Keesokan harinya,
Semuanya masih tak berjalan dengan baik. Chika pergi lebih awal menghindari semuanya, Dey yang selalu saja bingung, dan juga Mira yang sama sekali tak menyapa Jesslyn pagi itu.Flora berjalan santai mengambil roti sarapan itu kemudian berjalan keluar asrama. Freya dan Lulu tak bisa menahannya, mereka sedang tak ingin menambah masalah lain di asrama ini.
Jessi datang setelah siap siap, ia duduk di meja makan. Freya kemudian ikut duduk menyusulnya.
Tak lama Muthe dan Christy ikut datang dan duduk disana. Fiony dan Ara pun juga begitu.
Lulu kemudian berjalan ke lantai atas. Ia mengetuk pintu Jesslyn, "Jes sarapan,"
Jesslyn membuka pintu kamarnya, penampilannya begitu berantakan membuat Lulu kaget dengan itu.
"Lo gapapa?"
Jesslyn berusaha untuk tersenyum tapi ia tak sekuat itu. Ia menarik tubuh Lulu dan memeluknya. Untuk pertama kalinya Lulu melihat Jesslyn menangis rapuh seperti kali ini.
Lulu menaruh makanan milik Jesslyn di meja terdekat, kemudian membalas pelukan Jesslyn yang lemah tersebut.
"Lo kenapa?" tanya Lulu lagi.
Jesslun menggeleng, ia kemudian melepaskan pelukan keduanya dan mengusap wajahnya sendiri.
"S-sorry Lu," ucap Jesslyn.
"Ada masalah sama Mira?" tanya Lulu pelan.
Jesslyn tidak menjawab, namun dari raut wajahnya Lulu tahu temannya ini sedang menghadapi masalah yang berat.
"Makanan lo udah gue anter, gapapa kalo lo belum siap cerita, gue ke anak anak dulu ya buat sarapan,"
Lulu kemudian beranjak dari pintu kamar Jesslyn, Jesslyn membawa makanannya ke dalam kamar dan mengunci kamarnya dengan sedikit keras.
Saat Lulu kembali, ia melihat Mira yang baru saja mengambil sarapan miliknya ingin menuju sofa di ruang tengah.
"Mir," panggil Lulu.
"Hm?"
"Boleh ngobrol bentar?"
"Tumben?"
"Pacar lo itu kenapa?"
Mira sempat terdiam, namun dirinya segera menggeleng dan mengangkat kedua bahunya, lalu Mira kembali menuju ruang tengah, meninggalkan Lulu yang masih berada di meja makan.
******
Mira kini tengah dalam perjalanan menuju sekolah. Tidak seperti biasanya, ia kini tak lagi menggunakan sepeda Jesslyn seperti biasa. Sejak kemarin, ia sama sekali belum melihat Jesslyn. Mira heran, jika memang Jesslyn mengaku salah, lantas kenapa ia tak menyusulnya ke kamar? Bahkan semalaman Mira menunggunya untuk datang. Tapi nihil, dan Mira benar-benar kecewa.
Langkahnya perlahan mulai melambat. Tepat di bawah pohon beringin yang rindang, Mira mengeluarkan ponselnya untuk menelepon sang bunda.
"Kenapa, Mir?" tanya Bundanya dari seberang sana.
"Mira mau izin ga sekolah selama beberapa hari boleh?"
Naomi tentunya bingung dengan perkataan anaknya itu.
"Kamu kenapa?"
"Aku bakal cerita tapi nanti pas ketemu Bunda. Dan selama aku ga sekolah aku mau tinggal sama bunda, boleh?"
Naomi menghela nafasnya, "Yaudah sekarang kamu dimana?"
"Aku udah di jalan, deket pertigaan ke arah kota," sambil berjalan menuju halte yang berada di dekat sana.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kehidupan Asrama Kiku 2
ФанфикSetelah melalui masalah yang cukup menguras emosi, keringat serta airmata. Kini para penghuni Kiku lagi lagi diberi sebuah masalah baru. Kira kira apakah mereka dapat melewatinya?