08. Haruskah pergi?

7 3 0
                                    

"Ini mungkin berat untuk dilakukan, tapi maaf
Aku benar-benar harus melakukannya"

.....

"Camilla" teriak sang bunda dan membuat ketiga anak perempuan itu menoleh.

"Bunda" ucap Camilla pelan yang melihat sang bunda menghampirinya.

"Camilla pulang ya, daritadi bunda cariin kamu loh, camilla udah main hujan-hujanan dari tadi, emangnya gak dingin?" ucap sang bunda lalu memberikan payung yang ia bawa kepada mereka agar mereka tidak kehujanan,sedangkan sang bunda menggunakan payung yang satunya lagi, sengaja ia membawa 2 payung.

"Tapi bunda camilla masih pengen main"

"Camilla dengerin bunda ya, kalau Camilla main hujan-hujanan lagi nanti Camilla kedingingan. Kalian juga udah pada kedingian kan?" tanya sang bunda pada Adelia dan Dita yang hanya menganggukan kepalanya.

"Camilla, camilla pulang aja ya sama bunda, kita juga mau pulang kok" ucap Adelia.

"Tapi besok kita main lagi ya"

"Iya" balas Adelia dan Dita berbarengan.

"Ya udah aku pulang dulu ya sama bunda" ucap Camilla tersenyum.

"Adelia" tiba-tiba terdengar teriakan mamah Adelia yang kini berjalan menghampiri mereka.

"Mamah"

"Kita pulang ya, kamu udah main dari tadi, nanti papah kamu keburu pulang"

"Iya mah, ini adelia juga mau pulang"

"Ibu, mamahnya Adelia ya" ucap bunda Camilla dengan senyumannya.

"Ehh iya saya mamah nya Adelia, kenalin nama saya Rani" ucap mamah Adelia lalu bersalaman dengan Bunda Camilla.

"Saya Ranti, bundanya Camilla" balas bunda Camilla.

"Camilla tiba-tiba lari mau ketemu Adelia sama Dita mau main hujan-hujanan katanya, padahal hujannya deras banget, maaf ya Adelia jadi ikut-ikutan hujan-hujanan"

"Gak papa, namanya juga anak-anak, baru liat langit mendung aja udah seneng trus minta izin buat main hujan-hujanan padahal kan mendung belum tentu hujan"

"Iya bener banget, kalau begitu saya duluan ya" pamit sang bunda lalu menggenggam tangan Camilla yang kini tersenyum dan melambaikan tangannya kearah Adelia dan Dita.
"Camilla duluan ya, dadah tante" ucap Camilla dengan senyumannya. Lalu ia pun pergi bersama sang bunda.

"Dita, Adelia juga pulang dulu ya"

"Iya" balas Dita dengan senyumannya.

"Tante sama Dita duluan ya" ucap Rani lalu pulang bersama Adelia. Menyisakan Dita yang kini hanya tersenyum, lalu membalikan badannya dan melihat sang mamah yang kini berdiri di depan pintu dengan senyumannya. Lalu Ia pun berlari menghampiri sang mamah dengan senyumannya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jeritan LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang