TIGA PULUH SEMBILAN

88 5 0
                                    

.
.
.
.

Sampainya dirumah sakit Zoya dicek oleh dokter kandungan yaitu mami Mela sahabatnya. Raka mendengar penjelasan dokter Mita sangat bahagia dan memeluk Zoya.

"Selamat ada baby kecil disini."Tante Mita mengusap perut Zoya.

"Bener Tan?"Zoya meneteskan air matanya.

"Iya sayang...selamat ya karena masih muda dijaga ya soalnya rawan. Dan untuk suaminya tolong kalau Zoya minta sesuatu selagi gak berbahaya dituruti ya biar anaknya gak ileran. Zoya dijaga ya kandungan nya"jelas Tante Mita

"Pasti dok... terimakasih"

"Iya tan makasih ya."

"Makasih sayang...makasih"saking bahagianya Raka menangis dipelukan Zoya.

"Bentar lagi kita jadi orang tua mas."Zoya juga mengeratkan pelukannya pada Raka.

Sampai dirumah Raka tak berhenti menggenggam tangan Zoya.

"Mas lepas ih!"

"Kenapa? Biasanya aku juga gini kamu gak nolak."

"Lepas aja...aku mau main game."

"Istirahat sayang udah malam ini, kasian baby nya."Raka mencoba mengambil hp Zoya.

"Bentar massa...itu lagi mandi Pou nya"rengek Zoya

"Nanti mas yg mandiin, kamu tidur ya."Raka menyelimuti Zoya dan memeluknya.

"Gak bisa tidur..."ucap Zoya lirih.

"Kenapa? Perutnya sakit? Atau kamu mau apa?"tanya Raka beruntun.

"Gak bisa merem aja."

"Kenapa?"

"Mas usapin punggungku dong!"pinta Zoya dan dengan senang hati Raka melakukan nya. Tak lama Zoya sudah tertidur pulas.

"Katanya gak bisa merem.."raka terkekeh.

"Makasih sayang, kita jaga bareng bareng ya anak kita"Raka mengecup kening Zoya dalam.

Pagi hari tidur Raka terusik karena mendengar suara Zoya dikamar mandi.

"Masih mual?"

"Iya mas"jawab Zoya lirih.

"Aku bikini teh ya."

"Gak mau.."Zoya menubruk kan tubuhnya ke pelukan Raka.

"Lemes ya? Aku gendong aja."tak menolak zoyapun digendong sampai diatas ranjang.

"Mas mau coklat panas boleh?"

"Iya aku bikinin kamu tunggu disini."Raka beranjak keluar kamar.
Seharusnya raka bekerja hari ini tapi dia gak berangkat dengan alasan ingin menjaga Zoya.

"Aku gakpapa mas.."

"Gak sayang..kalau kamu butuh apa apa gimana?"

"Kan aku bisa sendiri."

"Kamu masih lemes ya jadi jangan aneh aneh."

"Iya deh iya.."

"Mulai sekarang kita cari art aja ya."saran Raka

"Aku masih bisa mas kalo ngurusin ini rumah."

"Nggak sayang pokoknya kamu gak boleh capek, cukup fokus aja sama anak kita ya."

"Gak bisa gitu mas "

"Cuma sewaktu kamu hamil sama ngurusi si kecil aja, nanti kalau udah dirasa bisa atau Ndak repot boleh kita gak pakek art."

"Yaudah deh Zoya ngikut aja."

Seminggu Zoya masih merasakan mual pada perutnya. Semua keluarganya juga sudah tahu soal kehamilan Zoya. Raka juga semakin protektif terhadap Zoya.

Hari ini Raka sedang bekerja karena ada proyek baru yg harus dibahas dia harus datang ke tempat kerja. Zoya yang merasa bosan dirumah dia berkeliling daerah rumahnya sambil berolahraga. Ditengah perjalanan Zoya melihat ada ibu ibu yg sudah tua membawa banyak barang.

"Sini Bu saya bantuin."Zoya menghampiri ibu itu dan membawakan beberapa barang yg ibu itu bawa.

"Makasih nakk.."

"Iya Bu... rumahnya dimana?"tanya Zoya

"Itu masuk gang."

Begitu sampai Zoya meletakkan barang bawaan milik ibu itu diteras rumah.

"Sini masuk dulu nakkk"

"Gausah buk terimakasih."

"Sudahlah sini masuk...Anggap sebagai ucapan terimakasih ibu nak."

"Yaudah bu."Zoya akhirnya masuk kerumah ibu itu.

"Namamu siapa nak?"

"Saya Zoya buk...nama ibu siapa?"

"Saya Winarti nakk...sebentar tak bikinkan minum dulu "

"Ndak usah repot-repot buk."

"Gak repot kok nak...laniiiiii sini nak."ibu itu terlihat memanggil seseorang dibelakang rumah.

"Ada apa buk?"datanglah seorang gadis dengan sapu yg masih dibawa ditangannya.

"Tolong buatin minum ya"

"Iya Bu"dan gadis itu pergi membuat minum.

"Ibu tinggal disini berdua saja?"

"Iya nak...suami ibu udah meninggal lama jadi kita tinggal berdua aja."

"Ibu bekerja?"

"Ya ibu jualan sayur hasil nanem dikebon rumah nakk..luamayan buat makan berdua."

"Umur berapa anak ibu?"

"19 tahun nak"

"Bekerja juga buk?"

"Dulu sempat bekerja jadi baby sister tapi karena anak yg diasuh sudah besar jadi dia berhenti."

"Oh kalau kerja sama saya bantu bantu dirumah mau nggak Bu?"

"Beneran nduk?"

"Iya Bu...dia kayaknya anak yg rajin dan cekatan."

"Dia memang rajin, masakannya juga enak."

"Bolehkan buk dia saya ajak ke rumah?"

"Boleh nduk...nanti tanya sama Lina mau Ndak nya."

"Iya Bu" tak lama Lina datang dengan dua gelas teh.

"Ini mbak diminum."

"Terimakasih...sini duduk saya mau bicara sebentar lin."

"Ada apa ya mbak?"

"Kamu mau bekerja sama saya? Bantuin saya beberes rumah? Soalnya saya lagi hamil jadi suami suruh saya cari orang buat ngurus rumah "

"Serius mbak? Saya mau mbak!!"semangat lina

"Syukurlah kalo kamu mau...besok datang kerumah ya."

"Iya mbak... terimakasih mbak"

"Iya sama-sama kalau gitu saya pamit ya buk dan Lina besok ya."Zoya tersenyum manis pada dua wanita itu.















Menuju klimaks bentar lagi

MENCAIR✔️ (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang