14. Dewasa

1K 89 2
                                    

Setelah keributan tadi siang, Christy akhirnya memberanikan diri untuk menemui Muthe. Ketika masuk ke dalam kamarnya, Muthe tengah belajar di meja belajar dengan headset bertanggar di telinganya. Tanpa basa-basi lagi, Christy langsung memeluk dirinya dari belakang. Tangannya melingkar di leher Muthe, sedangkan wajahnya ia tenggelamkan di pundaknya.

Muthe tersentak kaget, karena seseorang memeluknya secara tiba-tiba. Namun setelah tahu itu adalah Christy, Muthe langsung tersenyum sambil melepaskan headsetnya.

"Kamu kenapa?" tanya Muthe heran.

"Maafin aku," jawab Christy singkat.

Muthe tak lagi menjawab. Ia hanya membiarkan Christy dalam posisi tersebut sambil mengelus kengan Chritsty di lehernya. Tapi tanpa sengaja perlakuan itu malah membuat Christy menangis. Muthe bisa merasakan tubuh Christy yang bergetar karena terisak.

"Eh kok malah nangis?" panik Muthe yang langsung melepaskan pelukan Christy dan berbalik ke arahnya.

Christy masih belum menjawab, ia malah memilih untuk kembali memeluk Muthe. Muthe heran, tapi tangannya kini terulur untuk mengusap punggung Christy.

"Ma-maafin aku," lirih Christy setelah beberapa menit menangis.

"Maafin kenapa? Emang kamu ada salah?" Muthe malah balik bertanya.

"Aku udah egois banget,"

"Maafin aku juga ya? Maaf aku udah egois sama kamu,"

"Aku gini karena demi kebaikan kamu juga Kiti," lanjut Muthe.

Christy mengangguk, "Aku janji bakal kerjain tugasku, dan semua kewajibanku," akhir Christy sambil tersenyum.

Muthe ikut tersenyum keduanya kembali berpelukan menghangatkan suasana hati keduanya.

******

Beberapa minggu berlalu..
Tak ada masalah yang dibuat Flora dan yang lainnya mereka hidup dengan lempeng lempeng saja.

"Ka Dey mau ke tempat ka Chika lagi?"

"Iya. Kan rutinitas tiap minggu. Masa aku harus bilang terus sih?"

"Haha mastiin aja kak. Salam ya kak buat ka Chika,"

Dey mengangguk, "Aku titip anak anakku ya,"

"Oke kak," jawab Freya sambil tersenyum.

Mengenai keadaan Chika. Gadis itu masih saja tak sadarkan diri. Walaupun kondisinya selalu membaik tiap saat. Keluarga serta para medis masih berusaha untuk kesembuhan Chika. Sementara Dey dan teman teman yang lain juga masih berharap besar dengan kondisi Chika nantinya.

"Kamu hari ini latihan ya?" tanya Freya pada Jessi.

"Engga sih. Kenapa?"

"Jalan jalan yuk?"

"Berdua?"

"Berempat sih sama Muthe Christy, gimana?"

"Boleh, kemana?"

****

Setelah berdiskusi, Freya akhirnya memilih untuk menuju taman yang berada tak jauh dari sekolah mereka.

Tak hanya berdua, tentunya Muthe dan Christy yang ikut bersama dengan Freya dan Jessi.

"Jalan jalan deket aja gapapa kan?" tanya Freya menatap Jessi.

"Gapapa kok Frey, buat nenangin pikiran dari masalah juga bagus kok, apalagi sama orang yang disayang," ucap Jessi asal.

Mendengar gombalan Jessi, Freya terdiam kaget, wajahnya mulai memerah bak tomat segar jika dilihat oleh Jessi.

Kehidupan Asrama Kiku 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang