Didalam kamar yang didominasi warna putih, beberapa pasang baju berserakan disana sini. Sebuah buku yang dibiarkan terbuka dengan kacamata diatasnya, lalu gelas kosong dengan sedikit sisa cairan susu dibiarkan tergeletak diatas kasur, pun dengan gitar yang bersandar pada pinggir ranjang.
Pelaku nya tak lain dan bukan adalah Jihoon.
Sejak kemarin dia menjadi aneh, bahkan ketika teman se perkemahan nya panik karena mengira dia tersesat Jihoon tidak memberi respon apapun selain meminta maaf. Diperjalanan pulang, dia tidak mengatakan sepatah katapun pada Soonyoung.
Setelah itu dia pulang ke rumah– iya, rumah. Rumah nenek nya, Rumah yang sudah sangat lama tidak di tempati.
Padahal dia sangat kelelahan karena tidak tidur sepanjang perjalanan, rela terjaga agar tidak di modusi oleh orang itu.
But, now? Segala cara dia coba untuk tidur tapi tidak bisa. Alhasil Jihoon begadang lagi.
Jun mengirimi dia banyak pesan, seperti apakah Jihoon sudah sampai di rumah? Sudah tidur dan lain lain. Nanti saja Jihoon balas kalau ingat.
"Kenapa gue?"
"Gue lurus pokoknya gue lurus!!"
"Bisa pergi gak sih Lo dari otak gue!"
"Sialan Lo tuh sial-"
Ting!
Siapakah orang yang berani mengganggu waktu berharga Jihoon yang sedang self talk dengan logika dan akal sehat.
Seketika dirinya mendecak sebal, tidak tau apa kalau Jihoon sedang bersemayam ditengah masalah pelik.
|Jihoon, ar u okay?
Pesan biasa, yang seharusnya tidak membuat sang empu hape terlonjak dan melempar benda pipih itu ke sembarang arah.
Untung nya masih diarea kasur.
"Kwon Soonyoung! Gue normal!!"
Tapi sang pengirim pesan biasa itulah yang penyebabnya.
••••••
Jujur saja, Jun merasa khawatir dengan sahabatnya. Tidak satupun pesan terbalas meski tadi Jihoon sempat aktif sebentar.
Jangan jangan Jihoon dimasuki roh hutan?
Bukan sembarang spekulasi, sebelum berpencar semalam Jihoon masih baik baik saja, toh tidak mungkin bisa tiba tiba mood swing begini tanpa sebab.
Bosan menunggu, akhirnya Jun iseng membaca komentar dipostingan Instagram nya beberapa jam lalu.
Dalam keadaan apapun, eksis itu perlu. -Wen Junhui
Banyak sekali pujian, kebanyakan tentang wajah tampan dan style yang bagus. Atau tidak sekedar emoji hati berwarna warni bagai bendera lgbt.
Oh, wait..
XxMH_ cek dm kak
Anak itu.
Ya iya, Jun tidak lupa.
Terlebih ketika bocah yang mengatai dirinya mirip katak itu mendeklarasikan rasa suka dengan perumpamaan yang cukup aneh.
Secara tidak langsung menjadi beban pikiran Jun.
"lah, di prank" jemari Jun menggeser layar dari atas ke bawah, me-refresh.
KAMU SEDANG MEMBACA
PICKPOCKET
Fanfiction"Kalo jadi maling bisa bikin tajir ngapain cape cape kerja" -🐯