20. Pertandingan

564 88 6
                                    

Hari turnamen pun sudah tiba. Jessi dan Flora sudah bersiap untuk menuju arena pertandingan. Keduanya didampingi oleh Sinka sebagai pelatih. Freya juga ikut menemani. Muthe dan Christy juga akan menonton pertandingan keduanya.

"Hari ini harus semangat yaa," ucap Freya pada Jessi ketika mereka semua berada dalam mobil Sinka untuk menuju ke arena.

"Pasti dong," jawab Jessi dengan penuh semangat.

"Hari ini kamu ada berapa pertandingan?"

"Kalau menang terus harusnya mereka tanding 3 kali, terus lanjut lagi besok," jawab Sinka yang sambil menyetir.

"Besok langsung final?" tanya Freya lagi.

"Iyaa, total 6 ada pertandingan kalo mau jadi juara," jelas Sinka lagi.

Freya mengangguk paham. Sementara mereka mengobrol, Flora terlihat bimbang. Matanya terfokus pada layar ponsel yang tengah membuka roomchat Adel. Ia sangat ingin sekali meminta Adel untuk menonton pertandingannya. Namun ia terlalu takut jika malah penolakan yang didapat. Flora kemudian menaruh lagi ponselnya tanpa mengirim pesan apapun pada Adel.

Sementara itu di rumah sakit, Chika sama sekali tak mau ditemui oleh siapapun. Ia benar-benar mengurung dirinya sendiri di dalam ruang perawatan. Kemarin Lulu sempat datang untuk mengembalikan ponsel Chika yang sempat terjatuh di tempat kejadian. Kini ia tengah melihat isi galeri ponsel miliknya sendiri.

Ada beberapa foto dirinya dan teman-teman asramanya. Dan juga anak - anak yang mengaku anak kelas satu. Namun Chika sama sekali tak bisa mengingatnya.

Chika kembali menatap ponselnya, mencoba melihat foto foto lainnya.

Banyak foto yang terlihat tak asing baginya, namun dirinya tak bisa mengingat apapun tentang foto tersebut.

Chika pun mencoba mengingat beberapa foto yang dilihat di dalam gawainya, namun dirinya tak bisa mengingat apapun, hanya sakit yang bisa dirasakan di daerah kepala Chika.

Chika kemudian memegangi kepalanya, sakit yang dirasakan pada kepalanya sudah tak bisa ditahan oleh Chika.

"Sakit banget,"

Chika pun memilih untuk mengistirahatkan kepalanya, mencoba untuk menghilangkan rasa penasarannya untuk sementara.

Sementara itu kembali ke anak kelas 1, Jessi terlihat bersemangat untuk menghadapi lawan lawannya di turnamen kali ini, sedangkan Flora terlihat beberapa kali tidak fokus, hingga hampir saja dirinya dikalahkan oleh lawannya di pertandingan kedua.

Waktu pertandingan kedua pun telah selesai, Jessi dan Flora kini berkumpul karena panggilan dari Sinka.

"Flora, kamu ada masalah? Kamu keliatan gak fokus waktu tanding," ucap Sinka.

"Maaf Sensei," ucap Flora.

"Flora kamu harus bisa bersikap profesional di pertandingan selanjutnya, beruntung kamu masih bisa mengalahkan lawanmu tadi, apa yang lagi kamu pikirin?"

Flora kemudian menunduk dan menghela nafasnya, lalu menggeleng dan kembali menatap Sinka.

"Gapapa sensei, maaf.."

Sinka menghela nafasnya, kemudian ia mengangguk dan memberi botol minum kepada kedua muridnya tersebut.

******

Hari sudah berganti. Hari ini adalah perempat final kejuaraan antar kota. Jessi dan Flora nampak sudah bersiap untuk giliran mereka.

"Semangat ya kalian berdua," ucap Freya yang mendampingi keduanya. Freya mendekati Jessi dan mengecup bibirnya, "Tuh doping dari aku,"

Kehidupan Asrama Kiku 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang