♥9

128 20 5
                                    

Ting!

Crieett~

"Boo!"

"LO TAU GAK SIH GUE TUH LAGI CAPEK KENAPA LO GAK CARI KERJAAN YANG LEBIH BERFAEDAH CUCI BAJU ATAU BELIIN GUE MAKAN GITU!"

Masih diambang pintu Jihoon sudah teriak kesetanan, Jun yang tadi sok mau bikin kaget malah kena Boomerang.

Salah terus jadi orang tampan - Jun

Apalagi Jun ini manusia yang gak ada kapok nya, di semprot sampe mulut Jihoon berbusa juga dia bakal tetep gangguin ciptaan tuhan yang paling imut itu.

Jadi...

"Ji, gue udah nemuin akun yang kemarin bilang muka gue mirip kodok"

"Ada yang bilang begitu?!"

"Iya pas live kapan tu gue lupa, gue langsung stalking akun nya" semangat Jun membara.

"Wah gila, jelas jelas muka lu mirip buaya gini, buta kali ya"

"Itu kelakuan gue ji, muka gue mah ganteng mirip Heechul Koboy junior"

"Bacot ah kudanil, minggir"

Jihoon mendorong Jun pelan, mengambil handuk lalu melesat ke kamar mandi. Setelah itu baru dia akan puas bermesraan dengan kasur tercinta.

••

Soonyoung menimang ponselnya, membuka room chat dengan seseorang yang... Kosong.
Lekas mengetik beberapa kalimat tinggal kirim selesai. Tapi ia ragu sendiri melihat ketikan nya.

Hai..|

"Jijik eww"

sv, Soonyoung|

"Tidak tidak"

Kenal gue gak?

"Dih apanih sue"

Diketik di hapus lagi, ngetik lagi dihapus ganti baru.

Kek remaja labil sampai akhirnya chat nya gak sengaja ketekan dan terkirim.
Soonyoung melotot. Jantung nya kaya meluncurkan sampe kaki. "Bangsatt"

Buru buru Soonyoung menghapus, namun berlaku untuk diri sendiri karena orang diseberang tetap akan menerima chat tersebut.

Salah kan jiwa kuno Soonyoung yang belum beradaptasi dengan teknologi meski Merk hp nya terlampau fantastis.

••

Kegiatan mabar Jihoon berhenti melihat Popup notification nomor asing yang muncul.

Apa penipu berdalih ia menang hadiah mobil?

Atau...

+82XXXXXXX
|Selamat malam

"Typing nya aneh, skip"





Flashback

Soonyoung meregang kan badan, menyimpan kembali alat tulis dan buku nya dalam tas.

Dirinya berniat akan langsung tidur saja, tapi saat melewati kamar tamu yang masih terang, mendadak ia penasaran.

Apa Jihoon belum tidur..

Sedikit kapala Soonyoung mengintip, aneh sekali padahal ini rumah nya.

Jihoon sudah tidur, membungkus seluruh tubuhnya seperti kepompong.

"Emang tidur kek gitu bisa nafas, gila ni orang"

Perlahan Soonyoung membenarkan selimut, mengeluarkan kan kepala Jihoon agar tidak pengap.

Saking berantakan nya Soonyoung masih diam disana mengamati wajah pulas Jihoon.

"Ngggrrmmh" Soonyoung terkesiap tiba tiba Jihoon bergerak menyamakan posisi, memiringkan tubuh otomatis membuat pipi berisi itu terimpit.

Astaga lucu sekali!

Soonyoung penasaran apa rasanya. Sungguh.

Tidak tidak, tidak boleh.

Tapi penasaran.

Baiklah sedikit saja.

Soonyoung menusuk nusuk pipi Jihoon dengan telunjuknya, wah benar benar dilapisi daging yang tebal.

"Aish.. pasti Lo ngemilin Squishy, yakin gue"

Lalu tiba tiba pandangan Soonyoung teralih pada handphone yang tergeletak di atas nakas.

Cepat cepat Soonyoung menscan id Jihoon dan berlalu dari sana.

|•••|

Waktu terasa berjalan sangat cepat, dan menelisik ke hari hari sebelumya entah kebetulan apa Jihoon selalu bertemu Soonyoung.

Seperti diperpustakaan kota, wajar saja Soonyoung juga belajar.

Di food court, saat itu Jihoon yang tidak sengaja lewat sana dan melihat Soonyoung makan dengan tenang melalui dinding transparan.

Dijalan saat Soonyoung kembali diburon warga, untung saja saat itu posisi Jihoon agak jauh jadi ia tidak perlu terlibat kejar kejaran lagi.

Saat Jihoon ke supermarket, Mereka juga berpapasan ketika mengambil minuman di lemari pendingin. Soonyoung hanya melirik nya lalu menghindar. Aneh sekali pikir Jihoon.

Dan sekarang, Jihoon benar benar tidak tau mengapa ini bisa terjadi tapi Soonyoung naik bus dan duduk disebelah nya. Duduk santai mengenakan headset sembari sesekali mengelap keringat.

Demi tuhan, Soonyoung hanya mengenakan kaos tipis sebahu itupun masih dia lipat lagi dan Jihoon tersiksa akan bau ketiak pria ini.

Siapapun yang menyadari tolong selamatkan Jihoon.

"HAAHH!! Gue udah gak kuat lagii sumpah. Kiri kiri supirr weyy kiri"

Soonyoung melepas headset lalu menahan tangan Jihoon, menarik nya agar kembali duduk tenang. Mencuri atensi penumpang lain yang menatap mereka heran.

"Maaf temen saya agak .." Soonyoung memutar telunjuk nya dekat telinga, seperti isyarat.

"Anyeng"

•••

Kedua nya diam, sebenarnya hanya Jihoon.
Soonyoung masih bergumam tidak jelas mengikuti musik dari headset nya.

Jihoon tidak tau saja kalau Soonyoung sedang memikirkan sebuah strategi.

"Jihoon, hp gue lowbat pinjem punya Lo" ujar Soonyoung menunjukkan handphone nya yang -di- mati -kan-.

"Buat apa dulu nih?"

"Denger musik doang, Lo gamau ajak gue ngomong daripada bosen kan." Tukas Soonyoung.

Jihoon mengeluarkan handphone dan dengan cepat Soonyoung merebut. "Biar gue aja yang milih"

Oke, terserah.

Pertama tama Soonyoung membuka aplikasi chat, benar ada nomor nya dan heii kenapa ucapan selamat malam itu masih ada. Jihoon membaca nya.

Soonyoung menepuk dahi nya pelan, dan aksi tersebut tak luput dari penglihatan Jihoon.

Jihoon kan curiga, Soonyoung belum menurunkan tangan nya. Lanjutkan saja menjadi menggaruk dahi. "Gatel banget banyak nyamuk ya disini"

Masa iya Soonyoung bilang, kenapa tidak membalas pesan nya. Mana kalimat selamat malam itu terdengar creepy kalau Jihoon tau Soonyoung yang mengiriminya.

Sooyoung menghapus pesan itu tapi tidak dengan nomor nya yang masih berupa angka.

Lalu beralih ke spotify, men-shuffle playlist nya.

"It will rain" kata Soonyoung menarik atensi Jihoon.

Soonyoung juga menatap Jihoon. "Bruno mars?"

"Suka juga?"

"Of course"

Soonyoung memasangkan sebelah headset nya pada Jihoon.

Not bad.

PICKPOCKETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang