejak kapan?"

"Gatau, tapi gue rasa mereka udah jadian meski ga pernah ada kata resmi diantara mereka,"

Dey, gadis yang sedari tadi berada di depan Chika tersebut hanya manggut-manggut mendengar pernyataan Chika. Dan kini ia telah menyelesaikan makannya, lebih cepat ketimbang Chika.

"Lo mau kayak mereka?" tanya Dey.

Chika membulatkan matanya kaget, wajahnya pun seketika merona, "Gw-"

"Oh iya lo aja belom punya cemceman," ucap Dey sambil tertawa.

Chika jadi kikuk, ia menghela napasnya.

"Oh iya,"

Chika melirik ke arah Dey, "Ada apa?"

"Gita bilang dia suka sama gw,"

"Hah?"

Dey mengangguk, "Dia kemaren bilang waktu lo belom dateng dateng ke parkiran,"

"Terus terus?"

"Ya gw tolak. Gw bilang belom siap aja,"

Chika langsung bernapas lega, ia memegang dadanya.

"Lo kenapa kayak panik gitu?"

"Ah enggak. Terus lo bakal gimana?"

"Gw sama dia sih lagi chatan aja semaleman. Asik juga ternyata dia,"

"Terus lo mau mulai lupain Febi buat dia?"

"Gue masih butuh waktu. Gue bakal berusaha buat cari pengganti dia tanpa harus lupain dia,"

"Yes!" setelah mengucapkan itu mata Chika langsung membulat sadar.

"GW KE KAMAR MANDI DULU," ucapnya langsung kabur dari tempat itu sebelum Dey bertanya lebih jauh lagi.

Chika berlari menuju kamar mandi, saat sampai ia langsung menuju salah satu bilik lalu menutup dan mengunci dirinya didalam bilik tersebut.

Chika memegang dadanya guna menetralkan nafasnya yang terengah setelah berlari.

"Bodoh banget Yessica bisa bisanya kelepasan di depan Dey gitu"

Setelah nafasnya teratur, Chika membasahi wajahnya dan keluar dari bilik kamar mandi menuju wastafel.

"Gita ngomong suka sama Dey?" gumam Chika menatap cermin yang berada di depannya.

Chika menggeleng, ia tak akan membiarkan Gita mendekati Dey, namun Chika segera tersadar bahkan ia dan Dey belum memiliki hubungan apapun, bagaimana ia bisa melarang Gita untuk mendekati Dey?

Chika lalu membasahi wajahnya sekali lagi, setelah dirasa cukup, Chika memutuskan untuk keluar dari kamar mandi tersebut.

Saat Chika baru saja keluar dari kamar mandi, dirinya langsung berpapasan dengan Gita yang baru saja sampai.

"Hai Chika," ucap Gita.

Chika hanya menatap Gita sebentar lalu pergi begitu saja tanpa membalas sapaan Gita.

Chika kini sedang bingung. Semua karena ucapan Dey tentang Gita. Jika dipikir-pikir, belum ada tiga bulan Gita menyabotase petisi untuk asrama Kiku hanya karena dia menginginkan Chika kembali ke asrama utama. Dan kali ini dia secara berani melangkahi Chika dengan menyatakan perasaannya terlebih dahulu ke Dey.

Kehidupan Asrama Kiku 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang