Keseharian jihoon berjalan seperti biasa tentu saja dengan Jiyoung yang masih ikut jihoon kekantor namun hari ini ada yang sedikit berbeda karena hari ini jihoon melihat soonyoung pergi berdua dengan yuju ada rasa tak suka dalam diri jihoon.
"Tak mungkin aku cemburu kan?"gumam jihoon.
Jihoon kembali mengerjakan tugasnya yang kian hari kian bertambah karena Chan sedang sibuk mempersiapkan pesta ulang tahun perusahaan suaminya dan soonyoung yang sibuk dengan kencannya.
Langkah kaki dua orang berjalan mendekati meja kerja jihoon siapa lagi kalau bukan wonwoo dan seungkwan hanya dua orang itu yang bisa mendatangi meja jihoon yang berhadapan langsung dengan kantor soonyoung.
"Wah ada apa gerangan kalian mampir ke meja ku secara bersamaan seperti ini"ujar jihoon santai
"Kami ingin memberikan undangan pernikahan kami Hyung"sahut seungkwan
"Ah...aku harus mencari kado rupanya"ujar jihoon
"Tak perlu bawa kado kau datang saja sudah cukup"sahut wonwoo
"Kau sibuk sekali Hyung?"tanya seungkwan
"Iya aku harus menghandel beberapa tugas Chan belakangan ini"sahut jihoon
"Istirahat ji, kalau dulu kau bisa bilang malas sekarang tak bisa Jiyoung juga harus mengisi perutnya"ujar wonwoo
"Benar sekarang jadwal makan ku jadi teratur karena Jiyoung juga harus makan"sahut jihoon
"Bagus kalau begitu"ujar wonwoo
"Kalau begitu kami turun ya Hyung"ujar seungkwan
"Baiklah"sahut jihoonBohong jika jadwal makan jihoon jadi teratur karena fakatanya jihoon sering sekali melupakan jam makan setelah memberi makan jiyoung karena pekerjaannya sungguh banyak.
Jam makan siang sudah berlalu jihoon juga sudah kembali berkerja dengan laptopnya kembali Jiyoung sudah tidur sejak makan siangnya selesai.
Langkah kaki seseorang kembali terdengar namun tanpa menoleh jihoon hafal langkah kaki siapa ini siapa lagi kalau bukan soonyoung yang kini datang dengan wajah konyolnya baru kali ini jihoon melihat wajah konyol seburuk wajah soonyoung.
"Ji bereskan semua pekerjaan mu kita pulang sekarang"ujar soonyoung kelewat bahagia
"Anda tak terbentur kan Presdir"bingung jihoon
"Ani aku sedang bahagia"
"Wah...kabar bahagia apa itu?"
"Aku dan yuju resmi jadi kekasih"Jihoon hanya diam ia bingung harus bereaksi seperti apa sekarang apa ia harus senang atau sedih, senang karena akhirnya soonyoung menemukan seseorang yang mengisi hatinya kembali atau sedih karena entah kenapa dadanya terasa sesak sekarang.
.
.
.
Hari mulai senja soonyoung tengah bermain dengan jiyoung di ruang tamu sedangkan jihoon sibuk membuat makan malam dan membiarkan soonyoung bermain dengan jiyoung.Sesekali jihoon melihat apakah soonyoung membuat Jiyoung menangis atau tidak karena jihoon hafal betul bagaimana tabiat soonyoung jika sedang bermain dengan jiyoung.
Sama seperti saat ini soonyoung tengah menguleni pipi gempal jiyoung karena tak juga mau memanggilnya appa padahal soonyoung hanya iri karena Jiyoung sudah memanggil jihoon dengan kata eomma sedangkan dengannya Jiyoung hanya mengoceh tak jelas.
"Soon aku sedang memasak kalau Jiyoung sampai menangis ku bunuh kau"teriak jihoon dari dapur
"Tidak akan ji...ah lucunya akan appa"sahut soonyoungNamun sepertinya soonyoung harus dipukul baru mengerti karena setelah itu Jiyoung menangis dengan keras.
"KWON SOONYOUNG! KU BUNUH KAU!"
dan jihoon terpaksa meninggalkan kegiatannya memasak karena harus menenangkan Jiyoung lebih dahulu paling tidak sampai bayi itu tidur.
