Bab 10. Rencana di luar nalar

39.3K 4.6K 178
                                    

  💌Attention💌
Cerita ini hanyalah fiksi
semata. Nama Tokoh, karakter/kepribadian, latar tempat, dan jalan
cerita murni karangan penulis.
.
.
.
📖Happy reading📖

    Hari ini adalah peresmian anak perusahaan baru EV company

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

    Hari ini adalah peresmian anak perusahaan baru EV company. Candala sedang dalam kondisi tidak baik-baik saja. Mengetahui Gerald diculik dan rencananya bocor membuat dirinya pusing tujuh keliling memikirkan mencoba memikirkan rencana lain. Dia benar-benar ceroboh karena membicarakan informasi berharga di tempat publik seperti rumah sakit.

   Dan sekarang dia harus menghadiri acara perusahaan saat suasana hatinya sedang berantakan. Aneh sekali melihat anak perusahaan baru sementara atasannya jarang masuk kerja. Candala tahu karena hampir setiap hari Lucas selalu berada di rumah. Raisa, asisten Lucas hampir setiap hari datang membawa berkas ke rumah untuk Lucas periksa. Namun perempuan itu berakhir diusir. Lucas benar-benar malas.

   Hadirnya anak perusahaan baru sudah pasti buah hasil dari kerja keras Raisa dan para karyawan perusahaan yang begitu sabar dan cekatan menghadapi atasan macam Lucas.

   " Ayolah, Non. Masa gak mau make kalung yang udah Endah pilihin dengan susah payah," mohon Endah tengah memegang kalung berlian berwarna hijau tua. Duo bakung saat ini sedang merias nonanya di depan meja rias dengan cermin besar.

   Candala menggeleng, lalu mengambil sepasang anting perak bermotif bunga. " Pake ini aja," titahnya. Endah menurut dan memakaikannya pada kedua telinga Candala.

   " Cantik sih, Non. Tapi lebih cantik lagi kalo make kalung yang Endah pilihin tadi," rayu Endah masih kekeuh ingin Candala memakai kalung itu.

   " Jangan maksa deh, Ndah! Non Candala tuh gak suka yang ribet-ribet! Lihat aja berliannya segede harapan orangtua. Kalau Rosa sih malu makenya, " tegur Rosa. Meskipun cuma seorang pelayan, Rosa cukup paham fashion dan trend terkini. Terkadang selera Rosa cukup cocok dengan selera Candala.

   " Berisik lo! Mending ke dapur bantuin bi Sri masak sana!" usir Endah menyenggol bahu Rosa.

   " Gak mau! Endah yang harusnya ke dapur bantuin bi Sri!" tolaknya dengan mata melotot. Endah yang tak mau kalah ikut-ikutan memelototi Rosa. Mereka malah saling adu tatap mata.

   " Kenapa, hah! Mau Rosa bilangin sama abang tukang sayur, kalau Endah sering cepirit kalo nahan kentut!" ancam Rosa maju selangkah mendorong Endah dengan dadanya.

   Endah mundur selangkah, lalu mendorong kening Rosa. " Gue gak cepirit! Jangan nuduh sembarangan!" elaknya.

   " Lagian juga gara-gara lo tuh tukang sayur gak pernah lewat komplek kita lagi!"

   " Halah! Jangan ngeles kamu! Rosa liat waktu itu celana Endah kuning-kuning kecoklatan karena cepirit, kan? Ngaku deh, Ndah!" kekeuhnya memojokkan Endah yang memucat karena aibnya terbongkar.

[REVISI] CANDALA: La Chica Loca Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang