Jihoon ingin meninju orang sekarang.
Kenapa hari ini dia sangat sial?!
Bocah berpostur mungil itu berani bertaruh akan ada sumpah serampah saat ia sampai ke Asrama nanti.
Sudah lewat 2 jam dari batas waktu keluar pasti gedung asrama nya sudah di kunci.Tentu saja kesialan tidak berhenti disitu, besok pagi ia masih harus menjenguk Nenek nya dirumah sakit –ya, rutinitas– Bukan, bukan itu letak kesialan nya melainkan bagaimana ia menjelaskan luka dan lebam yang menghiasi sang tubuh.
Bibir mungil nya mengumpat saat dugaan tentang Asramanya sudah sepi. Well, siapa yang masih terjaga di jam 1 pagi.
"ALASAN APALAGI KALI INI LEE JIHOON?!!"
Sontak Jihoon memejamkan mata, menikmati sensasi menggelegar yang memekakkan gendang telinga nya. Wanita berdaster ini tidak kenal lelah jika marah marah.
Beberapa kali mata pemuda asal Busan ini menukik tak nyaman, namun masih enggan terbuka, terlalu lelah mengingat dirinya yang terpaksa begadang semalam.
Tak lama setelah itu badan nya mulai terangkat bersamaan tepukan yang daritadi mengganggu tidur.
Suara dentingan kecil, menandakan akses pintu terbuka. Ah, pasti ia tengah digendong roommate-nya.
Saat tubuh minimalis miliknya mendarat dikasur barulah netra sipit itu menerjap diiringi kekehan ringan. "Hhh Gomawo Jun-ie"
Licik sekali memang.
"tch, Lo utang penjelasan ke gue" Jun menyiapkan air hangat lalu membersihkan luka di wajah mulus Jihoon.
"Ish cerita'nya panjang banget, gue kan masih capek"
"Bukan karena tawuran kan?"
Jihoon menggeleng ribut. "Ani! Muka muka alim gini Lo bilang tawuran"
"Jangan banyak gerak, bogel"
"Pengen nyoba terjun bebas dari tower dua gak?" Bukan nya takut, pemuda kelahiran China itu menyeringai. Menekan bekas luka di pipi kiri Jihoon sampai empu nya mengaduh kesal. "SAKIT BEGO!"
Dan sekali lagi Jun menjulurkan lidah,mengejek.
Membenarkan rambut lalu memakai topi kebanggaan, Jun berpamitan pada Jihoon. "Gue berangkat, kalo mau sarapan udah gue siapin noh dimeja"Benar saja, sepiring bulgogi sudah tertata menunggu untuk disantap.
Jun itu menyebalkan, kekanakan dan aneh. Tidak pernah sehari terlewat tanpa ke absurd-an. Apalagi kalau bersikap narsis, Jun terlalu over untuk yang satu itu.
Pernah sekali Jun secara gamblang mengatakan pada seantero universitas bahwa wajah nya merupakan anugerah, sekali lihat maka kau akan terpesona pada sosok jelmaan bak pangeran. Demi tuhan, mengingat-nya saja Jihoon malu.Oh jangan lupakan fakta jika Jun juga mempunyai centang biru pada Instagram nya, padahal konten nya tidak jelas.
Tapi disamping itu semua, menjadikan Jun sebagai teman adalah pilihan terbaik. Sikap sikap menyebalkan akan berbanding terbalik saat sedang serius. Seperti alter ego menurut Jihoon.
Jangan khawatir Jun itu jarang serius, makanya mantan nya banyak.
"Hmm.. bulgogi nya enak, pasti beli"
•LEE JIHOON
•19 TAHUN
•NETHINK 24/7•WEN JUNHUI
•20 TAHUN
•4D
KAMU SEDANG MEMBACA
PICKPOCKET
Fanfiction"Kalo jadi maling bisa bikin tajir ngapain cape cape kerja" -🐯