24. Ulang Tahun

3 2 1
                                    

"Tidak ada yang lebih penting daripada keluarga."

- Human Parasite -

***

"Jelas Papa ingat kalau Mama ulang tahun, happy birthday Mama yang cantik," ujar Farhan sembari memberikan sebuah buket bunga berwarna putih.

Marissa menerima dan menghirup aroma bunga itu. "Wangi, makasih Papa." Marissa menghamhur ke pelukan Farhan.

"Papa mau Mama masak apa hari ini?" tawar Marissa untuk menyenangkan anak dan suaminya.

Bagaskara bangkit mengarahkan telunjuknya bergerak ke kanan dan ke kiri yang menandakan kata tidak.

"Karena Mama hari ini ulang tahun, kita makan di restoran saja ya?" Bagaskara memberikan pertimbangan.

"Iya dong, masa yang ulang tahun harus masak. Harusnya yang dijamu untuk makan,," timpal Farhan setuju dengan pertimbangan yang dibuat Bagaskara.

"Ya sudah kalau pada setuju, Mama ikut," sahut Marissa.

Ketiganya berpelukan dan tertawa bahagia. Keluarga Bagaskara sangat harmonis, menciptakan suasana yang baik yang berbanding terbalik dengan kehidupan Anindihita. Bagaskara merasa bersyukur ia bisa dilahirkan di keluarga Farhan dan Marissa.

"Kita ajak keluarga besar juga 'kan?" tanya Marissa.

"Terserah, ini acara Mama, Mama kasih tahu saja mau undang siapa," balas Farhan menyerahkan semuanya pada Marissa.

"Sekalian buat ketemu sama keluarga yang sudah jarang ketemu, keluarga besar diundang," jawab Marissa sembari tersenyum.

"Oke, siap nanti Papa kabarin."

***

Di lingkungan rumah Anindihita, ada seorang tukang sayur yang lewat setiap pagi untuk menjemput para pembeli dengan gerobak yang didorongnya.

Banyak dari ibu-ibu yang memilih membeli pada mang Ucup dibandingkan ke pasar. Alasannya? Karena bisa menunggak membayar belanjaannya.

"Gimana Bu, jadi?" tegur Bu Nindi yang melihat Juni sedang memilih sayuran.

Juni masih terus memilih. "Jadi, Bu. Saya sama suami saya, kabarin juga, Bu kapan berangkatnya," ujar Juni.

"Oh gitu? Terus Anindihita gimana, Bu?"

"Anindihita, saya tinggal sendiri. Tapi, Kalai nanti saya gajian, saya transfer ke Ibu buat di kasih ke Anindihita boleh, Bu?" ungakp Juni.

"Boleh, Bu. Nanti saya kasih tahu ke orangnya ya kalau ibu sama suami ibu mau kerja ke luar negri," jawab Bu Nindi.

"Mang, kangkung sama tempe ya," sahut Jumi pada Mang Ucup.

"Lima ribu ya, Bu," balas mang Ucup.

Juni membayar uang lima ribu rupiah.

"Bu-ibu, saya pamit duluan ya," Juni berpamitan pada ibu-ibu yang sedang memilih sayuran.

"Iya, Bu."

Setelah kepergian Juni, ibu-ibu yang memilih sayuran menatap kepergian Juni dengan heran akibat mendengar percakapan Juni dan Nindi.

"Bu, Nindi, tadi Bu Juni ma ke luar negri ngapain?" tanya ibu-ibu yang mencari bahan gosip.

"Itu Bu Juni dan suaminya mau kerja di luar negri, gajinya lumayan," jelas Bu Nindi.

"Enggak mahal? Mereka enggak punya banyak uang, loh," sela ibu yang memakai lipstik berwarna merah.

Human Parasite✅ (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang