DUA

177 12 0
                                    

.
.
.

Selesai makan aku dan Johan berpisah, hmm dia sedang menjalankan misinya mendekati seorang wanita pindahan dari Jakarta.
Jiwa fucekboy nya beraksi, alhasil sambil menunggu jelas selanjutnya aku duduk di bawah pohon dekat lapangan basket. Sambil melihat cogan2 pada main basket lumayan cuci mata.

Dug..

"Aww"rintihku karena ada bola yg mengenai bahuku dengan keras.

"Maaf ..maaf kamu nggakpapa?"tanya lelaki yg menghampiriku

"Iya!"jawabku singkat sambil memegang bahuku.

"Haduhhh kena ya? Maaf."ucapnya lagi, tiba2 di duduk di sebelahku dan mengusap bahuku.

"Eh..eh nggakpapa kok"agak menghindar agar dia menghentikan aktivitas nya.

"Maaf reflek"ucap dia sambil menggaruk tengkuknya yg tidak gatal

"Iya!"jawabku sambil senyum dan pergi dari situ.

"Sial bgt sih lagi enak2 duduk kena bola..mana keras lagi, Untung orangnya cakep."gerutuku bermonolog sendiri.

Selesai kelas hari ini aku mendatangi tempat latihanku, iya aku ikut taekwondo. Gak begitu pandai tapi bisa, lumayan buat perlindungan diri.

"Assalamualaikum"ucapku begitu masuk ruangan

"Waalaikumsalam"masih sepi hanya ada beberapa anak seangkatan ku yg sudah berganti baju.

"Kok sepi?"

"Iya masih setengah jam lagi mulai."jawab temanku, iya sekarang angkatan ku sudah gak berlatih malah ganti yg melatih adek tingkat.

Jadinya aku agak santai walau gak ikut latihan gak perlu bikin alasan buat ijin.

"Aku gak ikut ngelatih dulu ya..mau ngerjain tugas nih!"

"Iya santai aja,biasanya juga gimana"

"Hehehe makasih ya"nyegirkan aku disitu.

Akhirnya aku balik rumah tanpa nunggu Johan karena dia lagi jalan sama ceweknya. Sesampainya dirumah aku disambut sama dua ponakankku yg lagi main pasir didepan rumah. Mereka anak2 tanteku Ari dan Ira, iya mereka kembar cowok cewek.

"Assalamualaikum"salamku pas memasuki gerbang rumah

"Waalaikumsalam...yeee mbak oya udah pulang!"seru Ira yg berlari menghampiri ku

"Kalian main apa?"tanyaku setelah menggendong Ira dan mendekati Ari.

"Main Pacil!"jawab Ari. Umur mereka baru 4 tahun tapi cerewetnya kayak anak 7 tahun.

"Pacil apaan?"tanyaku dengan wajah bingung

"Ini looo"ucap Ari sambil mengangkat pasir mainannya.

"Ohh pasir?"tanyaku

"Iya pacil!"greget Ari. Aku suka sekali menggoda Ari karena dia gampang emosi, dan menurutku reaksinya sangat menggemaskan.

"Sir RI sir bukan cil!"ucapku dengan tegas.

"aku kan gak bisa."yah ngambek dia hahaha

"Eh dah balik kamu!"tanteku yg baru keluar rumah.

"Iya tan."

"Sana bersih2!"

"Okhey"

"Kalian masuk ayo mandi!"ucap Tanteku pada anak2nya.

"Bental bun macih celu."rengek Ira

"Iya bun macih celu ini."kali ini Ari ikut menyahut.

"Kalian ngomong apaan sih?"pusing tanteku sama kata2 anaknya sendiri

"Hahahaha.."ketawaku menggelegar.

"Micih cili."ejekku pada si kembar.

"Bunda mbak oya jahat!"rengek Ari

"Haduh kalian ini...zoy masuk sana mandi!"

"Iya bun macih celu ini."ucapku sambil berlari masuk kedalam dan kudengar suara teriakan disertai tangisan dari Ari. Haduh puas bgt pulang2 dapat hiburan.

Selesai bersih2 aku keluar dan kebetulan udah jam 5 jadi mau bantuin Tante bikin makan malam.

"Tante masak apa?"tanyaku begitu sampai dapur

"Ini om minta sambel Pete."

"Opo..ini mau diosengkah? Sini biar aku aja."

"Iya itu masak dulu ya Tante tinggal nengokin adek2mu."ucapnya lalu berlalu

Aku mulai memsaka dan sedikit bersenandung ria. Aku suka karena memang hobiku itu masak.

"Bandel banget mereka ya Allah!"tiba2 tanteku datang dengan frustasi

"Kenapa Tan?"

"Itu lo pada coret2 spidol."

"Ditembok?"

"Bukan!"

"Dilantai?"

"Bukan!"

"Atau Dikasur?"

"CK!bukan!"

"Lha dimana sih Tan?"ikut gregetkan aku

"Saling coret coret dimuka."

"Hmmpptt...huaahahah yg bener Tan?"

"Liat aja dikamar pusing aku!"

Dan aku berlari kekamar mereka buat liat kayak apa muka mereka ya. Dan begitu masuk tawaku langsung pecah disitu

"HUAHAHAHAHA...kalian ngapain?"tanyaku pada mereka sambil ketawa, namun gaada yg mnyahut hanya menatapku dengan wajah biasa. Dan akupun mendekat.

"Ini biar apa? HAHAHAHA!"

"Bial bagusss"jawab Ira.

"Haduh ya ampun ini kan permanen susah hilangnya!"

"Ila bial cantik kayak bunda."ucap Ari

"HAHAHAHA lanjutkan silahkan lanjutkan HAHAHAHA!" Bisa ngompol aku kalau disitu lama2.

Akhirnya aku melanjutkan masak memasak ku dengan Tante.

"Rusuh bgt sih Tan mereka!"

"Gak tau itu mirip siapa. Perasaan Tante dulu gak gitu!"

"Mungkin mirip om. Oh iya om mana?"

"Itu main ketentangga depan."

"Lahhh Mbah Suroto balik lagi? Gak jadi tinggal sama anaknya?"

"Bukan itu ada yg pindah dulu pernah kerja sama om mu. Sekarang udah bikin perusahaan kecil sendiri dideket sini terus sewa rumahnya Mbah Suroto."

"Oh...sama anak istrinya?"

"Sembarangan! Dia belum nikah kok"

"Kasian ya udah tua pasti!"ucapku sambil membalik ikan yg kugoreng

"Belum tua ah! Belum 30 tahun kok"

"Ya yg pasti perjaka tua kan"

"Biar perjaka tua tapi dia ganteng lohh!! Kamu pasti naksir pas tau"

"Hah?? Ga mungkin Tan sama om2"

"Halah nanti suka!"

"Apaan sih Tan gak ya!"









Lanjut nih guys
Bismillah rajin up ya
Gak kayak disebelah😂🙏

MENCAIR✔️ (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang