2♡

298 29 3
                                    

Seharian kegiatan pemuda Lee ini dihabiskan dengan menonton film, membaca Wattpad dan bermain game online

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seharian kegiatan pemuda Lee ini dihabiskan dengan menonton film, membaca Wattpad dan bermain game online. Ia sempat mengirim pesan pada teman seangkatannya, Wonwoo. Sekedar mengisi absen.

Nasib baik Wonwoo bilang tidak ada matkul hari ini.

Sedangkan Jun? Seperti nya sama.

Karena pemilik marga Wen itu tengah mengajukan video call pada Jihoon.

"Sekarang ceritain kronologi nya"

"Lo gak ada kelas apa?"

"Oh.. masih kelas kok tapi ngantuk jadi gue vc Lo"

Jun membalikan kamera ponselnya menunjukkan seorang Dosen tengah menjelaskan sesuatu, pantas saja ia pakai earphone.

Berhubung Jihoon juga gabut jadi tidak ada salahnya.

Malam itu Jihoon terpaksa lembur dari kerja part time, seorang kolega mereservasi caffe untuk alasan pribadi.

Setidaknya masih ada 1 jam sebelum terlambat pulang.

Tapi entah darimana ada laki laki melompat kearahnya. Membuat-nya terjerembab ke tanah.
Jihoon melihat jelas orang itu sebelum ia ditinggalkan terduduk sendiri.

Pada saat Jihoon akan bangun di sisi nya ada sebuah dompet.

Berpikir bahwa itu milik orang yang menabraknya, jadi Jihoon mengambil benda tebal itu untuk ia kembalikan.

Namun hal tersebut hanya sebatas rencana, belum sempurna Jihoon berdiri beberapa orang telah menghadang-nya.

Menarik paksa tangan nya tanpa ia tau si penyebab, Jihoon mencoba memberontak justru mendapat pukulan diwajah.

Saat itu Jihoon takut.

Lalu salah satu dari mereka membuka suara membuat Jihoon membelalakkan matanya.

"Masih kecil udah jadi maling, mau jadi apa kamu"

Demi tuhan, Jihoon menolak pernyataan itu, sekuat tenaga ia melepaskan cengkraman orang orang pada bahu dan tangan nya dan sebisa mungkin menjelaskan kesalahpahaman mereka.

Bukan nya dipercaya, malah mendapat luka baru di wajah dan lengan nya. Ia terus dipukuli, keroyokan.

Jihoon berhenti cerita, mengamati raut tidak senang Jun.

"Terus lo diapain? Kenapa gak telfon gue ajasih?"

"Gimana mau nelfon kalo jalan gue aja digeret, gue dibawa ke kantor polisi, dimintai penjelasan. Awalnya gak ada yang percaya karena mereka punya bukti.

PICKPOCKETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang