TIGA PULUH EMPAT

72 7 0
                                    


.
.
.
.

Setelah acara kelulusan raka sekeluarga mendatangi rumah zoya untuk melamar anak gadis pak ahmad mahendra.

Selesai acara lamaran zoy dan raka disibukkan dengan persiapan pernikahan mereka. Mereka juga semakin dekat dan mesra terutama bucin. Sampailah dihari yg ditunggu tunggu raka, yaitu hari pernikahan.

“zoya udah siap belum?”

“belum mbak dikit lagi.”teriak zoya dari kamar mandi saat perias memanggilnya.

“udah?”

“udah mbak”jawab zoya begitu keluar dari kamar mandi.

“beneran datang bulan?”

“iya nih mbak sakit perutku.”zoya mengusap usap perutnya.

“walahhhh kasian suamimu gak ada malam pertama.”goda sang perias.

“apaan sih mbak.”pipi zoya langsung memerah saat mendengar penuturan mbak perias.

“udah belum zoy? Raka udah datang itu.”ibunya zoya memasuki kamar zoya.

“udah siap bu.”jawab perias itu.

“ayo keluar kalo gitu.”

“iya bu…tapi zoya gugup banget.”ucap zoya yg tanganya sedingin es.

“wajar kalau kamu gugup, dulu ibu juga gugup bahkan sampai perut ibu mules.”

“’zoya takut bu..”

“anak ibu kan udah besar, jadi harus berani ya! Harus bisa. Gak nyangka kamu udah nikah aja zoy…perasaan dulu ibu masih sering suapin kamu makan.”

“hiks…hiks…zoya minta maaf ya bu zoya masih belum bisa jadi anak yang membanggakan buat ibu sama bapak. Dan terimakasih sudah memberi zoya kasih sayang dan cinta sebesar ini.”

“kamu udah sangat membanggakan buat ibu dan bapak kok!. Udah ah mau nikah kok nangis nanti hilang make upnya.”ibunya zoya tersenyum hangat.

Begitu zoya dituntun keluar semua mata memandang zoya dan membuat zoya tambah gugup dan tegang. Bahkan raka tak melirik manapun dan hanya terfokus pada zoya.

“natapnya nanti lagi, selesaiin ijab kabulmu.”bundanya raka menyeggol lengan anaknya.

“kalau udah sah ditatap setiap detik gak dosa rak.”goda ayahnya raka. Dan raka hanya mengalihkan pandangannya dengan pipi memanas.

Cantik banget sih istri aku – batin raka

“bagaimana para wali SAH?”ucap penghulu setelai raka menyelesaikan ijab Kabul dalam sekali tarika nafas.

“SAHHHH”

“alhamdullillah”ucap sang penghulu dan dilanjutkan dengan membaca doa.

“silahkan dipasangkan cincinnya.”pengantin itu diarahkan untuk memasangkan cincin.

“hadap sini! Jangan tegang ya mas!”goda sang photographer membuat yg ada disana tertawa.

“sekarang cium tangan suami.”zoya meraih tangan suaminya dengan lembuh dan mengecupnya pelan membuat tubuh raka berdesir.

“masnya boleh cium kening istrinya.”raka sangat gugup saat akan menciup kening xoya. Padahal dia sering melakukan itu saat sebelum menikah.

“sebentar boleh diulang?”photographer meminta ulang adegan itu karena hasil fotonya belum bagus.

“tahan ya!”aba sang photographer membuat raka masih mengecup kening zoya.

“mbak perias ini pipinya mbak nganten kemerahan ini.”goda sang photographer.














#mahasiswa
#pernikahan
#janjisuci
#coldboy
#jodoh

MENCAIR✔️ (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang