"Berisik, apa yang kalian mau?" Tanya Niel dengan datar.Mendengar itu, Lunette cukup di buat terkejut hingga berakhir menatap Niel dengan tatapan tak percaya. "Dia membantuku? Yah, baguslah. Setidaknya dia masih memiliki rasa bersalah." -Batin Lunette.
"Tenanglah, kawan. Ayahku akan datang untuk bermalam di sini." Ujar Cirrus.
"Yang Mulia? Untuk apa?" Tanya Niel.
"Dia masih belum percaya jika kau menikah karena cinta." Jawab Cirrus santai.
Niel menggeleng tak habis pikir, sikap kaisar padanya melebihi sikap seorang kaisar pada komandan pasukan. Kaisar begitu menyayangi Niel seperti anaknya sendiri, dan Niel di buat bingung dengan hal itu.
"Yang mulia sudah seperti Ayahmu, dia bahkan tidak seperti itu pada Cirrus." Seru Luxio.
"Yah, itu karena jasa Niel begitu besar pada Kekaisaran." Balas Cirrus.
Lunette yang mendengar percakapan tiga orang itu langsung mendekatkan bibirnya ke telinga Niel dan membisikkan sesuatu di sana. "Aku akan pergi mengambil barang-barang penting ku dan menaruhnya di kamarmu, kau urus di sini." Bisik Lunette yang terdengar sensual di telinga Niel.
Niel mengangguk tanpa sadar.
Mereka kembali berbincang cukup lama dengan Lunette yang sudah berpamitan untuk kembali ke kamar dengan alasan kelelahan. Hingga dalam beberapa menit Kaisar akhirnya benar-benar datang.
"Aku tak percaya kau sudah menikah sekarang, Niel. Aku menunggu cucu darimu, haha!" Ujar Kaisar dengan ramahnya.
"Ayah? Niel bahkan baru menikah beberapa hari, bagaimana kau bisa membicarakan seorang cucu?" Tanya Cirrus.
"Mengapa tidak? Begitu banyak wanita yang hamil di luar nikah."
"Itu berbeda dengan Nona Lunette, dia tak ingin melakukan hal itu sebelum menikah." Balas Cirrus.
"Wah, ku rasa kau mendapat istri yang baik, aku harus mencarikan yang seperti itu untuk Cirrus."
"Anda terlalu memuji, yang mulia." Ujar Niel.
*****
- Kamar Niel
Bruk.
Lunette membanting tubuhnya di tempat tidur milik Niel, "Ugh., Aku lelah." Gumamnya lega.
Lunette melentangkan tubuhnya dengan santai sambil mendongak menatap seluruh kamar, ia cukup takjub di buatnya. Pasalnya kamar Niel benar-benar di dominasi dengan warna hitam dan emas, benar-benar kamar yang begitu mewah dan elegan khas kamar seorang Duke.
"Kamar yang indah." -Lunette membantin.
Namun tiba-tiba Lunette teringat akan kejadian kemarin, di mana Niel bercumbu dan bercinta dengan gadis pesanannya. "Ugh, mengelikan. Rasanya aku tak ingin tidur di tempat menjijikan ini." -Lunette kembali membatin.
"Ada apa dengan raut wajahmu itu, sialan?" Tanya Niel yang baru keluar dari kamar kecil dengan handuk kecil yang melilit di pinggangnya. Tanpa sadar Lunette tersentak di buatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forced To Marry The Duke || 𝓐𝓭𝓾𝓵𝓽
Fantasy⛔ 𝐌𝐀𝐓𝐔𝐑𝐄 𝐂𝐎𝐍𝐓𝐄𝐍𝐓 ᴅᴜᴋᴇ ɴᴀᴛʜᴀɴɪᴇʟ ᴇʀʜᴇ ʟᴜxᴀʀ, sɪ ᴘᴇᴛᴜᴀʟᴀɴɢ sᴇʟᴀɴɢᴋᴀɴɢᴀɴ ᴘᴇʀᴀᴡᴀɴ ʏᴀɴɢ ᴍᴇᴍɪʟɪᴋɪ ᴋᴇʜɪᴅᴜᴘᴀɴ ᴍᴀʟᴀᴍ ʟɪᴀʀ ᴅɪ sᴇᴛɪᴀᴘ ʜᴀʀɪɴʏᴀ ʜᴀʀᴜs ᴍᴇɴɪᴋᴀʜ ᴋᴏɴᴛʀᴀᴋ ᴅᴇɴɢᴀɴ ʟᴜɴᴇᴛᴛᴇ ʏᴀɴɢ sᴜᴅᴀʜ ᴛᴀᴋ ᴘᴇʀᴀᴡᴀɴ. ᴅᴇᴍɪ ᴍᴇᴍᴇɴᴜʜɪ ᴋᴇɪɴɢɪɴᴀɴ ᴛᴇʀᴀᴋʜɪʀ sᴀ...