NEW!!!

38 1 0
                                    

Assalamualaikum semuanya....
Gimana nih kabarnya?
Sehat semua kan?
Semoga selalu dalam perlindungan Tuhan yang maha esa ya!! ❤️

Aku ada cerita baru kira kira kalian suka nggak ya? Aku bakal kasih cuplikan nya jadi kalian komen ya kalo suka bakal aku post!!!
Buat judulnya aku belum mikir😂

(´⊙ω⊙')→

Gimana rasanya kalo disukai sama tetangga sendiri? Itulah yang aku rasakan selama kurang lebih 2 tahun ini. Lelaki berumur 23 tahun itu merupakan tetanggaku. Yang bahkan waktu kecil dulu suka bermain bersama. Namun beranjak dewasa kami tak pernah bertukar ucap. Karena diriku yang disibukkan dengan kegiatan sekolah dan dia yang harus pendidikan di luar kota.

Namaku Nadya Sukmawati, anak pertama dari 2 bersaudara. Kini aku sedang menempuh pendidikan di jenjang perguruan tinggi. Mengambil jurusan farmasi yang merupakan keinginanku sedari dulu.

"Besok kamu anter adek dulu berangkat nya ya!"ucapnya saat kami duduk dimeja makan untuk makan malam.

"Iya yah, eh tapi aku berangkat jam 8 nanti kepagian dikampus"

"Nunggu beberapa menit aja kok udah gakpapa!"

Dia ayahku namanya Prabu Wicaksono, seorang pensiunan polisi yang kini berusia 56 tahun. Hidup didampingi wanita cantik yang bernama Irma Wahyu ningtyas. Yap, itu ibuku yang dulunya menjadi seorang guru tapi sekarang sudah diminta berhenti oleh ayahku karena diminta menemaninya. Sungguh definisi bucin sekali ayahku ini.

Aku dan adikku mendapat banyak cinta dari mereka berdua. Aku juga ingin jika berumah tangga nanti bisa harmonis dan mesra seperti ayah dan ibu. Oh iya sampai lupa cerita tentang si curut satu ini. Brian Wicaksono adek paling rese, jahil dan gak bisa diem. Kini dia bersekolah di SMA yg dulu juga aku sekolahi, dia baru menginjak kelas 1 SMA.

"Mbak calon Kaka ipar udah pulang lohh!!"

"Kakak ipar siapa?"sahut ibu

"Aneh2 aja lu!"senggutku

"Itulohhh bang amar anaknya Bunda ika yang biasanya panggil mbak Nadya menantu."jelasnya

"Ohhh menantu ibu? Iya sih kemarin ika bilang kalo amar udah wisuda dan selesai kuliah. Dia pinter loh mbak, dapat beasiswa terus lulus langsung dipanggil di bank mana jabatannya langsung tinggi."cerocos ibu.

"Lah terus???"ucapku malas

"Harusnya buat kamu contoh, walau udah kuliah gak menjamin nanti kerjanya kak. Kurangi koreamu itu!"tegas ayah. Kalo udah ayah yang bicara aku gak berani menjawab.

"Iya yah"

~

"Kakkkkkk!!! Cepetan keburu telat piket kelas nih!"sudah tau dong siapa yg teriak.

"Elah bentar minum dulu seret!"

Akhirnya kami berdua sudah siap berangkat baru sampe didepan rumah ada yg menyapa kami.

"Eh Brian sama calon mantu mau berangkat nih?"ucapnya sambil membawa sekresek sayuran.

"iya Bun, kami berangkat dulu assalamualaikum!"ucapku buru buru pergi.

Sesampainya dijalan Brian terus menggodaku. Begitulah dia pasti akan menggodaku saat aku dipanggil calon mantu.

"Cie...cie calon mantu. Calon suaminya kerja dibank dong!!"aku tak menanggapinya karena jika dijawab dia akan semakin gila.

"Udah turun! Belajar yg pinter jangan godain cewek apalagi cewek orang!"nasehatku pada Brian.

"Iya iya calon mantu!"ucapnya langsung berlari sebelum kena amuk dariku.

"Sabar banget punya adek kayak gitu"aku mengelus dadaku.

"Kakaknya Brian ya?"tanya seorang lelaki yang sepertinya guru baru disitu dilihat dari seragamnya dan karena waktu aku sekolah dulu tak pernah melihatnya.

"Eh iya pak!"

"Hahaha gausah panggil pak, saya masih muda."

"Oh iya"jawabku agak canggung.

"Mau berangkat kerja atau kuliah nih?"

"Kuliah pak eh emmm.."

"Panggil aja Wildan, saya guru baru matematika disini."

"Pantes saya baru lihat"

"Nama kamu siapa?"

"Saya Nadya mas, eh panggil mas gpp kan soalnya pasti lebih tua mas Wildan."jelasku

"Boleh kok senyaman kamu aja."

"Yaudah kalo gitu saya pamit"

"Iya hati hati."

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.


Kalian komen deh mau dipost atau nggak👍🥰

MENCAIR✔️ (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang