08. FTMTD || Masakan

5.3K 673 55
                                    


"Tunggu!"

"Apa?"

"Di mana dapurnya? Aku akan memasak." Ujar Lunette.

Niel terdiam menatap Lunette dengan tatapan heran, "Apa?" Tanya Lunette.

"Kau bisa memasak, huh?" Tanya Niel.

Lune memutar matanya malas, "Menurut mu?" Tanya Lune malas.

Lune berjalan mendahului Niel, "Ayo, tunjukkan di mana dapurnya."

"Apa-apaan sikapnya ini? Lagi pula gadis bangsawan memang tidak pernah memasak, bukan?" -Batin Niel.

Niel berjalan menyusul Lunette, menunjukkan padanya dapur agar Lune bisa memasak dan memuaskan rasa laparnya. Tak butuh waktu lama mereka pun sampai di dapur.

"Bahan-bahan makanannya ada di sana." Ujar Niel.

"Hmm."

"Aku akan kembali untuk mandi." Ujar Niel lalu kembali ke kamarnya untuk membersihkan diri, setelah itu ia kembali menghampiri Lunette di dapur.

"Apa yang kau masak?" Tanya Niel yang berhasil membuat Lunette terkejut setengah mati. Bagaimana bisa pria ini muncul tanpa ada tanda-tanda kedatangannya? Bahkan langkah kakinya pun tidak terdengar.

"Kau mengejutkan aku, bodoh!" Kesal Lunette yang tak di tanggapi oleh Niel.

"Aku hanya memasak Risotto, Kalkun dan juga sup." Ucap Lunette yang di balas anggukan oleh Niel.

Beberapa menit berlalu, namun Lunette tak juga siap dengan makanannya.

"Mengapa lama sekali? Apa kau benar-benar bisa memasak?" Tanya Niel tak sabar, pasalnya ia sudah sangat lapar sekarang.

"Mengapa dia lama sekali? Akan lebih bagus jika kita memesan. Mengapa wanita ini senang sekali menyusahkan dirinya sendiri?" -Niel membatin.

Lunette mengangkut satu persatu makanannya ke meja di mana saat ini Niel tengah duduk sekarang, setelah itu ia pun duduk di seberang Niel.

Aroma makanan mulai tercium oleh hidung Niel, aroma yang begitu menggugah selera seakan menggoda Niel untuk segera menyantapnya.

Tanpa aba-aba, Niel segera mengambil sendok dan menyuapi Risotto ke mulutnya, tak lupa ia menambahkan kalkun buatan Lunette di atas Risotto miliknya.

Niel sempat tertegun dengan rasa masakan yang di buat Lunette, begitu enak hingga membuatnya ingin makan lagi dan lagi. "Dia benar-benar bisa memasak.." -Niel kembali membatin.

"Ini enak untuk seorang gadis bangsawan seperti mu." Ujar Niel tanpa menatap ke arah Lunette.

"Itu karena aku bekerja di restoran alkohol sebelumnya." Balas Lunette.

"Ah, ya! Dia melarikan diri dari kediamannya." -Batin Niel.

"Itu bagus, kau bisa menjadi pelayan ku saat kita bercerai nanti." Ucap Niel yang sontak membuat Lunette berhenti memasukkan makanan ke mulutnya.

"Yah, asal gajihnya besar, aku siap." Balas Lunette yang membuat Niel meletakkan sendoknya di atas piring.

"Sesuai dengan perjanjian kontrak itu, aku akan memenuhi kebutuhan mu. Kau tidak perlu khawatir akan kekurangan uang." Ujar Niel.

Niel menyodorkan plat perak dengan lambang Luxar ke arah Lunette.

"Kau bisa membeli apapun yang kau mau, tunjukkan saja ini pada mereka."

Bukannya menerima, Lunette justru memberikan kembali plat itu pada pemiliknya, Niel.

"Aku tidak butuh, berikan saja uang saku padaku." Ujar Lune. "Akan sangat merepotkan jika mereka mengetahui aku adalah istrimu jika aku memperlihatkan plat itu pada mereka." Lanjutnya dalam hati.

Forced To Marry The Duke || 𝓐𝓭𝓾𝓵𝓽 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang