TAK!
Prittt—
"OUT!"
Kamu melihat bola voli yang masih memantul di lapangan.
Kamu menatap kearah tanganmu yang memerah. Kamu mengepalkan tanganmu kuat.
Bola terakhir, out dibuat oleh mu.
"YOSHAAA~"
PRIITT—!
"(Name)-Chan! Daijoubu dayo!" Rinko tersenyum lalu menepuk punggung dirimu.
"Daijoubu daijoubu~ kita sampai di Tokyo saja sudah lebih dari cukup! Michimiya nee-chan juga pasti bangga padamu!" Moe menepuk punggung mu juga.
"Ayo berbaris" Manomi menarik lenganmu.
Kalian memberi salam terhadap tim musuh, lalu memberi salam kepada suporter yang datang.
"ARIGATOU GOZAIMASU!"
Prok
Prok
Prok
Kamu menahan tangismu. Saat ini kamu sangat kesal. Kenapa bisa..
"(Name)-Chan!"
Kamu mendongakkan kepalamu dan mencari siapa yang meneriaki namamu.
"(Name)-Chan! Lihat sini!" Dari luar lapangan kakakmu terlihat melambaikan tangannya kearahmu dan tersenyum manis kepadamu.
"Nii-chan!!" Kamu memeluk kakakmu dan ia pun membalas pelukanmu.
"Hey (Name), tak apa apa. Kamu sudah berjuang keras tadi. (Name)-chan sugoi na..."
"Kamu hebat sekali—"
"Padahal ini tahun terakhir ku.." Ucapmu sedih dan hampir saja menangis.
Kosuhi melepas pelukan diantara kalian dan mengapit kedua pipimu dengan tangan kanannya.
"Jangan gitu. Kamu udah hebat kok tadi. Itu udah takdir. Engga apa apa kalah juga. Hebat loh bisa sampai ke Tokyo" Ucap Koushi yang terus menerus memberimu semangat.
Memang setelah kelulusan Koushi dari SMA, Koushi semakin terbuka denganmu dan hubungan kalian menjadi sangaaat baik dibandingkan dulu.
Dulu Koushi lebih mementingkan temannya daripada keluarganya, tapi sewaktu bercerita denganmu hanya waktu semalam, ia sadar bahwa keluarga lebih penting daripada segalanya.
"Ah matta! Nii-chan kesini ga sendiri loh~" Koushi agak menjauh darimu dan seseorang yang tinggi datang berhadapan denganmu.
"(Name)-Chan, ini aku"
Kamu mendongak dan melihat siapa yang berada dihadapan mu.
Benar saja.
Orang yang membuat tekadmu ingin ke Tokyo lebih dibanding siapa pun, orang yang membuatmu berpikir setiap malam, dan juga orang yang selalu manis di hadapan mu.
"Haru?"
Haru mengangguk. "Kamu hebat—"
Kamu langsung saja memeluk Haru. Tangis mu pecah di pelukannya.
Haru mengelus punggungmu sementara itu Koushi gregetan pengen misahin kalian berdua.
"(Name)-Chan!"
"Rinko-chan! Kau tidak membaca situasi?" Moe menarik Rinko. Rinko menatap Moe bingung.
"Membaca situasi? Apa itu? Emangnya ada?"
KAMU SEDANG MEMBACA
With You | FREE! X HAIKYUU! ✔
RomanceMenjadi adik dari setter kelas tiga Karasuno? Tidak buruk juga. Menyukai Haru pun itu juga tidak buruk. Bagaimana ya hidup mu dikelilingi mereka yang maniak pada jenis olahraganya masing masing? Bagaimana juga jalan cerita ini yang membawa mu untu...