Jiyoung tidur dengan cepat mungkin karena kelelahan menangis jadi jihoon bergegas menuju dapur untuk melanjutkan kegiatan memasak makan malam namun di dapur jihoon sudah melihat soonyoung duduk dengan tenang di bangku dekat bar.
"Jiyoung sudah tidur?"tanya soonyoung
"Sudah"sahut jihoon
"Ji kau tahu tuan Lee baru saja menelfon ku kalau ia senang aku menjalin hubungan dengan yuju"
"Syukurlah kalau begitu, kapan kau akan memberitahu yuju mengenai Jiyoung?"
"Entah biarkan dulu seperti ini"
"Aku tak peduli kau berkencan dengan siapa karena itu hak mu tapi semua orang yang akan jadi pendamping mu harus kenal lebih dulu dengan Jiyoung...setidaknya luangkan waktu mu untuk bermain dengan jiyoung sebentar dia juga butuh appa nya untuk tumbuh"
"Aku janji akan luangkan waktu untuk Jiyoung dan segera memberitahu yuju"
"Jangan berjanji pada ku buktikan saja...ingat ini aku bukan tipe orang yang percaya dengan sebuah janji karena sifat dasar manusia adalah lupa dan janji adalah salah satu hal yang sering di lupakan jika kau sudah mengucap janji pada ku akan aku tagih entah kapan pun itu tapi jika sekali aku langgar atau kau cacatti sedikit saja janji itu terima kosekuensi yang akan kau terima"
"Kau jadi menyeramkan belakangan ini ji"
"Itu juga karena kau tak peduli dengan satu tanggung jawab mu"
"Tapi kan..."
"Mengelak lagi ku lempar pisau yang ku pegang ini tepat di kepala mu"Soonyoung diam beberapa bulan tinggal dengan jihoon membuat soonyoung paham jika jihoon sudah benar-benar marah barang apa pun yang ada di tangannya bisa jadi senjata mematikan.
Berbeda suasana di kediaman Jimin yang nampak sepi, ya jimin hanya tinggal sendiri ah lebih tepatnya di temani oleh beberapa anak buahnya, sejak kematian istri keduanya Jimin tak berniat mencari istri lagi bahkan semua pekerjanya laki-laki hanya ada satu wanita yaitu pelayan yang dulu melayani yoongi istri pertama Jimin.
Langkah kaki sepatu pantofel terdengar senada ketika beradu dengan lantai marmer rumah mewah itu, dengan stelan jas hitam dan dasi dengan warna serupa menghampiri Jimin dengan amplop coklat di tangannya.
"Kau sudah mencarinya Daniel?"tanya Jimin
"Sudah tuan"sahutnyaKang Daniel satu-satunya orang yang berkerja dibawah pengamatan langsung Jimin dan satu-satunya orang yang dapat berkeliaran bebas di kediaman mewah Jimin bahkan yuju yang sudah dianggap anak oleh Jimin pun hanya bisa berkunjung sebatas ruang tamu dan dapur saja.
"Nam min yoongi...setelah bercerai dengan tuan ia tinggal di panti asuhan dengan putra nya sampai putranya berusia sepuluh tahun dan memutuskan untuk hidup di rumah lain, beliau meninggal karena sakit gagal hati yang sudah lama ia miliki untuk tempat dimana beliau dimakamkan tak ada informasi tentang itu"jelas Daniel
"Hanya jihoon yang tahu dimana yoongi di makamkan, kau boleh pulang titip salam untuk Ong lain kali ajak dia dan anak kalian main kemari"ujar Jimin
"Baik tuan"
"Ah bisa kau cetakan foto ini bingkai sekalian"
"Baik tuan"Jimin bergegas kembali ke kamarnya atau ruang kerjanya Daniel sedikit tersenyum samar dengan apa yang di perintahkan Jimin meski sering mengatakan benci pada istri pertama dan putranya Jimin selalu memintanya untuk mencetak foto istri pertamanya dan sekarang yang jimin berikan adalah foto putranya
"Tuan...tuan kenapa tak meminta putra anda untuk bersama anda saja"gumam Daniel
Daniel tak tahu dari mana Jimin bis mendapatkan foto ini namun Daniel yakin jika foto ini Jimin sediri yang memotretnya atau mata-mata milik Jimin.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Us
Fanfiction"haiss...kenapa juga harus manusia menyebalkan itu yang harus menemukan bayi mungil selucu ini...aigoo kenapa kau menggemaskan sekali"