"Sebelum kita mulai olahraganya, kalian lari keliling lapangan dulu ya 5 putaran" ucap Bu Selli di depan Anak-anak didiknya yang kini mulai berlari satu persatu.
"Adel, ayok" ajak Dita yang langsung diangguki oleh Adelia. Mereka pun mulai berlari.
"Adel, kenapa?" tanya Dita yang melihat Adel berlari namun matanya kesana kemari seperti mencari keberadaan seseorang.
"Kamu lagi nyari siapa?"
"Mamah"
"Mamah kamu belum pulang?"
"Dia mau nungguin aku sampai pulang sekolah"
Jelas Adelia lalu tersenyum setelah menemukan beberadaan sang mamah yang kini berdiri di pinggir lapangan dan melambaikan tangan. "Mamah" teriaknya antusias."Adel, perhatiin jalannya" ucap Dita mengingatkan.
"Mamah" teriak Adel lagi yang menghiraukan perkataan Dita. Matanya terus menatap kearah sang mamah, sedangkan kakinya terus berlari beringingan dengan Dita.
Bughh
"aws"
"Adel" teriak Dita lalu berjongkok membantu Adel yang kini sudah terjatuh kesakitan. Sang mamah pun yang melihat langsung berlari menghampiri mereka.
"Mamah sa-kit" lirih Adel dengan matanya yang sudah berkaca-kaca. Bu Selli juga ikut menghampiri Adel, sedangkan anak-anak yang lain ada yang masih berlari ada juga yang langsung berhenti dan melihat ke arah Adelia.
"Gak papa putri mamah kan kuat, sini mamah gendong, mana yang sakit?" tanya sang mamah lalu mengangkat tubuh kecil Adelia. Dita pun langsung ikut berdiri.
"Adel gak papa?" tanya Bu Selli cemas, ia pun langsung mengikuti mamah Adelia yang kini membawa Adelia ke pinggir lapangan bersama Dita.
"Adelia duduk disini dulu ya, mana yang sakit? Coba mamah liat?"
"Tangan sama lutut aku sakit mah" Adelia pun langsung memperlihatkan lututnya yang terdapat luka kecil.
"Ini mah gak papa, cuman luka kecil, mamah pasangin Plester nanti juga sembuh ya. Adel kan anak yang kuat, gak usah nangis ok" Jelas sang mamah yang langsung diangguki oleh Adelia.
"Adelia mau ikut olahraga lagi atau mau duduk disini?" tanya Bu Selli
"Bu guru, Adelia duduk disini aja ya, soalnya kaki Adel masih sakit" balas Adelia dengan wajah sedihnya.
"Ya udah, tapi Dita ikut olahraga lagi ya sama yang lain" ucap Bu Selli melihat ke arah Dita.
"Iya bu" balas Dita. "Adel, aku kesana lagi ya, gak papa kan aku tinggal dulu?" lanjutnya menatap ke arah Adelia.
"Iya, gak papa kok, Dita olahraga lagi aja, Adel liatin Dita dari sini"
"Ok" balas Dita tersenyum lalu berlari kecil kembali ke lapangan.
"Adel beneran gak papa kan? Apa Adel mau ibu antar aja ke UKS?" tanya Bu Selli memastikan.
"Adel gak papa kok bu"
"Ya udah, ibu ke lapangan dulu ya, mau liat anak-anak yang lain"
"Iya bu"
"Lain kali Adel hati-hati ya, ibu liatin Adel juga nanti disana" ucap bu Selli lalu berjalan ke arah anak-anak yang lainnya.
"Bu Selli baik kan?" tanya sang mamah tersenyum ke arah Adelia.
"Iya mah Bu selli baik"
"Makanya gak usah takut lagi ya, ada Dita ada Bu Selli juga, ada teman-teman yang lain"
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeritan Luka
General Fiction" Bunda" "Iya sayang" "Apakah aku boleh berharap" "Tentu saja boleh, memangnya putri bunda ingin berharap apa hemm?" "Bisa hidup lebih lama lagi bersama bunda, ayah dan kak Dio" balas sang anak dengan senyuman manisnya seakan-akan ia percaya akan a...