Sialan.
Terkutuklah rak buku yang tinggi nya sangat kurang ajar ini, dan salahkan lokasi buku nya yang sulit dijamah. Jihoon sudah berusaha, melompat sampai tangan dan leher nya pegal.
Mata Jihoon menelusuri sekitar dan menemukan kursi, langsung saja Jihoon mengambilnya. Ia berdiri diatas kursi.
Sedikit lagi..
Jihoon berjinjit, ayolah. Apa apaan ini sangat menghina!
Apa Jihoon pendek sampai tidak bisa meraih buku pilihan nya? Tentu tidak.Tidak mau kehabisan akal Jihoon mengambil ancang ancang akan melompat, pasti dapat.
Selain itu bergeser sedikit ke sisi lain perpustakaan.
"Lah, kursi gue mana"
Soonyoung ingat tadi dia tinggal kursi nya sebentar dan sekarang kursi itu lenyap, ia mencari cari kursi nya. Tapi semua meja sudah dipenuhi kursi dan hanya meja tempat nya yang kosong.
"Aaakh dikit lagiii sialan!"
Soonyoung mendengar suara umpatan seseorang, terdengar tidak asing.Melepaskan kacamata dan menyimpannya dilaci meja, Soonyoung mengikuti sumber suara. Dan nampak oleh nya Jihoon yang kepayahan melompat lompat kecil diatas kursi.
Pandangannya turun kearah dimana Jihoon berpijak, itu kursi yang tadi diduduki nya. Soonyoung lalu mendekat berniat membantu mengambilkan buku nya lalu mengejek si mungil.
Namun nyatanya di lompatan terakhir Jihoon berhasil mendapatkan sang buku, sebuah keberhasilan sebelum dirinya mendarat tidak seimbang diatas kursi.
"Akh!"
Mata Jihoon menerjap, belum lagi badan nya yang terasa lemas. Ya Tuhan, ia kira ia akan kehilangan kesadaran membentur lantai.
Berterimakasih lah pada reflek bagus Soonyoung yang menangkap tubuh nya tepat waktu.
Cltak!
"Lain kali hati hati" imbuh Soonyoung menyentil dahi Jihoon.
"Kursi nya nih salahin" elak Jihoon.
Cltak!
Dan sekali lagi Soonyoung mendaratkan sentilan di dahi Jihoon.
"Soon!" Kesal Jihoon, memegangi dahi nya. "Bolong beneran dah ni jidat paripurna"
Soonyoung tidak menanggapi lagi ocehan Jihoon, dengan angkuh berdecak pinggang mengambil satu judul buku di rak dan baris yang sama seperti milik Jihoon tadi. Soonyoung tersenyum bangga menarik kursi nya kembali ke tempat semula.
"ish! Masih aja ngeselin si bangsat" ketus Jihoon tertahan, kalau teriak yang ada dia di usir.
Oh bagus, sekarang Jihoon hanya perlu mencari tempat duduk.
Hampir semua sudah penuh, ada beberapa yang kosong hanya saja dikelilingi anak perempuan.Jihoon kan malu.
Baru saja orang yang dihadapan Soonyoung beranjak, tanpa pikir panjang Jihoon menempati kursi cepat.
Diatas meja ada tiga judul buku, dan seakan tidak mengerti apa yang terjadi disekitarnya Soonyoung masih memfokuskan perhatian pada buku ditangan nya.
Jangan lupakan ia telah kembali memakai kacamata.
Jihoon mati matian menahan gelenyar tawa agar tidak menimbulkan kebisingan.
Cupu banget anjirr
Ia mengatur nafas nya, tahan Ji tahan.
Untuk mengabadikan Jihoon diam diam membuka ponsel nyaCkrek!
Mampus, flash nya menyala.
"Hehe.. piss✌🏻"
"wajahmu itu udah jelek jangan diperjelek lagi"
"Mirip katak"
"Tapi Hao suka katak"
Jun masih termenung, belum berpaling dari posisi berpikir padahal sang lawan bicara sudah daritadi meninggalkannya.
Karena kejadian beberapa waktu lalu menjadi penyebab.
Tidak pernah sekalipun terpikir oleh nya untuk mendapat pernyataan cinta tiba tiba begini. Jun tau ia tampan gagah dan berani tapi seharusnya dialah yang menjadi pihak 'menyatakan' bukan 'menerima pernyataan'(?).
"Lo orang yang sama dengan orang yang ngatain muka ganteng gue ini mirip katak?" Tuding Jun menyudut kan pria manis didepan nya.
Tidak ada elakan atau semacamnya selain cengiran lucu itu.
Tunggu, lucu?
Lupakan pikiran Jun.
"Siapa nama Lo?"
"Xu MingHao"
"Kenapa dm gue gak dibales?"
Terlihat yang lebih muda mengedikkan bahu, "kamu bilang Hao anak rimba.. gak suka"
Jun menjatuhkan rahang nya, siapa yang memulai peperangan kenapa jadi dia yang salahkan. Wajahnya menekuk dengan bibir dimanyunkan.
"Kumaha sia teh"
Xu MingHao terkikik pelan.
"wajahmu itu udah jelek jangan diperjelek lagi""Mirip katak"
"Tapi Hao suka katak"
Alis Jun terangkat, ia hendak melontarkan pertanyaan tapi anak itu sudah berlaku tanpa sempat Jun tahan. Makanya ia termenung sampai sekarang.
Kenapa malah begini.
KAMU SEDANG MEMBACA
PICKPOCKET
Fanfiction"Kalo jadi maling bisa bikin tajir ngapain cape cape kerja" -🐯