"Semuanya menjadi tampak asing! Entah itu karena kau yang berubah atau aku yang terus berharap".
.....
IPS 1
..
..
..
..
..
..
Elsa Anindita Aulia
..
..
..
..IPS 2
Andini Adelia Putri
..
..
..
.."Dit?" Panggil Adel menatap kearah Dita yang kini berada disampingnya, sama-sama sedang melihat daftar pembagian kelas yang ditempelkan di mading sekolah.
Dita pun langsung membalas tatapan Adel dengan tatapan sedihnya.
"Kita gak sekelas" lirih Adel pelan.
Dita yang mendengarnya hanya mampu terdiam dan menundukan Kepalanya sebentar, setelah itu dia kembali menatap mata Adel lalu tersenyum lebar. "Gak papa, kan kita masih sebelahan" Ucapnya.
"Iya aku tau, tapi aku gak mau kalau kita beda kelas, aku maunya sekelas biar bisa bareng terus sama kamu"
"Adel, dengerin Dita ya, Adel gak boleh kayak gitu ini udah darisananya dan kita gak bisa sekelas. Gak papa kan nanti kita bisa tetep bareng-bareng kan kelasnya juga bersebelahan"
"Ish kenapa sih kita gak sekelas, sebel deh" ucap Adel lalu berjalan terlebih dahulu dengan memasang wajah cemberutnya.
Sedangkan Dita hanya tersenyum kecil melihatnya "Adel, adel apa dia gak sadar ya kalau dia udah SMP, katanya udah besar tapi masih tetep kayak gitu" ucapnya lalu berjalan mengejar Adel yang kini sudah mulai jauh.
....
"Kenapa malah bengong? Gih masuk!" ucap Dita yang melihat Adel malah diam di depan pintu kelas IPS 1.
"Huhh" Adel pun malah menundukan kepalanya.
"Kenapa lagi?"
"Ini beneran kita gak sekelas?"
"Iya, kenapa sih?"
"Ishh Dita"
"Apa? Udah deh gak usah kayak gitu, cepetan masuk nanti keburu gurunya datang"
"Ish iya iya" Adel pun mulai melangkahkan kakinya memasuki kelas.
"Jangan lupa cari temen baru"
"Hemm"
Dita pun hanya tersenyum kecil lalu melangkahkan kakinya memasuki kelasnya.
....
"Ok untuk sekarang kita akan membuat struktur organisasi terlebih dahulu, yang minat untuk menjadi Ketua kelas, silakan acungkan tangannya dan sebutkan namanya setelah itu kita akan menvotingnya" Jelas Bu Nita selaku Wali kelas di kelas IPS 2.
"Iya bu"
"Ok siapa yang mau jadi Ketua kelasnya?"
"Deon aja bu" sahut seorang anak laki-laki sambil tersenyum ke arah Deon yang ada di sampingnya.
"Kok gue sih, Denis aja Bu"
"Deon aja bu" sahut Denis lagi.
"Ok, yang lain ada yang mau?" tanya Bu Nita lalu menuliskan nama Deon dan Denis di papan tulis sebagai calon kandidat Ketua dan wakil ketua kelas.
"Kok nama saya ditulis sih bu?" Protes Deon
"Kalau bukan kamu, mau siapa lagi?" balas Bu Nita.
"Yang lain aja bu"
"Iya, nanti kan di voting juga, ayo yang lain siapa yang minat?"
"Saya bu" ucap seorang murid laki-laki tiba-tiba mengacungkan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeritan Luka
General Fiction" Bunda" "Iya sayang" "Apakah aku boleh berharap" "Tentu saja boleh, memangnya putri bunda ingin berharap apa hemm?" "Bisa hidup lebih lama lagi bersama bunda, ayah dan kak Dio" balas sang anak dengan senyuman manisnya seakan-akan ia percaya akan a...