TIGA PULUH TUJUH

89 8 0
                                    

.
.
.
.
.

Selang beberapa hari sejak acara pernikahan zoya diboyong oleh raka menuju rumah yang ia bangun untuk masa depannya. Selesai berpamitan mereka langsung menuju kerumah itu. Sekitar 2 jam perjalanan mereka sampai dengan wajah yg lelah.

“assalamuaaikum.”ucap zoya begitu masuk rumah.

“waalaikumsalam.”jawab raka yg menyeret dua koper dan menggendong beberapa tas bawaan mereka.

“waahhh gede banget mas rumahnya.”zoya mengedarkan padangannya kesekeliling rumah.
Rumah minimalis dengan 2 lantai bercat putih itu membuat zoya terasa nyaman dan suka berada disana.

“kamu suka?”

“suka mas…tapi bisa remuk ini badan kalau beberes.”

“kita cari art saja.”

“gausah deh mas, aku masih bisa kok atasin sendiri.”

“yaudah kalau itu mau kamu kalau capek bilang ya.”raka mengusap kepala zoya.

“iya mas.”

Sejak menikah sikap raka sangat berubah. Iya raka berubah menjadi sangat manja kepada zoya. Seperti saat ini makan malam zoya harus terganggu karena menyuapi bayi besarnya.

“enak gak?”

“heem.”ucap raka lalu memeluk pinggang zoya.

“jangan banyak gerak nanti makanannya tumpah mas.”tegur zoya karena raka terus mendusel dusel zoya yg sedang menyuapinya.

Mereka makan disofa depan TV. Ia menyuapi suaminya sambil menonton drama.

“ayo aak lagi!.”dan raka meneriman suapan zoya dengan sehang hati.

“kamu kok jadi manjan gini mas? Mana sikap dingin dan ketus kamu itu?”Tanya zoya lembut sambil mengusap kepala raka.

“hilang dimakan zoya.”hahaha memang benar dulu yg galak itu raka berbeda saat sudah menikah sikap galak zoya keluar.

Ia sering memarahi raka karena berbagai ulah raka. Seperti menaruh handuk basah diranjang dan membuang baju kotornya disembarang tempat. Semua itu membuat sisi garang zoya keluar, sampai raka yang sikapnya seperti itu bisa tunduk kepada zoya.

“bentar aku mau naro piring kotor dulu!”saat zoya hendak beranjak raka malah memeluknya erat.

“bentar masss”

“gak mau!”

Cuppp..

“sayang bentar ya!”ucap zoya setelah mengecup pipi raka.

“jangan lama lama!”

“iya iya.”zoya berjalan keraha dapur dan kembali duduk disamping raka.

Giliran gini baru mau lepas - batin Zoya keheranan.

Otomatis raka langsung memeluk zoya dan menenggelamkan wajahnya didada zoya.

“bahan makanan habis kita belanja yuk besok.”ajak zoya mumpung besok hari minggu jadi raka tidak pergi kekantor.

“heem.”raka hanya menganggukan kepalanya didekapan zoya.

“hahaha…gemes deh, bayi besarnya aku.”zoya mendekap raka dengan gemas.

Sesuai permintaan zoya kini raka menemani istrinya itu untuk membeli kebutuhan rumah.

“hemm enakan yg mana ya?”gumam zoya saat memilih sabun mandi.

“yang itu lebih seger.”ucap seseorang sambil menunjuk botol sabun ditangan kanan zoya.

“terimakasih.”sopan zoya. Raka yang memilih minyak wangi melihat zoya berbicara dengan seorang lelaki langsung menghampiri istrinya.

“kamu gak tau aku?”Tanya seseorang itu.

“eemm…siapa ya?”

“memang sih aku gak seterkenal kamu zoy…aku fahri fakultas teknik sipil seangkatan sama kamu.”

“ohhhh maaf ya.”

“gakpapa kok…sendirian?”

“sama suami!”bukan, bukan zoya yg menjawab melainkan raka yg menjawab disertai raut wajah dingin dan seram kearah fahri.

“eh kenalin ini suami aku namanya mas raka, mas raka ini teman aku fahri.”zoya saling memperkenalkan mereka.

“saya fahri!”mengulurkan tanganya.

“raka.”raka membalas uluran tangan fahri. Setelah dilepas raka memeluk pinggang zoya.

“udah punya suami to? Kirain belum”fahri menggaruk tengkuknya.

“kenapa memang?"dingin raka kembali keluar.

“gakpapa kok…duluan ya.”buru buru fahri melenggang pergi.

“hahaha kamu buat dia takut mas.”ujar zoya saat fahri sudah tidak ada dihadapan mereka.

“salah sendiri ganggu istri orang!”

“udah jangan marah marah pilih sayur yuk!”ajak zoya dan berjalan kearah stand sayur.

Zoya sedang memilih milih sayuran segar ditemani Raka yg hanya menonton karena sama sekali gak paham cara memilih sayur.

“wahhh pasti pengantin baru ya?”ucap ibu ibu disamping zoya.

“ibu tau?”Tanya zoya

“itu kamu milih milih toge pasti progam hamil kan?”tebak ibu ibu.

“ah emang pengen masak toge kok bu.”jawab zoya. Sebenarnya dia hanya ingin mempersiapkan aja sih.

“emang toge bisa bikin hamil?”spontan raka.

“toge itu bisa bikin subur jadi cepet hamilnya.”jelas ibu itu.

“lho lho lho mas banyak banget.”zoya kaget karena raka memasukan 6 kotak toge kedalam troli.

“buat kamu biar subur.”

“ya tapi gausah banyak banyak, nanti kalo layu gak enak jadinya mubazir.”

“hahaha lucu banget suaminya…pasti gak sabar tuh! Saya permisi ya”celetuk ibu itu.

“hehehe…iya bu.”jawab zoya malu malu.

“balikin!”ucap zoya menatap tajam raka dan ia patuh dengan perintah Zoya.













Banyak typo maafkan.🙏🙏

MENCAIR✔️ (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang