01. Asmaranti Camilla Adeeva

37 5 2
                                    

"Jika aku boleh berharap, bolehkan aku berharap untuk tetap bertahan sampai aku mangatakan "tidak sanggup" dengan sendirinya?"


......

Asmaranti Camilla Adeeva, anak perempuan yang adil, penuh cinta dan penuh bakat namun seribu luka. Ia adalah anak yang sangat ceria dan baik hati, namun karena suatu hal membuat ia sangat-sangat terbatas menjalani hari-harinya.

Ceria? Mungkin kata itu sangat tepat untuk mendreskripsikan dirinya. Camilla memang anak yang ceria, setiap hari senyuman manisnya selalu terpancar, matanya yang bulat semakin menambah kecantikannya.

Tapi!!

Semuanya tidak semanis hidupnya!

Setiap kali ada orang tua yang melihatnya pasti akan terkagum dan menginginkan sosok Camilla menjadi anak mereka, tapi sangat berbanding terbalik dengan anak-anak mereka yang malah memandang benci bahkan tak menginginkan kehadirannya.

Keluarga?

Bisa dibilang Camilla itu termasuk anak yang beruntung, terlahir di dalam keluarga yang terbilang cukup,orang tuanya yang masih lengkap dan dia juga mempunyai seorang kakak laki-laki yang entahlah, sikapnya terlalu dingin kepadanya.

"Camilla, jangan lari-larian sayang, nanti jatuh" teriak sang Bunda sambil mengejar sang buah hati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Camilla, jangan lari-larian sayang, nanti jatuh" teriak sang Bunda sambil mengejar sang buah hati.

"Bunda sini kejar" balas Camilla dengan tawanya berlarian mengelilingi halaman rumahnya.

"Jangan cepet-cepet larinya,sayang"

"Iya Bunda..."

Bughh

"awww" teriak Camilla yang tiba-tiba terjatuh setelah menabrak seorang anak laki-laki yang ada di depannya.

"Apa? Mau nangis?" ucap anak itu yang terlihat lebih tua dari Camilla, dengan wajah dinginnya. 

Camilla pun hanya menatap wajah anak itu lalu kembali menundukan kepalanya menahan tangis. Ia tak boleh menangis, ia tau anak lelaki itu tidak salah, Camilla yang salah karena berlari tanpa melihat ke arah depan dan menyebabkannya terjatuh.

Sang Bunda yang melihat putrinya terjatuh langsung menghampirinya.

"Dio" teriak sang Bunda yang membuat anak lelaki itu menoleh. "Adiknya jatuh bukannya di tolongin malah di marahin" omel sang bunda sambil membantu Camilla berdiri. "Berdiri sayang, mana yang sakit?  Coba bunda lihat"

"Bunda hiks hiks" bukannya menjawab, Camilla tiba-tiba menangis memeluk sang bunda dengan menggantungkan lengannya di leher sang bunda.

"Jatoh gitu aja nangis, dasar cengeng" Ucap anak lelaki itu, Dio. Lalu berjalan memasuki rumah meninggalkan sang adik yang masih menangis dipelukan bundanya.

Jeritan LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang