Beberapa hari kemudian...- Restoran Alkohol
"Lune? Hari ini ada pengunjung istimewa, mereka bangsawan. Kau layani mereka, mereka berada di ruangan paling ujung yang khusus bangsawan." Pinta Lao yang di balas anggukan oleh Lune.
Lune berjalan memasuki ruang lain di restoran alkohol itu dengan membawa buku menu di tangannya. Ruangan itu di isi oleh 3 orang, 2 pria dan 1 wanita muda yang sepertinya baru berusia sekitar 17 tahu.
"Apa ada yang ingin anda pesan, Tuan-tuan?" Tanya Lunette dengan ramah.
Dua orang itu bermesraan dan saling bercumbu tanpa tahu malu, sementara satu lainnya sibuk dengan dokumen di tangannya, Lunette sampai di buat menghela karenanya, inilah alasannya dirinya malas melayani pelanggan bangsawan.
"Bangsawan tak tau diri, dan gadis ini juga, bagaimana bisa dia berkencan dengan pria tua?" -Batin Lunette yang tak melihat wajah pria itu, karena pria itu tengah membelakanginya sekarang.
"Sajikan saja menu utama di sini." Jawab pria yang sibuk dengan dokumennya.
"Perasaan jeruk--" Ucap pria itu terpotong kala ia tak sengaja bertatapan dengan Lunette.
Mereka saling tatap dengan tatapan terkejut terutama Lunette, bagaimana tidak? Ternyata pria tidak tahu malu yang baru saja ia umpati ini adalah Niel? Suaminya sendiri.
Lunette memang di buat terkejut sesaat, namun dengan lihai wanita itu menormalkan raut wajahnya dan berlagak seolah tak terjadi apa-apa. Ia menutupi rasa terkejutnya dengan bersikap seramah mungkin.
"Baiklah. Ada lagi, Tuan?" Tanya Lunette ramah.
Niel yang sama terkejutnya hanya bisa menatap Lunette tajam lalu mengalihkan tatapannya ke arah lain.
"Tidak ada! Pergi sana! Jangan berani-beraninya kau menggoda kekasih ku!" Bentak gadis muda tadi.
"Baiklah, kalau begitu saya permisi." Ucap Lunette yang berbalik dan pergi.
Beberapa menit kemudian Lunette datang dengan membawa makanan pesanan orang-orang itu, Lunette benar-benar bertindak seolah tak saling kenal dengan Niel.
Pria yang sibuk dengan dokumen itu adalah pangeran kedua, Cillar, dia adalah adik dari Cirrus. Cillar menatap tangan putih yang dengan telaten tengah menyajikan makanan untuknya, kemudian ia mendongak menatap pemilik tangan, sedetik kemudian ia tertegun dengan pipi yang merona seolah dirinya tersihir dengan kecantikan Lunette.
"Cantiknya..." -Batin Cillar.
"Siapa nama mu?" Tanya Cillar tanpa tahu malu.
"Ya? Nama saya Lunette." Jawab Lunette ramah.
"Apa kau sudah memiliki kekasih?" Tanya Cillar yang tak luput dari perhatian Niel.
"Saya sudah menikah." Jawab Lunette.
Niel tertegun mendengar jawaban Lunette barusan, wanita itu jujur pada Cillar jika dia sudah memiliki suami. Jika wanita lain, mereka mungkin akan berusaha menggoda Cillar, mengingat Cillar adalah pangeran kedua.
Setelah itu Lunette menunduk dengan sopan dan kembali, dalam sekejap ruangan menjadi hening.
"Dia sangat cantik! Matanya seperti batu amber." Puji Cillar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forced To Marry The Duke || 𝓐𝓭𝓾𝓵𝓽
Fantasía⛔ 𝐌𝐀𝐓𝐔𝐑𝐄 𝐂𝐎𝐍𝐓𝐄𝐍𝐓 ᴅᴜᴋᴇ ɴᴀᴛʜᴀɴɪᴇʟ ᴇʀʜᴇ ʟᴜxᴀʀ, sɪ ᴘᴇᴛᴜᴀʟᴀɴɢ sᴇʟᴀɴɢᴋᴀɴɢᴀɴ ᴘᴇʀᴀᴡᴀɴ ʏᴀɴɢ ᴍᴇᴍɪʟɪᴋɪ ᴋᴇʜɪᴅᴜᴘᴀɴ ᴍᴀʟᴀᴍ ʟɪᴀʀ ᴅɪ sᴇᴛɪᴀᴘ ʜᴀʀɪɴʏᴀ ʜᴀʀᴜs ᴍᴇɴɪᴋᴀʜ ᴋᴏɴᴛʀᴀᴋ ᴅᴇɴɢᴀɴ ʟᴜɴᴇᴛᴛᴇ ʏᴀɴɢ sᴜᴅᴀʜ ᴛᴀᴋ ᴘᴇʀᴀᴡᴀɴ. ᴅᴇᴍɪ ᴍᴇᴍᴇɴᴜʜɪ ᴋᴇɪɴɢɪɴᴀɴ ᴛᴇʀᴀᴋʜɪʀ sᴀ...