Niel melepaskan blazer yang ia pakai, membuangnya asal lalu menyusul Lunette yang berbaring di tempat tidur. "Apa kau lupa? Karena akulah kau mendapatkan perhatian khusus." Ujar Niel."Dengan berbohong bahwa aku hamil? Kau gila?" Tanya Lunette kesal. Pasalnya pria itu seenaknya membuat kebohongan tanpa memikirkan Lunette. Akibat kebohongannya, kaisar salah paham tentang kehamilan Lunette, padahal mereka sama sekali tak pernah melakukan hal 'itu', terakhir kali mereka hampir melakukan, namun hal itu justru batal.
Niel yang kesal akhirnya berbalik menghadap Lunette, ia sangat ingin mengatai wanita itu, namun ia khawatir hubungannya dengan Lunette akan kembali seperti beberapa bulan lalu, akhirnya ia pun memutuskan untuk mengurungkan niatnya.
Namun hal lain justru terpikirkan olehnya, sebuah ide tiba-tiba muncul di benaknya. Niel pun tersenyum menunjukkan smirknya, tangannya terulur menyentuh pucuk kepala Lunette lalu mengelusnya lembut. "Sayang? Apa kau marah? Bagaimana jika terjadi sesuatu pada Nathaniel kecil." Ujar Niel dengan lembutnya.
Lunette yang mendengar itu di buat tersentak, ia langsung menatap jijik ke arah Niel. Suara lembut Niel benar-benar terdengar menggelikan di telinga Lunette. Bagaimana bisa pria ini mengatakan hal menjijikkan seperti itu?
"Menjijikkan..." -Batin Lunette.
Tak ingin kalah dari Niel, Lunette pun memilih untuk mengikuti permainan pria itu, "Ya, sayang! Akhir-akhir ini aku merasa lelah, jadi bisakah kau berbaik hati untuk membiarkan aku menguasai tempat tidur ini? Maaf, sepertinya hari ini kau harus tidur di bawah." Balas Lunette tak kalah lembut.
Niel terdiam, "A-Apa..?" -Batin Niel tak percaya.
"Kau tahu sayang? Di sini sangat dingin, bagaimana jika kau dan Nathaniel kecil kita ini kedinginan? Aku sungguh khawatir, kau tahu?"
Bluushhhh....
Rona merah tergambar jelas di pipi Lunette menyaksikan Niel yang mengatakan hal itu dengan raut wajah tampannya. Ya! Bagaimana bisa pria ini sangat tampan? Bukankah itu tak adil?
"Kalau begitu, berikan aku blazer mu, aku akan menjaga Nathaniel kecil ini dengan sangat baik, sayang." Ejek Lunette.
"Mengapa harus blazer? Aku bisa memeluk mu saat tidur, memberikan mu kehangatan, dan mencumbui dirimu. Aku akan memberikan mu kehangatan yang berlebih malam ini--"
"Tidak! Diam, dasar bodoh!" Ujar Lunette yang langsung membungkam bibir Niel dengan tangannya, bersamaan dengan itu wajah Lunette kini sudah berubah merah seperti tomat, hal itu membuat Niel tersenyum penuh kemenangan.
"Pfffft!"
"Dasar pria gila!" Kesal Lunette.
*****
Setelah pertengkaran kecil itu, kini dua orang itu tengah tertidur bersama dengan begitu lelapnya akibat kelelahan karena perjalanan mereka dari kastil menuju tempat perburuan.
Sudah beberapa jam berlalu, bahkan hari sudah mulai petang, namun dua orang itu masih setia di dalam tenda tanpa mengeluarkan suara sedikit pun. Lard yang merasa aneh pun memilih untuk memeriksa, khawatir terjadi sesuatu pada tuannya.
"Tuan--" Lard menghentikan ucapannya.
Lard tertegun menatap majikannya yang saat ini tengah tertidur berdua seperti anak kecil. Bagaimana tidak? Tangan Lunette yang berada di leher Niel serta kaki Niel yang menindih kaki Lunette. Bagaimana bisa mereka tidak akur bahkan meskipun mereka tertidur?
KAMU SEDANG MEMBACA
Forced To Marry The Duke || 𝓐𝓭𝓾𝓵𝓽
Fantasía⛔ 𝐌𝐀𝐓𝐔𝐑𝐄 𝐂𝐎𝐍𝐓𝐄𝐍𝐓 ᴅᴜᴋᴇ ɴᴀᴛʜᴀɴɪᴇʟ ᴇʀʜᴇ ʟᴜxᴀʀ, sɪ ᴘᴇᴛᴜᴀʟᴀɴɢ sᴇʟᴀɴɢᴋᴀɴɢᴀɴ ᴘᴇʀᴀᴡᴀɴ ʏᴀɴɢ ᴍᴇᴍɪʟɪᴋɪ ᴋᴇʜɪᴅᴜᴘᴀɴ ᴍᴀʟᴀᴍ ʟɪᴀʀ ᴅɪ sᴇᴛɪᴀᴘ ʜᴀʀɪɴʏᴀ ʜᴀʀᴜs ᴍᴇɴɪᴋᴀʜ ᴋᴏɴᴛʀᴀᴋ ᴅᴇɴɢᴀɴ ʟᴜɴᴇᴛᴛᴇ ʏᴀɴɢ sᴜᴅᴀʜ ᴛᴀᴋ ᴘᴇʀᴀᴡᴀɴ. ᴅᴇᴍɪ ᴍᴇᴍᴇɴᴜʜɪ ᴋᴇɪɴɢɪɴᴀɴ ᴛᴇʀᴀᴋʜɪʀ sᴀ...