"Renggangnya suatu hubungan bisa disebabkan karena kurangnya waktu diantara teman atau pun keluarga."
- Human Parasite -
***
"Anindihita, kamu msuk saja ya," ujar Juni menengahi perselisihan yang terjadi antara Anindihita dan Mak Caca.
Anindihita pun menurut dan lngsung memasuki rumah dengan sedikit rasa kesal. Ya memang Mak Caca lebih tua darinya, tapi etika tetap harus dijaga menurut Anindihita. Orang akan menghargai seseorang jika orang tersebut juga menghargai orang lain.
Dari dalam rumah, Anindihita msih dapat mendengar jelasan setiap perkataan yang keluar dari mulut Mak Caca.
"Kapan bayar? Udah lima bulan loh nunggak, kalau enggak bisa bayar mending pergi saja. Karena, ada yang mau mengelola di sini. Bukannya untung, saya malah rugi!" pekik Mak Caca yang berkacak pinggang.
"Mak, saya belum ada uang. Untuk keperluan sehari-hari aja masih kurang. Keuangan keluarga saya memang masih tidak stabil. Saya akan cari uang buat bayar kos, tapi kasih saya waktu ya, Mak," lirihnya mencoba menggoyahkan hati Mak Caca.
"Sebenarnya, saya sudah cape ngasih kamu waktu terus. Tapi, ya sudahlah. Saya lihat dulu apa satu bulan kami bisa melukis atau enggak, kalau enggak bisa, kamu harus keluar dari kos saya," Mak Caca memberi sedikit keringan.
Respon itu diterima dengan baik oleh Juni, yang merasa sangat berterima kasih kepada Mak Caca yang sudah memberinya kesempatan untuk melunasi uang sewa kos miliknya.
"Makasih banyak, Mak,." Juni menggenggam dan menyalami tangan Mak Caca.
"Iya-iya sudah, saya permisi duku," pamitnya sembari melihat buku ditangannya yang menyimpan data para penghuni kos.
"Caranya supaya dapat uang cepat dalam sebulan gimana ya?" guman Anindihita yang ingin membantu ibunya membayar sewa kos.
***
Saat di dalam angkutan umum, Anindihita melihat ada seorang anak yang berjualan majalah. Ia pun memutuskan untuk turun dan membayar angkutan umum yang ditumpanginya dan menghampiri anak yang dilihatnya.
"Majalahnya Kak, cuma sepuluh ribu," ujar seorang anak yang kira-kira berusia sepuluh tahun.
"Kamu jualan setiap hari kayak gini?" tanya Anindihita pada anak kecil dengan baju yang nampak lusuh dan kotor.
"Iya kak, kalau enggak jualan nanti Ibu dan yang lain enggak dapat makan kak," jawabnya yang membuat Anindihita terenyuh mendengarnya.
Anak seusianya yang seharusnya menempuh pendidikan sekolah dasar malah harus bertanggung jawab untuk mencari nafkah demi keluarganya. Anindihita masih beruntung walau kondisinya juga tak bisa dikatakan keluarga yang sudah berkecukupan.
Wajah anak kecil ini nampak tak mengalami kesulitan untuk berjualan, senyum yang terukir pun tak luntur sejak Anindihita berbicara dengannya.
"Kalau boleh tahu, Adek ngambil majalah sama siapa? Kaka mau jualan juga," tanya Anindihita yang memiliki ide untuk berjualan majalah.
"Di sana kak." Anak kecil itu menunjuk ke sebuah ruko yang tak terlalu besar.
"Boleh antarin kakak enggak?"
"Boleh Kak, yuk."
Keduanya menyebrang jalan yang padat dengan kendaraan untuk sampai di ruko yang ditunjuk oleh anak kecil tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Human Parasite✅ (End)
Teen FictionAnindihita, remaja SMA yang terus-menerus bergantung pada teman sebangkunya. Tak ada rasa malu baginya Anindihita menghampiri Tarie, "Tarie, pinjem pr matematika lo dong." ujar Anindihita. "Nih." Tarie menyerahkan pr matematika miliknya. "Tarie, pi...