25. Pergi

4 2 3
                                    

"Sayangi keluargamu sebelum semuanya terlambat."

- Human Parasite -

***

Wajah Bagaskara berubah menjadi muram, ia malas mendapat pertanyaan apakah sudah memiliki pasangan atau belum. Baginya itu bukanlah hal yang penting untuk diketahui banyak orang.

"Enggak ada gimana mau disembunyiin," jawab Bagaskara malas.

"Oh belum ada, mau gue kenalin ke teman gue enggak?" tawarnya Tano rasa bersalah.

Bagaskara langsung membalas dengan tegas, "Enggak."

Singkat, padat, dan jelas, bukan?

"Sudah, jangan diganggu. Tuh wajahnya sudah bete," tegur Marissa dengn kekehan.

Bagaskara menoleh ke arah Marissa dengan wajah memelasnya meminta untuk berhenti meledeknya.

"Iya deh, Tante."

Keponakan Marissa memilih kembali ke tempat duduknya. Rasa ingin menjahili Bagaskara cukup tinggi, namun melihat wajah Bagaskara yang  sudah malas, ia pun mengurungkan niatnya.

Tepat pukul tujuh lewat tiga puluh menit, makanan dihidangkan oleh pelayan restoran. Tersedia dari makanan pembuka hingga makanan penutup sesuai dengan menu yang tertulis agar setiap tamu mengetahui hal itu.

Kegiatan makan mlam sangatlah intim diselingi candaan oleh sepupu Bagaskara dan juga keponakan dari Farhan dan Marissa. keluarganya begitu hangat dan terasa harmonis tanpa adanya percakapan yang menjatuhkan satu sama lain.

***

Dua hari berlalu sejak Anindihita membantu Juni untuk mengemas keperluannya untuk bekerja di luar negri, Anindihita menjadi sangat dekat dengan Juni. Ia terus menghabiskan waktu bersama. Sebelum Juni benar-benar pergi dan hanya tinggal seorang diri.

"Pagi-pagi sudah rajin ya," puji Bu Nindi yang melihat Anindihita sedang menyapu.

"Iya, Bu. Ada apa ya?" tanya Anindihita.

"Mau ketemu ibumu, ada?"

"Ada, Anin panggilkan sebentar ya, Bu," pamit Anindihita masuk ke dalam rumah.

Juni keluar dari dalam rumah dan menyambut kedatangan Bu Nindi.

"Duduk, Bu," Juni mempersilahkan Bu Nindi untuk duduk agar lebih nyaman.

"Ibu, ada apa ke sini?" tanya Juni membuka obrolan.

"Soal kerja di luar negri itu, Ibu bisa berangkat hari ini. Kemarin dikabarin sama yang nawarin," tutur Bu Nindi.

"Serius, Bu? Terus nanti dijemput atau pergi sendiri?"

"Nanti ketemu di terminal," balas Bu Nindi.

"Ibu ikut nemenin?"

"Iya, saya ikut."

Juni mengangguk paham. "Maaf ya, Bu jadi merepotkan begini," Juni meminta maaf, ia merasa terlalu membebankan Bu Nindi.

"Enggak apa-apa, enggak repot kok," terang Bu Nindi.

Anindihita yang sudah siap dengn seragam sekolahnya pun pamit kepada Juni dan Bu Nindi.

"Bu, pamit ya, mau berangkat sekolah," Anindihita menyalami tangan Juni dan Bu Nindi.

"Hari ini ibu berangkat, jaga rumah, Kamunya harus bisa jaga diri juga ya," Juni memberikan pesan pada anaknya.

"Iya ibu, pasti Anin jaga."

"Hati-hati di jalan ya."

***

Human Parasite✅ (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang