SATU

446 16 0
                                    

Kenalin namaku Zoya Mahendra, anak teknik sipil semester 6. Sekarang ini kuliah disalah satu kampus yg ada di solo. Karena aku bukan asli solo jadi selama kuliah aku ikut Tante tinggal disolo. Padahal pengen hidup sendiri, tapi dengan embel2 biar ada yg jagain berakhir lah tinggal sama Tante.

Kehidupan ku biasa saja layaknya mahasiswi yg lain. Setelah seseorang yg datang tanpa permisi dan mengusik hidupku. Namun seorang itu juga yg berhasil menjatuhkan hatiku sampai kedasar. Semenjak itu kehidupan ku menjadi berliku, tangis, tawa, kesal beradu disana.



~

"Tante aku berangkat!"teriak Zoya

"Udah sarapan?"

"Ga sempat Tan, nanti aja dikampus. Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam hati2!"

"Ayo cepet!"

"CK!Sabar!"

Ya begitulah pagiku diawali dengan grusa grusu. Aku berangkat kampus bareng manusia random yg selalu ada di dekatku, namanya Johan yg kebetulan juga satu kampus bahkan satu kelas dengannya dari semester pertama. Banyak orang yg mengira kami sepasang kekasih. Namun aku tak menghiraukan kata orang. Oh iya rumah dia satu desa denganku namun beda RT, jadi setiap hari aku bareng Johan. Kecuali dia bolos atau ada kepentingan mungkin aku akan diantar omku atau menaiki ojek.

Sebenarnya ada motor sih tapi motor cowok punya om, aku ga bisa naik motor cowok secara ga kuat menyangganya.

"Nanti balik jam brp?"tanya Johan

"Gak tau! Kalau gak ada latihan ya cepet balik."jawabku setelah duduk dikelas, syukurlah kelas belum dimulai soalnya hari ini kelasnya pak Yudi yg super duper galak itu.

"Yaudah!"

Gak lama manusia yg bernama Yudi itu masuk dan memulai pelajaran. Untung saja aku termasuk mahasiswi yg rajin, bukannya sombong tapi bilang kenyataan aja. Aku paling ga suka menunda kerjaan, berbeda dengan temanku ini. Iya Johan adalah makhluk bandelnya luar biasa. Sampai orang tua Johan memintaku untuk mengawasi tingkah laku Johan.

"Laper zoy!"

"Makanlah!"

"Yaudah ayo!"johan

"Ya ayo"

"Ya ayo"

"Dih lama tak sumpel mulutmu!"ancam zoya

"Pakai mulutmu?"goda Johan, jangan lupakan dia itu lelaki buaya dan kupu kupu.

"Pakai dosa!"tekanku pada kata dosa dan bangkit dari bangku berjalan keluar kelas

"Astaghfirullah jangan sebut dosa zoy...mentalku bergetar."jawab Johan setelah menghampiriku

"Hahaha ingat dosa juga lu!"ledekku

~

"Sial si Yudi bikin deg deg an sampe lemes."

"Makannya tugas dikerjain bukan diliatin!"omelku

"Lupa zoy lupa!"ucapnya sambil menyenderkan kepalanya dibahu Zoya.

"Uluh uluh dedek capek iya?"ucapku mengikuti gaya bicara anak kecil

"Iya bun dedek lapel mau kan Baco."jawab Johan sok diimut imutkan.

"Jijik sumpah!"kugeser tubuhku sehingga kepala johan hampir terjatuh.

"Jahat!" Dih sok sok an merajuk dia

"Bodo, lama bener sih baksonya laper bgt nih belum sarapan dari pagi."kesalku sambil menahan lapar.

"Makanya pagi itu sarapan bangun pagi, ayam jago udah berkokok sampe sakit tenggorokan juga ga bangun bangun."cerocos

"Kan masih ngantuk Han."ucapku sambil mengerucutkan bibir.

"Jika Maag kamu kambuh jangan harap aku membantu!"ucapnya sok dramatis

"Ga mungkin!"memang ga mungkin Johan akan membiarkan ku kesakitan. Hanya karena kepalaku kejedok pintu aja. Pintu itu sampai bobrok karena ditendang Johan. Memang segitunya sih si Johan.

"Ini baksonya datang."ujar Bu Tejo penjual bakso dikantin kampus langganan kami.

"Akhirnya....lama bener buk masih giling bakso apa gimana sih?"

"Baru nyembelih sapinya!"jawab Bu Tejo

"Hahaha bisa ngelucu juga Bu Tejo."sahutku

"Bisalah neng, yaudah dimakan ibuk mau lanjut jualan."

"Siap buk"











hay guys aku ada story baru nih!

semoga suka ya!!

happy reading

Eh ada apa dipojok kiri? Coba pencet deh⭐⭐⭐

MENCAIR✔️ (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang