9 tahun kemudian.."Adel bangun, cepetan nanti kesiangan sekolahnya" teriak seorang gadis yang kini sudah rapi dengan seragamnya.
Gadis itu terus menggoyangkan badan sahabatnya yang kini masih asyik memeluk gulingnya.
"Adel ihh, cepetan bangun!"
"Bentar lagi ya, masih ngantuk" balas sahabatnya itu semakin mengeratkan pelukan pada gulingnya.
"Cepetan Adel! Ini hari pertama kita masuk sekolah loh, mau nanti kamu kena hukum karena telat MPLS"
"Emangnya sekarang jam berapa?"
"Ini udah setengah tujuh Adel"
"baru juga jam setengah, APA??" teriak Adel yang langsung bangun dan berlari ke kamar mandinya. "Ihh Dita kok gak bangunin dari tadi sih, kan jadinya telat, sebel deh" omelnya.
"Dih, kamu tuh yang gak bangun-bangun, orang dari tadi aku bangunin juga" balas Dita yang kini tersenyum kecil, "Padahal baru juga jam Enam hehe" ucapnya pelan.
🍁Jeritan Luka🍁
"Kita berangkat dulu ya Mah" ucap Dita lalu menyalami tangan mamahnya Adel. Entah sejak kapan ia memanggil Rani dengan sebutan Mamah, yang jelas Rani sendiri yang memintanya memanggilnya dengan sebutan Mamah seperti Adelia.
Adelia pun ikut menyalami sang mamah dengan memasang wajah cemberutnya. Sedangkan Dita yang melihatnya hanya tertawa kecil.
"Kamu kenapa sih? Masih pagi juga udah cemberut aja" tanya sang Mamah.
"Gak papa"
"Gak papa, tapi mukanya kayak gitu" Ucap sang mamah, lalu mencubit gemas kedua pipi sang anak.
"Ish gak usah pegang-pegang, Dont touch me Mom"
"Apa jangan-jangan kamu marah karena gak mamah anterin ke sekolah?"
"Idih, sorry ya Mom, Ngapain mamah nganterin aku ke sekolah, aku tuh udah besar"
"Udah besar kok masih manja"
"Ya terserah aku dong"
"Iya iya, terserah tuan putri yang udah besar aja"
"Ishh kok mamah nyebelin banget sih, udahlah ayok Dita kita pergi aja, nanti kesiangan" ucap Adelia lalu berjalan terlebih dahulu.
"Anak itu" sang mamah pun hanya tersenyum kecil menatap kepergian Adelia yang disusul oleh Dita. "Aku tuh udah besar Mah, udah SMA. Udah SMA kok masih suka makan disuapin" lanjutnya lalu kembali memasuki rumah dengan masih tersenyum kecil.
......
"Selamat pagi semuanya" Sapa sang ketua osis yang kini berdiri di lapangan, di depan anak-anak yang kini sudah rapi dengan seragam masing - masing, dan sudah siap untuk mengikuti kegiatan MPLS tahun ini.
"Pagi kak" balas mereka serempak.
"Gimana udah pada siap kan, untuk MPLSnya?"
"Siap kak"
"Ok, untuk hari pertama ini kalian nanti akan di bagi kelompok yang setiap kelompoknya terdiri dari 15 orang, dan akan ada satu pembingbing dari kakak pengurus osis masing-masing, dan untuk kelompoknya sudah kakak bagi-bagi, nanti kalian bisa lihat di mading sekolah"
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeritan Luka
General Fiction" Bunda" "Iya sayang" "Apakah aku boleh berharap" "Tentu saja boleh, memangnya putri bunda ingin berharap apa hemm?" "Bisa hidup lebih lama lagi bersama bunda, ayah dan kak Dio" balas sang anak dengan senyuman manisnya seakan-akan ia percaya akan a...