♥15

108 18 1
                                    

"Namanya Boo Seungkwan, pacar terakhir Mingyu
Si item itu cuma bakal berhenti balapan kalo Seungkwan udah ngamuk-ngamuk dan datengin dia ke circuit.
Bucin banget dia dulu benerdah, gak bakal nyangka Lo.
Gue gak bisa sebut Mantan karena Mingyu bilang mereka belum putus"

Jihoon menghentakan kaki nya sepanjang jalan, Berani sekali Mingyu itu mempermainkan Wonwoo. Sahabat Jihoon.

Kalau sampai Wonwoo tau dia sebagai pelarian gimana? Terus sakit hati? Nangis nangis ke Jihoon ahh mengerikan.

Lihat saja akan Jihoon beri pelajaran. tidak peduli ia tengah sakit kaki kalau perlu Jihoon patahkan sekalian.

Panjang umur, belum sampai Jihoon ke kamar nya si Mingyu udah lagi belajar jalan aja.

"MINGYU!"

"MINGYU!"

Loh Wonwoo ada disini juga batin Jihoon. Lalu mengedarkan kembali pandangan pada Mingyu yang–

"Gila Lo berdua hah?!"

-kembali menghajar Soonyoung.

Jihoon menarik Soonyoung menjauh, memapah badan lebih besar itu sembari menatap bingung kearah Mingyu.

Wonwoo pun melakukan hal yang sama, sebelumnya ia diminta Mingyu membelikan sesuatu untuk dimakan berdua selepas menyelesaikan sedikit prahara rumah tangga tadi.

Begitu kembali betapa terkejutnya mendapati kekasihnya menghajar seseorang yang Wonwoo tidak kenal.

Setau Wonwoo, Mingyu ini lebih sering menjadi korban kejahilan teman teman nya dan biasanya Mingyu akan memelas dengan aegyo saja.

Apa orang yang tengah dipapah Jihoon itu pembully Mingyu?

Wonwoo menahan tangan sang dominan mendudukkan nya kembali pada kursi roda.

Aura Mingyu sangat berbeda dari biasanya, nyali Jihoon menciut ingin mematahkan kaki lelaki tersebut.

Melihat tatapan nya saja seperti bisa menjebolkan dinding Maria.g

Jihoon memberi kode agar membawa Mingyu masuk, Wonwoo mengangguk dan mendorong kursi roda Mingyu menuju kamarnya.

Menyisakan Jihoon bersama Soonyoung.

Suara gemuruh mulai saling bersautan disusul hujan deras membasahi bumi.
Sementara Soonyoung masih bertahan pada posisi nya lebih tepat nya Jihoon menahan nya.

"Lo pasti tau apa yang mau gue tanyain kan? Tapi sebelum itu mending kita obatin dulu deh ntar muka Lo makin ancur" tutur Jihoon, Soonyoung menurut saja.

Selanjutnya kedua nya saling duduk berhadapan, didalam toilet.
Ku ralat, Jihoon duduk diatas wastafel untuk memudahkan nya mengobati wajah Soonyoung.

Dengan telaten pemuda Lee itu membasahi kain menguras nya lalu membersihkan sisa sisa darah diwajah Soonyoung. Seperti dibagian pelipis, pangkal hidung, dan bibir.

Dalam hati Jihoon masih bertanya tanya kenapa dia melakukan ini. Sisi kemanusiaan mungkin.

Selesai dengan kegiatan membersihkan, Jihoon meraih beberapa plaster yang sempat dia pinta dari perawat saat berpapasan.
Memiringkan kepalanya mensejajarkan plaster pada pelipis Soonyoung yang terkelupas.

Tangan nya memijit plaster untuk memastikan benda itu melekat sempurna. Ia memperhatikan wajah Soonyoung Lamat Lamat, mata nya yang mengatup tiba tiba terbuka dan pandangan mereka bertemu.

Sial Jihoon kaget.

"Ganteng banget ya gue?" Tanya Soonyoung terkekeh pelan.

"Cuprum Iodine Hidrogen"

PICKPOCKETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang