💌Attention💌
Cerita ini hanyalah fiksi
semata. Nama Tokoh, karakter/kepribadian, latar tempat, dan jalan
cerita murni karangan penulis.
.
.
.
📖Happy reading📖Gedung 4 lantai di kawasan sepi penduduk itu sedang heboh dengan berita pembantaian geng Sakura yang terkenal kuat dan diprediksi akan menempati posisi geng terkuat di Asia dalam beberapa tahun lagi. Mengejutkannya lagi, geng yang membantai mereka adalah geng baru debut.
Informasi tentang geng itu menjadi pencarian terbanyak hari ini. Puluhan geng menghubungi organisasi mereka untuk mencari tau informasi yang berkaitan dengan geng baru itu. Sebagai organisasi yang menjual segala macam informasi rahasia, mereka cukup kewalahan.
Permintaan mereka yang beragam dan lebih dari satu itu sangat merepotkan. Mangkanya, pemilik organisasi Killer God menutup jual-beli informasi untuk sementara waktu. Orang-orangnya kewalahan karena permintaan mendadak yang terlalu banyak. Termasuk dirinya yang diteror oleh orang-orang kelas atas.
Selaku pemilik organisasi, Edward Currer butuh waktu untuk mencari segala hal tentang geng baru itu. Karena dia tidak mau diteror puluhan telepon dari para geng tak sabaran, dia memilih menutup sementara sistem jual-beli informasinya.
Ia mengawasi tim cyber yang sedang mencari informasi lewat kenalan, rekam jejak, maupun informasi terkecil apapun dari media sosial.
" Gimana, Wo?" tanya Edward tampak lelah menunggu tim cyber mencari tahu informasi tentang geng baru itu.
Jujur saja, Edward merindukan ranjang empuknya. Akibat diteror ratusan panggilan sejak tadi malam sampai sekarang, ia jadi tak bisa tidur karena terbayang-bayang dering ponselnya setiap memejamkan mata. Dia harus mendapatkan informasi geng ini agar dirinya bisa tidur nyenyak.
" Bos, cuma ada sedikit info," kata Jarwo dibalas helaan napas berat oleh Edward.
Dia mengurut keningnya pelan. Sudah muak dengan puluhan teror dari para geng-geng itu. Inilah alasan mengapa Edward tidak terlalu suka terlibat dengan para gangster. Mereka tidak sabaran dan selalu memberi permintaan mendadak dengan batas waktu singkat. Dirinya disamakan dengan dukun yang sekali lihat langsung tau apa sebab-akibatnya. Padahal mencari informasi tak segampang kelihatannya.
Pertama, dia harus mencari profil target melalui berbagai macam informasi baik dari internet, sistem pemerintah, maupun kerabat-kerabat target. Syukur-syukur target yang dicari terdaftar sebagai warga negara resmi, pekerjaannya akan lebih mudah dengan meminta bantuan sepupunya yang bekerja di kantor Intelijen negara. Namun kalau targetnya adalah penduduk ilegal, Edward harus bekerja lebih ekstra untuk mendapatkan informasi tersebut.
Kedua, dia akan menempatkan agen khusus untuk mengawasi target selama 24 jam. Itu pun bisa sampai sebulan bahkan lebih. Tak jarang agen khusus pengintai yang bekerja di bawah organisasi kerap resign akibat tuntutan pekerjaan yang melelahkan. Edward sampai turun tangan langsung karena kekurangan pekerja.
KAMU SEDANG MEMBACA
[REVISI] CANDALA: La Chica Loca
FantasySetelah tewas karena peluru kendali milik musuh, Candala seorang agen intelijen harus menerima kenyataan pahit tak kala dirinya terbangun sebagai Candala Amelia Evans, seorang perempuan penderita gangguan mental akibat dari perselingkuhan sang suam...