Brakk!Niel menggebrak meja di depannya dengan kuat hingga membuat alkohol maupun wine di atasnya berjatuhan ke lantai.
"Sial!" Umpatnya.
"Ada apa?" Tanya Cirrus, Putra Mahkota.
"Aku menyesal membuat perjanjian sialan itu! Seharusnya aku tahu mereka bukan keluarga yang akan menepati janji."
"Huh? Apa maksud mu?" Tanya Luxio, Duke.
"Netta si wanita jalang itu terus menggodaku, sialan. Dia begitu agresif dan tidak tahu malu, menjijikkan." Jawab Niel dengan jijik.
"Oh ya? Ternyata kita memang tak bisa mempercayai rumor." Ujar Cirrus.
Niel mengacak rambutnya kesal, "Apa yang harus ku lakukan?! Pernikahannya sebentar lagi, aku tak mungkin tahan untuk tinggal bersamanya selama 3 tahun!" Niel menatap kedua temannya itu dengan tatapan putus asa berharap mereka akan membantunya mencari solusi.
"Sudahlah, kau tahan saja. Hanya 3 tahun bukan? Bukan seumur hidup." Ujar Cirrus.
"Hahaha! Itu mungkin karma mu, kawan! Kau selalu bercinta dengan seorang wanita, bahkan banyak di antara mereka yang masih perawan! Lihat apa yang terjadi sekarang? Kau mendapatkan istri jalang, haha!" Cibir Luxio. Niel hanya bisa mendengus kasar mendengarnya.
"Sial!" Umpatnya lagi.
Setelah Niel menghabiskan waktu bersama Cirrus dan Luxi, ia pun kembali ke kediaman Barca untuk menjemput Netta memilih cincin pernikahan.
"Sayang?" Sapa Netta sambil bergelayut manja di tangan Niel, namun Niel segera menarik tangannya kasar dan memberikan tatapan tajamnya pada Netta, hal itu sontak membuat Netta terdiam takut.
"Jangan menyentuh ku, sial! Aku tak ingin bersentuhan dengan jalang." Ucap Niel dengan kasar.
"T-Tapi., K-Kita sebentar lagi akan menikah--"
"Pernikahan kontrak." Potong Niel dengan datar.
"S-Sayang aku--"
"Jangan berani menyentuh ku jika kau tak ingin tangan mu itu ku patahkan." Ancam Niel yang berhasil membuat Netta terdiam ketakutan.
Setelah obrolan singkat itu, mereka pun pergi ke toko perhiasan di ibukota untuk memesan cincin pernikahan dengan sembarang, di perjalanan tidak ada yang mengeluarkan sepatah katapun, pikiran Netta berkecamuk. Dia tak ingin menikah dengan pria yang begitu kasar padanya.
"Apa yang harus ku lakukan? Ku kira dengan menggodanya dia akan bertekuk lutut padaku, namun dia justru bersikap semakin dingin dari hari ke hari." -Batin Netta.
Keduanya turun dari kereta kuda, tanpa aba-aba Niel menarik lengan Netta dan melingkarkannya di lengannya lalu berjalan masuk ke dalam toko perhiasan.
"Diam dan turuti apa kataku." Ujar Niel tajam. Netta hanya bisa menunduk takut, ia tak pernah setakut ini dengan seorang pria.
"Keluarkan cincin pernikahan yang kalian punya." Ujar Niel dengan datar.
"B-Baik Tuan."
Kedatangan Niel dan Netta ke toko perhiasan ibukota dengan cepat menjadi berita hangat di pergaulan kelas atas, rumor mulai menyebar seperti udara, dalam waktu beberapa hari rumor itu sudah menjadi topik tetap di kekaisaran mulai dari kalangan rakyat biasa maupun bangsawan.
*****
Lunette berdiri tepat di depan pagar mansion mewah di depannya, mansion yang dulu menjadi tempatnya tumbuh, mansion yang menjadi saksi masa kecilnya yang di penuhi diskriminasi dari orangtuanya, sekaligus mansion yang menjadi tempatnya berlindung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forced To Marry The Duke || 𝓐𝓭𝓾𝓵𝓽
Fantasy⛔ 𝐌𝐀𝐓𝐔𝐑𝐄 𝐂𝐎𝐍𝐓𝐄𝐍𝐓 ᴅᴜᴋᴇ ɴᴀᴛʜᴀɴɪᴇʟ ᴇʀʜᴇ ʟᴜxᴀʀ, sɪ ᴘᴇᴛᴜᴀʟᴀɴɢ sᴇʟᴀɴɢᴋᴀɴɢᴀɴ ᴘᴇʀᴀᴡᴀɴ ʏᴀɴɢ ᴍᴇᴍɪʟɪᴋɪ ᴋᴇʜɪᴅᴜᴘᴀɴ ᴍᴀʟᴀᴍ ʟɪᴀʀ ᴅɪ sᴇᴛɪᴀᴘ ʜᴀʀɪɴʏᴀ ʜᴀʀᴜs ᴍᴇɴɪᴋᴀʜ ᴋᴏɴᴛʀᴀᴋ ᴅᴇɴɢᴀɴ ʟᴜɴᴇᴛᴛᴇ ʏᴀɴɢ sᴜᴅᴀʜ ᴛᴀᴋ ᴘᴇʀᴀᴡᴀɴ. ᴅᴇᴍɪ ᴍᴇᴍᴇɴᴜʜɪ ᴋᴇɪɴɢɪɴᴀɴ ᴛᴇʀᴀᴋʜɪʀ sᴀ...