9. Kepo

7 2 1
                                    

"Berteman itu bukan soal fisik. Tapi soal bagaimana bisa mengerti satu sama lain dan juga tentunya sefrekuensi."

- Human Parasite -

***

"Bukan nyubit itu, mau ngelebarin senyum lo doang," Bagaskara mencari alasan.

"Serah."

"Balik yuk, sudah masuk pelajaran pertama tahu," ajak Bagaskara untuk segera kembali ke kelas masing-masing.

"Eh jam berapa sekarang?" tanya Anindihita yang juga baru tersadar.

"Jam delapan lewat," jawab Bagaskara setelah melihat ke arah jam tangan yang melingkar di tangan kirinya.

"Ya sudah makasih, gue mau ke kelas," pamit Anindihita begitu saja meninggalkan Bagaskara.

Bagaskara menampilkan wajah melongo merasa tak percaya. Dirinya yang mengajak untuk kembali ke kelas malah justru ditinggal oleh Anindihita.

"Woi! Makasih sih iya, tapi enggak usah ninggalin juga!" teriak Bagaskara kesal.

Anindihita menoleh dan hanya menyengir sebagai balasannya dan mempercepat langkahnya.

***

Ketika sudah waktunya istirahat, Anindihita bingung, ia harus ke knton atau tidak,.karena sisa uangnya yang sedikit. Biasanya ia akan meminjam uang pada Tarie. Tetapi, keadaan sekarang sangat tidak memungkinkan untuk Anindihita meminjam lagi kepada Tarie. Anindihita pun mengurungkan niatnya, rasa laparnya harus ia tahan hingga pulng nanti.

Rine tak sengaja melihat ke arah pintu, ada seseorang yang dikenalnya, yaitu Bagaskara. Otaknya mulai berpikir licik untuk kembali merusak suasana di kelas yang masih tersisa beberapa siswa.

"Eh itu ada Bagaskara, mau nyari siapa coba? Ya kali nyari Anindihita," celetuk Rine.

Anindihita yang semula masih mencatat pun menegakkan kepalanya dan benar Bagaskara berdiri tepat di depan kelasnya.

"Untuk apa dia ke sini?" tanya Anindihita pelan yang hanya bisa didengar olehbya.

Anindihita bersiap bangkit untuk menghampiri Bagaskara, namun Rine kembali berulah dengan ejekannya.

"Eh mau kemana lo? Mau nyamperin Bagaskara? Lo ngaca dong enggak pantes dia temanan dama lo," ejek Rine seolah membandingkan dirinya dengan Anindihita.

Anindihita menghela napasnya berniat tak ingin menggubris ejekan dari Rine.

"Atau nanti Bagaskara lo jadiin bank berjalan lo juga ya kayak Tarie? Ups keceplosan enggak sengaja," sindir Rine lagi yang membuat Anindihita panas.

"Gini deh, temanan bisa sama siapa saja dari yang biasa saja sampai yang luar biasa. Enggak mandang fisik. Oh atau lo nyari teman lihat dari fisik ya? Ups tapi benar sih, dah malas gue ladenin," balas Anindihita yang langsung membuat Rine terdiam kehadiran kata-kata untuk membalas ucapan Anindihita.

Anindihita menepuk bahu Bagaskara yang masih memperhatikan keadaan sekitar sekolah.

"Sudah lama?" tanya Anindihita saat Bagaskara menoleh ke arah dirinya.

"Belum."

"Tadi kenapa enggak manggil? Atau enggak langsung masuk saja. Sudah enggak ada guru juga," tanya Anindihita yang heran Bagaskara malah berdiri di luar kelasnya.

"Takutnya lo lagi sibuk baca atau nulis gitu, jadi gue tunggu saja. Gue malas sih kalau langsung masuk gitu apalagi kan enggak kenal," jawab Bagaskara.

Human Parasite✅ (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang