Tak berapa lama, Mira keluar dari ruangan itu. Teman temannya segera memberikan tempat duduk untuk Mira.
"Kalian semua mending makan siang dulu," ucap Naomi memecah keheningan mereka.
"Bunda ikut ya?"
"Bunda disini aja ya. Nanti gantian aja sama kalian,"
Mira mengalah, Jesslyn kemudian mengajaknya untuk segera pergi ke kantin bersama yang lainnya.
Saat di kantin, tak ada keceriaan yang muncul dari wajah mereka semua. Semuanya merasakan sedih, khususnya Fiony, Ara, Jesslyn, dan juga Mira. Mereka berempat merasa bersalah, mereka berpikir Chika memilih melakukan hal ini karena konflik yang tercipta antara mereka.
Dey yang mendengarkan pernyataan Jesslyn, Ara dan Fiony tadi tentunya memiliki beribu-ribu pertanyaan yang muncul di otaknya.
Tapi jika ia bertanya sekarang. Kondisinya kurang tepat, Dey yakin emosi mereka semua masih belum stabil. Bisa saja amarah mereka justru terpicu dan nantinya membuat keributan yang lainnya lagi.
Freya juga paham dengan kondisi kali ini. Ia memilih duduk bersama Jessi, Muthe dan juga Christy. Mata Christy masih sering menunjukkan tatapan kosong, trauma sepertinya masih menimpa dirinya.
"Chris..." panggil Muthe pelan sambil meraih tangannya, menggenggamnya pelan.
"Semua bakalan baik baik aja kok,"
******
Sudah beberapa hari Chika dirawat di rumah sakit, dan para penghuni asrama pun bergantian menjaga Chika yang terbaring dengan perban di kepalanya tersebut.
Christy yang kini mendapatkan jadwal jaga bersama Muthe sepulang sekolah pun kini sedang menatap kearah Chika yang terbaring lemah.
"Kak Chika," panggil Christy
Jelas tak ada jawaban dari Chika, Christy sadar akan hal itu karena Chika yang jelas terbaring di tempat tidurnya tersebut.
Muthe hanya mengusap bahu Christy untuk menyemangatinya, karena sedari awal memang Christy yang paling terpukul saat melihat kakak kelasnya dalam kondisi seperti ini.
"Kiti, mau makan buah gak? Dari kemaren kamu makan dikit banget, engga di sekolah ngga di asrama kamu makan dikit terus," ucap Muthe.
Christy hanya menggeleng, kemudian tersenyum tipis menatap Muthe.
"Aku nunggu kak Chika sadar aja," ucap Christy.
Tak beberapa lama kemudian, pintu kamar Chika terbuka, terlihat Lulu yang datang membawa sebuah kantung plastik di tangannya.
"Eh Kak Lulu," ucap Muthe saat melihat kearah pintu yang terbuka tersebut.
"Hai, kalian berdua udah makan? Gue bawa makanan nih dari asrama," ucap Lulu.
"Gimana kondisi Chika?"
"Ya gitulah kak, masih gitu gitu aja,"
Lulu hanya mengangguk, Muthe kemudian mengambil kantung plastik dari Lulu kemudian mengeluarkannya.
******
Selain kondisi Chika yang belum membaik, hubungan Jesslyn dan Mira pun sama. Jesslyn masih belum berani berbicara dengan Mira, apalagi semenjak itu Mira masih tinggal di rumah bundanya. Kini Jesslyn merasakan ketakutan yang belum pernah ia alami.
Jika dulu ia mungkin tidak akan peduli dengan siapapun. Bahkan keluarganya saja terkadang ia abaikan. Tapi kali ini, ia benar-benar takut kehilangan Mira. Bagaimanapun Mira sudah menjadi dunianya. Dan kini seketika, dunianya runtuh dalam sekejap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kehidupan Asrama Kiku 2
Fiksi PenggemarSetelah melalui masalah yang cukup menguras emosi, keringat serta airmata. Kini para penghuni Kiku lagi lagi diberi sebuah masalah baru. Kira kira apakah mereka dapat melewatinya?