"Dekat bukan berarti suka atau pun ingin mengejar cinta. Hanya ada rasa iba untuk mendekat dengannya."
- Human Parasite-
***
Dalam sekejap Bagaskara menyelesaikan tugas matematika milik Anindihita.
"Nih." Bagaskara menyerahkan buku milik Anindihita.
"Makasih ya," balas Anindihita.
"Iya, yuk ke kelas sudah mau bel," ujar Bagaskara.
Bagaskara dan Anindihita berjalan menuju kelas masing-masing.
"Huh, untung selesai. Kalau enggak 'kan gawat," guman Anindihita ketika berjalan di lorong kelas.
Untung saja Anindihita mengganti seragam yang terkena kubangan, jika tidak, teman-teman sekelasnya akan memojokkan serta menghina dirinya.
***
"Ayo kumpulkan tugas kalian dan kita akan koreksi seperti biasa ya," ujar Bu Sri — guru matematika.
Bu Sri menuliskan jawaban di papan tulis dan memberikn poin nilai di setiap bagian. Semua siswa mengkoreksi jawaban milik temannya yang dibagikan oleh ketua kelas di setiap barisannya.
Kurang lebih dua puluh menit mengoreksi, kini tiba untuk menyebutkan nilai tugas masing-masing yang dikoreksi.
Bu Sri memanggil sesuai nomor urut absensi yang ada, beberapa siswa mendapat nilai di bawah KKM.
"Anindihita," panggil Bu Sri.
"Seratus, Bu," ujar siswa yang mengoreksi tugas Anindihita.
"Kok bisa?" guman Revi yang tak percaya.
"Bu, yakin ruh seratus? Anindihita enggak pernah dapat seratus," sahut Rine memprovokasi.
"Yang meriksa punya Anindihita coba bawa bukunya ke depan," balas Bu Sri agar tidak terjadi salah paham.
Bu Sri memeriksa satu per satu poin yang diberikan nilai dan memang benar, nilai yang didapatkan Anindihita adalah seratus.
"Ini jawabannya benar semua, jadi memang benar seratus untuk Anindihita. Yang lain ditingkatkan lagi ya belajarnya, biar enggak di bawah KKM nilainya ya," sahut Bu Sri memberikan nasihat pada semua siswa yang ada di kelas.
Anindihita menjulurkan lidahnya ke arah Rine. Rine yang juga melihat itu merasa kesal, karena Anindihita justru mengejeknya.
Rine tak tinggal diam, ia menunggu waktu yang pas untuk membalaskan ejekan dari Anindihita.
"Ibu minta kalian buat kelompok lalu kerjakan soal halaman empat puluh sembilan sampai halaman lima puluh ya, tulis di selembar kertas dan nanti dikumpulkan untuk dibahas," pinta Bu Sri. "Satu kelompok lima orang ya," lanjut Bu Sri.
Anindihita melihat ke kanan dan ke kiri, ia sudah menduga dirinya tak akan mendapatkan kelompok. Biasanya ada Tarie yang menjadi penyelamatnya untuk bergabung dengan teman-temannya, tapi keadaan sekarang sudah berbeda dan Anindihita harus berjuang sendiri.
Anindihita hany bisa pasrah, "Gue boleh gabung enggak di sini?" Anindihita berjalan ke arah sekumpulan kutu buku yang semua anggotanya memakai kacamata.
Tak diduga mereka justru mengangguk, Anindihita masih bisa tersenyum walau senyum kecil saja. Ia mendapatkan kelompok saja, Anindihita sudah bersyukur, daripada tidak mendapatkan kelompok sama sekali.
Walau Anindihita tak bisa membantu banyak hal, setidaknya ia tidak sendirian.
"Kamu bisa ngerjain?" tanya Tuti yang melihat Anindihita masih kebingungan dengan soal yang ada di buku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Human Parasite✅ (End)
Teen FictionAnindihita, remaja SMA yang terus-menerus bergantung pada teman sebangkunya. Tak ada rasa malu baginya Anindihita menghampiri Tarie, "Tarie, pinjem pr matematika lo dong." ujar Anindihita. "Nih." Tarie menyerahkan pr matematika miliknya. "Tarie, pi...