Lunette mengarahkan pena yang ia ambil dari sakunya ke arah gadis itu seakan menggunakan pena itu sebagai pisau. "Dengar, aku tidak peduli kau bercinta dengan siapapun. Aku juga tak peduli kau menjual lubang bawah mu itu seperti pelacur." Ujar Lunette.Lunette menusukkan ujung pena itu ke leher gadis itu, hal itu membuat gadis itu meringis menahan sakit, namun ia sama sekali tak berani bergerak. "Kau harus tahu, dia adalah pria bajingan yang selalu berganti teman tidur di setiap malamnya. Kau hanya salah satu dari masa lalunya sekarang, tak ada harapan--"
"Lalu mengapa kau menikah dengannya jika kau tahu suamimu seperti itu?! Bukankah kau sama saja? Kau juga tidur dengannya kan? Kau menggunakan trik agar bisa menikah dengannya! Apa kau sedang hamil sekarang ha--kyaa!!" Pekiknya kala Lunette semakin menekan pena itu.
"Kau salah paham." Ujar Lunette malas.
"Salah paham? Lalu apa alasan kalian menikah? Dia tak mencintaimu! Kau juga tidak mencintainya bukan? Mengapa? Mengapa? Mengapa?!" Tangisnya.
Lunette menatap gadis itu malas. "Apa dia sangat menyukai Niel? Mengapa dia menyukai pria bajingan seperti itu? Haah." -Lunette membantin.
Semakin memikirkannya semakin membuat Lunette tertarik, sebuah ide tiba-tiba terbersit dalam benaknya. Lunette pun mengeluarkan smirknya dan menunduk, mendekatkan bibirnya ke telinga gadis itu.
"Entahlah, mungkin karena penisnya sangat besar?" Ujar Lune dengan suara sensual.
Blushhh...
Mendengar itu, gadis itu langsung di buat merona karenanya, ia segera menjauhkan telinganya dari Lunette dan bergerak mundur hingga tubuhnya menempel di dinding.
"K-Kau..."
"Baiklah nona muda, sudah saatnya aku pulang. Jika kau ingin datang ke sini, sebaiknya datang dengan teman mu. Karena di sini ada banyak pria seperti suamiku." Ujar Lunette.
Lunette melepas ikat kepalanya hingga membuat rambut cantiknya berhamburan ke bawah. Rambut hitam bergelombang yang mengkilap hingga menambahkan kesan indah jika orang melihatnya
Gadis itu tertegun menatapnya. Bak melihat seorang Dewi, ini pertama kalinya ia melihat seorang wanita cantik seperti Lunette, bahkan Lunette jauh lebih cantik dari wanita cantik yang pernah ia lihat sebelumnya.
Lunette berjalan keluar dari ruangan sementara gadis bernama Kekey itu menatap kepergiannya dengan takjub, "Dia sangat cantik, inikah alasan Tuan Duke menikahinya?" Gumam gadis itu. "Aku penasaran, bagaimana dia saat di tempat tidur? Apa sangat hebat?" Lajutnya dalam hati.
*****
Tok Tok Tok
Sebuah ketukan terdengar dari luar, Lunette yang baru selesai mandi menatap bingung ke arah pintu, pasalnya ini sudah sangat malam. Siapa yang akan bertamu malam-malam seperti ini? Pikirnya.
"Mungkinkah..." -Batinnya was-was.
Lunette mengambil sebuah pisau dari dapur kecilnya lalu berjalan dengan perlahan ke arah pintu, tangannya terulur menyentuh gagang pintu di depannya lalu membukanya cepat.
Dengan gerakan kilat Lunette mengarahkan pisau ke depan, namun tiba-tiba lengannya di tangkap dengan mudah. Lunette berusaha melepaskan cengkeraman orang itu pada tangannya, namun hasilnya nihil, orang itu jauh lebih kuat darinya.
"A-Apakah ini akhir ku?" -Lunette membantin.
Sebuah tangan yang terbungkus dengan sarung tangan hitam terulur ke arah Lunette, pada saat itu Lunette langsung memejamkan matanya seolah bersiap menerima ajalnya, namun...
KAMU SEDANG MEMBACA
Forced To Marry The Duke || 𝓐𝓭𝓾𝓵𝓽
Fantasy⛔ 𝐌𝐀𝐓𝐔𝐑𝐄 𝐂𝐎𝐍𝐓𝐄𝐍𝐓 ᴅᴜᴋᴇ ɴᴀᴛʜᴀɴɪᴇʟ ᴇʀʜᴇ ʟᴜxᴀʀ, sɪ ᴘᴇᴛᴜᴀʟᴀɴɢ sᴇʟᴀɴɢᴋᴀɴɢᴀɴ ᴘᴇʀᴀᴡᴀɴ ʏᴀɴɢ ᴍᴇᴍɪʟɪᴋɪ ᴋᴇʜɪᴅᴜᴘᴀɴ ᴍᴀʟᴀᴍ ʟɪᴀʀ ᴅɪ sᴇᴛɪᴀᴘ ʜᴀʀɪɴʏᴀ ʜᴀʀᴜs ᴍᴇɴɪᴋᴀʜ ᴋᴏɴᴛʀᴀᴋ ᴅᴇɴɢᴀɴ ʟᴜɴᴇᴛᴛᴇ ʏᴀɴɢ sᴜᴅᴀʜ ᴛᴀᴋ ᴘᴇʀᴀᴡᴀɴ. ᴅᴇᴍɪ ᴍᴇᴍᴇɴᴜʜɪ ᴋᴇɪɴɢɪɴᴀɴ ᴛᴇʀᴀᴋʜɪʀ sᴀ...