EMPAT

129 9 0
                                    

.
.
.
.

Keesokan nya aku berangkat agak siang karena kelasku juga siang dan hanya ada dua mapel saja jadi aku gak begitu buru2. Sekarang aku sedang duduk diteras sambil menunggu Johan datang menjemput.

Dapat kulihat tetangga baru depan rumah sedang bersiap juga. Mungkin mau berangkat kerja, karena dapat kulihat dari pakaian nya yg kemeja berjas. Akhirnya Johan datang namun bertepatan dengan dia yg berada di depan gerbang karena habis menutup gerbang itu.

"Udah lama?"tanya Johan

"Menurut Lo?"

"Hehe maap perutku sakit."

"Yaudah ayo!" Akhirnya aku naik motor Johan, belum juga menyalakan motor ada yg menghentikannya.

"Kalian mau berangkat?"

"Iya bang baru pindah ya? kok baru tau saya"jawab Johan

"Iya!"jawabnya dengan melirikku

"Udah ayo Han!"

"Iya sabar elah, duluan bang Mak lampir mode garang soalnya."

"Iya hati hati."ucapnya dan memasuki mobil

"Enak aja Mak lampir!"

"Aww sakit zoy"rintihnya karena pinggangnya kucubit

Begitu sampai kampus Johan langsung meninggalkan ku karena gencar mengejar si anak baru

Brukk...

"Aww"tiba tiba saja ada yg menabrakku dari belakang dan menyebabkan aku sampai terjatuh kelantai.

"Maaf..maaf!"ucapnya dengan membantuku berdiri

"Loh?"

"Kamu? Maaf ya kedua kali celakain kamu."

"Iya gakpapa."

"Ada yg sakit?"tanyanya

"Udah gakpapa duluan ya."ucapku sambil berlalu meninggalkan nya, namun tanganku dicekal terlebih dahulu.

"Maaf boleh kenalan? Radit!"ucapnya melepas cekalan tangannya dan mengulurkan tangannya

"Zoya!"jawabku dan membalas jabatan tangannya.

"Yauda duluan ya!"bukannya sombong atau jual mahal tapi karena memang udah waktunya  kelas jadi aku buru2.

Selesai kelas aku berniat mau ke perpus karena mengembalikan beberapa buku yg kupinjam. Baru sampai depan kelas ada yg menghentikanku.

“hai”ucapnya

“hai juga ngapain disini?”

“mau ketemu kamu.”

“ada apa? Akukan udah bilang nggakpapa.”

“aku gak enak udah bikin kamu sakit dua kali, jadi biarkan aku menebus kesalahanku.”

“namanya juga gak sengaja.”

“kalo gitu pulang nanti ada waktu nggak?”

“kenapa memangnya?”bau bau buaya mendekat ini

“ngajakin kamu makan biar rasa bersalahku agak berkurang.”

“gakpapa kok guasah”tolakku lembut

“tapi aku gak menerima penolakan!”kekeh dia

Dan disinilah aku berakhir disalah satu resto deket kampus. Karena gak mau berdebat lebih panjang, akhirnya aku mengiyakan ajakan radit.

“kamu mau apa?”

“ini aja nasi ayam sama jus semangka.”

“samain aja mbak.”ucapnya pada pelayan

“kamu semester berapa zo?”

“semester 6 ini udah mulai mikir skripsi sih.”

“wah sama dong!”

“oh kita seangkatan?”tanyaku

“iya, keren ya cewek ambil sipil.”

“ya gak keren banget sih.”

“kenapa gak ambil hukum atau psikolog?”Tanya radit

“dulu awalnya gara2 omku itu punya cv gitu katanya nanti disuruh bantuin om aja.”asik juga lama lama si radit

“oohh enak dong.”

“oh iya kamu jurusan apa?"

“aku ambil bisnis.”

“widih anak bisnis ternyata, pasti lulus nerusin perusahaan ayahmu?”tebakku

“iya hehe..lulus diminta lanjutin usaha papa sih?”

“kan sudah kuduga.”

Tak lama makanan pun datang. Ditengah tengah makan ada yg menghampiri kami. Dan kalian tau siapa yg datang? Bener sekali si om raka dengan santainya datang dan sok sok an menyapa. Gak tau kenapa sebel aja tiap liat dia, semenjak om dan tante berusaha jodoh jodohin aku sama raka.

“malam!”sapa mas raka

“eh iya, malam!.”ucapku pura2 kaget

“siapa zo?” Tanya radit

“tetangga.”jawabku

“lagi makan?”Tanya mas raka

Nggak lagi jualan keong – batinku menjawab

“hehe iya nih.”jawabku sok santai

“pacarnya ya?”kepo bgt ni orang

“bukan.”jawabku masih santai

“oh boleh gabung?”ngapain sih pakek ikut segala bikin rusuh aja ni orang tua. Padahal dari tadi dia udah gabung.

“boleh kok.”bukan aku bukan, itu radit yg mengiyakan.

“tetangganya zoya ya?”radit membuka pembicaraan setelah beberapa menit saling diam.

“iya, kamu?”Tanya raka

“aku temen sekampusnya, ini panggilnya gimana ya?”bingung sendiri kan lu, aku aja sampe sekarang bingung mau panggil dia apa

“panggil bang aja!”jawab raka

“siap bang!”

Mereka malah keliatan akrab gitu bahas mulai dari game sampai club sepakbola. Lalu buat apa aku disini ya tuhan.

“ekhem…kayaknya aku ganggu deh mending aku balik dulu ya.”ucapku pada mereka berdua

“eh maaf zo…yaudah yuk aku anter!”ajak radit

“biar bareng saya, kan searah.”apa apaan ini kenapa dia mau nganterin aku.

“eh gausah biar aku naik gojek aja. Makasih ya dit tlaktirannya.”ucapku setelah pikir singkat daripada berurusan sama dua lelaki ini mending aku balik sendiri.

“nggak!”jawab mereka serempak

“ya gausah bentaklah.”

“eh maaf zo maaf.”

“iya yaudah yuk balik”ajakku pada radit

“kamu bareng saya kasian dia kalau harus nganterin kamu dulu.”

“serahlah yg penting cepet balik!”bangkit aku dari kursi dan pergi aja ninggalin mereka

“duluan ya.”pamit raka

“tunggu.”ucap mas raka setelah sampai disampingku.

MENCAIR✔️ (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang