"Aku tak perduli setegas apa kau mengatakannya yang harus kau tahu, aku suka dengan perhatianmu!"
......
"Adelia baru pulang sayang?" Tanya sang mamah sambil melihat ke arah Adelia yang baru saja memasuki rumahnya.
"Iya mah" balas Adelia dengan senyuman cerianya
"Ehh kok kayaknya putri mamah ini lagi senang ya?" tanya sang mamah yang langsung diangguki oleh Adelia. "Coba mamah tebak, kamu.."
"Bagus, baru pulang ya?" ucap sang papah, keluar dari kamar langsung melihat kearah Adelia dengan raut wajah tegasnya.
Melihat raut wajah sang papah, seketika membuat Adelia menundukan kepalanya, takut.
Melihat perubahan dari sang anak, sang mamah pun langsung menyuruhnya masuk ke kamar "Adelia masuk ke kamar dulu ya,nanti mamah ke kamar kamu" suruh sang mamah yang langsung dituruti oleh Adelia."Seperti nya sudah ada yang mulai mengajari anaknya yang engga-engga ya"
"Aku gak lagi mau berantem sama kamu pah, tapi kamu harus tahu,Adelia itu anak kamu bukan anak orang lain. Perlakuin dia selayaknya darah dagingmu"
"Apa ada yang salah sama didikan aku? Seperti kamu sudah berani sama suami kamu ini"
"Karena itu, karena kamu suami aku seharusnya kamu jadi suami dan kepala keluarga yang baik dan bisa jadi ayah yang bisa jadi contoh buat anaknya" ucap istri lalu pergi menuju kamar Adelia meninggalkan suaminya yang kini menahan amarahnya.
"Camilla, ini ayah, ayah boleh masuk gak?" ucap sang ayah di depan pintu kamar Camilla.
"Masuk aja yah, gak di kunci kok" balas Camilla yang keluar dari kamar mandinya setelah mencuci wajahnya.
Mendengar jawaban sang anak, ayah Camilla pun langsung memasuki kamar Camilla.
"Putri ayah lagi ngapain nih?"
"Gak lagi ngapa-ngapain hehe" balas Camilla dengan senyumannya, lalu duduk di samping sang ayah di pinggiran ranjangnya.
"Kamu belum tidur, ini udah malam loh, ayah bacain dongeng ya"
"Camilla belum ngantuk yah, ayah mau bacain dongeng buat Camilla?"
"Kamu mau dongeng apa? Ayah nanti ceritain, tapi setelah ayah bacain dongengnya kamu harus tidur ya"
"Ok yah" balas Camilla lalu berbaring di kasurnya dengan sang ayah yang duduk di pinggirnya mengusap pelan rambut Camilla.
"Camilla mau ayah cerita apa?" tanya sang ayah.
"emm Camilla boleh tanya sama ayah aja gak?"
"Bolehlah, emm emangnya putri ayah ini mau nanya apa hemm?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeritan Luka
General Fiction" Bunda" "Iya sayang" "Apakah aku boleh berharap" "Tentu saja boleh, memangnya putri bunda ingin berharap apa hemm?" "Bisa hidup lebih lama lagi bersama bunda, ayah dan kak Dio" balas sang anak dengan senyuman manisnya seakan-akan ia percaya akan a...